Terapi Wicara, Bantu Atasi Masalah Komunikasi dan Gangguan Bicara

Membantu meningkatkan keterampilan komunikasi

Mendengar kata "terapi wicara", pikiran kita mungkin langsung tertuju pada serangkaian prosedur medis yang berfokus untuk mengatasi masalah atau gangguan terkait komunikasi dan bicara. 

Sebagaimana yang telah diketahui, berbicara merupakan bentuk ekspresi lisan yang melibatkan pengungkapan ide dengan menggunakan kata-kata serta artikulasi suara. Apabila seseorang terdiagnosis mengalami gangguan komunikasi dan bicara, maka terapi wicara bisa jadi salah satu opsi perawatan.

Sesuai namanya, terapi wicara membantu pasien dalam memberi dukungan dan pengobatan untuk meminimalkan dampak gangguan komunikasi dan bicara yang dialaminya.

Untuk lebih memahami terapi wicara, simak penjelasannya berikut ini.

1. Apa itu terapi wicara?

Terapi Wicara, Bantu Atasi Masalah Komunikasi dan Gangguan Bicaraindoindians.com

Teknik terapi wicara digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi yang di dalamnya terdapat aktivitas intervensi bahasa, terapi artikulasi, dan lainnya disesuaikan dengan jenis gangguan.

Terapi wicara dapat diartikan sebagai bentuk evaluasi dan pengobatan untuk mengatasi gangguan komunikasi dan bicara.

Ahli yang berwenang sering disebut sebagai ahli patologi bahasa dan wicara atau speech-language pathologist (SLP). Selain itu, disebut juga dengan terapis wicara. Terapis wicara ialah ahli kesehatan yang telah terlatih untuk merawat dan mengevaluasi seseorang dengan gangguan bahasa, bicara, atau gangguan menelan.

2. Perkiraan kasus gangguan komunikasi dan bicara

Terapi Wicara, Bantu Atasi Masalah Komunikasi dan Gangguan Bicarafreepik.com/pressfoto

Gangguan komunikasi dan bicara dapat terjadi akibat beragam kemungkinan penyebab, seperti:

  • Gangguan perkembangan
  • Kelumpuhan pada otot
  • Cedera otak
  • Kelainan kongenital

Studi tahun 2015 dalam National Center for Health Statistics dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut, sekitar 8 persen anak berusia antara 3 sampai 17 tahun mengalami gangguan komunikasi selama 12 bulan terakhir.

Data statistik lain dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), sekitar 7,5 juta penduduk di Amerika Serikat (AS) mengalami kesulitan memproduksi suara dengan baik. 

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Psikodrama, Teknik Terapi Mental di K-Drama 'Fix You'

3. Kondisi yang membutuhkan terapi wicara

Terapi Wicara, Bantu Atasi Masalah Komunikasi dan Gangguan Bicarafreepik.com/katemangostar

Terapi wicara dapat diterapkan untuk kondisi tertentu, seperti di bawah ini:

  • Gagap

Gagap adalah gangguan bicara berupa pengulangan atau perpanjangan bunyi, suku kata, dan kata-kata tertentu. Seseorang dengan kondisi gagap sebenarnya paham tentang apa yang ingin dikatakan, tetapi mengalami kesulitan dalam mengungkapkan bahasa verbal secara alami.

  • Afasia

Kerusakan bagian tertentu di otak yang bertanggung jawab terhadap kemampuan bahasa dapat memicu terjadinya afasia. Sementara, pada kasus orang dewasa afasia dapat disebabkan oleh stroke.

Seseorang yang mengalami afasia kesulitan mengekspresikan dan memahami bahasa. Kemungkinan lainnya adalah kesulitan menulis atau membaca.

  • Specific Language Impairment (SLI)

SLI dapat memengaruhi cara anak berbicara, mendengarkan, menulis, dan membaca. Para ahli sering kali menyebut SLI dengan sebutan disfasia atau gangguan perkembangan bahasa.

Menurut NIDCD, gangguan perkembangan bahasa ini diperkirakan memengaruhi sekitar 7 sampai 8 persen anak-anak. Kondisi ini bisa berdampak hingga dewasa. Untuk itu, terapi wicara diharapkan dapat mengatasi gangguan perkembangan bahasa pada anak.

  • Gangguan artikulasi

Gangguan artikulasi mengacu pada permasalahan produksi suara yang melibatkan gerakan terkoordinasi mulai dari bibir, gigi, lidah, langit-langit mulut, dan sistem pernapasan. Orang dengan gangguan artikulasi memiliki problematik yaitu salah mengucapkan kata-kata.

  • Gangguan resonansi

Gangguan resonansi mengubah getaran, sehingga menyebabkan ucapan menjadi tidak jelas. Para ahli sering mengaitkan gangguan resonansi dengan kondisi sumbing atau celah langit-langit.

4. Macam-macam kegiatan dalam terapi wicara

Terapi Wicara, Bantu Atasi Masalah Komunikasi dan Gangguan Bicarafreepik.com/drobotdean

Ketika proses evaluasi berlangsung, terapis wicara akan melakukan penilaian dan identifikasi jenis gangguan komunikasi dan bicara, serta menetapkan prosedur penanganan yang terbaik.

Terapi wicara yang biasa diberlakukan untuk anak-anak meliputi kegiatan bahasa, kegiatan artikulasi, terapi makan dan menelan, serta latihan menggunakan lidah, bibir, dan rahang, di samping melakukan pemijatan wajah untuk membantu memperkuat otot-otot di sekitar area mulut.

Sementara itu, terapi wicara untuk orang dewasa terdiri dari latihan pernapasan, latihan mulut, latihan menelan, dan komunikasi sosial.

5. Alternatif lain yang juga dapat diberlakukan bersamaan dengan terapi wicara

Terapi Wicara, Bantu Atasi Masalah Komunikasi dan Gangguan Bicarafreepik.com/senivpetro

Beberapa alternatif berikut dapat diterapkan bersamaan dengan terapi wicara, yaitu:

  • Terapi musik: melibatkan sejumlah aktivitas yang melibatkan musik tertentu untuk memperkuat keterampilan bahasa, komunikasi, dan sosial.
  • Perawatan neurofeedback: menggunakan semacam sensor yang dipasang area kepala untuk merekam aktivitas gelombang otak. Perawatan neurofeedback menjadi pengobatan yang dinilai efektif untuk gangguan bicara pada orang yang pernah mengalami stroke.
  • Intervensi bahasa oleh orang tua: melibatkan orang tua atau pengasuh untuk membantu anak mengembangkan keterampilan bahasa melalui serangkaian rutinitas sehari-hari.

Beberapa penelitian menunjukkan efektivitas terapi wicara untuk membantu anak-anak dan orang dewasa mengembangkan keterampilan komunikasi.

Penelitian tahun 2011 dalam International Journal of Language & Communication Disorders menunjukkan terapi wicara memiliki efek positif yang signifikan terhadap lebih dari 700 responden anak-anak dengan kesulitan bahasa dan bicara.

Penelitian lain dalam Neurological Sciences tahun 2019 melihat adanya efek positif terapi wicara yakni kemanjuran fase awal pada orang dewasa yang pernah mengalami stroke.

Terapi wicara dapat membantu mengobati masalah komunikasi dan gangguan bicara pada anak-anak maupun orang dewasa. Dengan intervensi dini, terapi wicara dapat membantu meningkatkan komunikasi dan kepercayaan diri pasien. 

Baca Juga: Kenali Terapi Eksistensial, Bisa Bantu Temukan Makna dan Tujuan Hidup

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya