Out-of-Body Experience, Bagaimana Sains Menyoroti Fenomena Ini?

Jangan terus menganggapnya sebagai hal mistis

Out-of-body experience (OBE) atau pengalaman keluar dari tubuh kerap dihubung-hubungkan dengan sesuatu yang mistis atau bersifat spiritual. Apakah kamu juga menganggapnya demikian?

OBE dikenal sebagai bagian distorsi akan kesadaran individu dengan beberapa kemungkinan, seperti keluar dari tubuh fisiknya, melihat tubuh mereka sendiri dalam posisi terpejam, dan melihat keadaan sekeliling dari sudut pandang berbeda.

Sederhananya, fenomena out-of-body experience dianggap sebagai keluarnya ruh seseorang dari tubuh, tetapi tidak dikaitkan dengan kematian.

Bukan mistis, yuk pahami fenomena keluar dari tubuh ini secara ilmiah!

1. Sudah ada sejak lama

Out-of-Body Experience, Bagaimana Sains Menyoroti Fenomena Ini?unsplash.com/Roman Bilik

Terlepas dari istilahnya, OBE cukup mendapat perhatian khusus. Fenomena ini sering dikaitkan dengan mitologi, kepercayaan spiritual, dan cerita rakyat yang melegenda.

Diketahui pada abad ke-19, OBE menjadi topik populer dari gerakan sastra romantis yang kemudian menjadi batu loncatan para peneliti untuk menggalinya dalam penelitian.

Menurut survei dari University College London, Inggris, tahun 2007, sekitar 10 persen populasi pernah mengalami OBE paling tidak sekali dalam hidupnya.

3. Studi mengenai OBE

Out-of-Body Experience, Bagaimana Sains Menyoroti Fenomena Ini?unsplash.com/Peter Kasprzyk

Sebuah studi yang diterbitkan dalam “Brain: A Journal of Neurology” tahun 2004 memaparkan bahwa OBE memiliki korelasi fenomenologi, neuropsikologi, dan neuroimaging dengan autoskopi.

Autoskopi sendiri ditandai dengan sensasi pengalaman melihat tubuh sendiri dari sisi ekstra personal. Terlepas dari minat publik yang tinggi terhadap OBE dan beberapa studi kasus, sejauh ini belum ada teori ilmu saraf yang dapat diujikan.

Sementara itu, dalam studi lain di jurnal “The Neurology of Conciousness (Second Edition)” tahun 2016, OBE dikaitkan dengan near-death experiences (NDE) atau pengalaman hampir mati. NDE didefinisikan lebih kompleks dari OBE. Fenomena subjektif tersebut sering dipicu oleh situasi yang mengancam jiwa.

Selain itu, dilansir The Atlantic, ada sebuah studi yang memaparkan hubungan antara OBE dengan kelainan telinga bagian dalam. Hal tersebut dibuktikan lewat sebuah studi dalam jurnal "Cortex" tahun 2018, yang menganalisis 210 pasien dengan gangguan vestibular.

Vestibular adalah merupakan struktur sistem yang berada di telinga bagian dalam, yang berfungsi mengatur keseimbangan serta orientasi spasial. Bila mengalami gangguan, akan muncul gejala seperti pusing dan sensasi melayang.

Baca Juga: Dianggap Misterius, Ini 7 Penjelasan Medis Kematian saat Tidur

3. OBE dan proyeksi astral

Out-of-Body Experience, Bagaimana Sains Menyoroti Fenomena Ini?gaia.com

Sulit untuk mengetahui secara pasti bagaimana rasanya mengalami out-of-body experience. Menurut beberapa orang yang mengklaim pernah mengalaminya, disebutkan bahwa ada perasaan seperti melayang di luar tubuh fisiknya, persepsi dunia yang berubah (tidak terikat dengan gravitasi), memandang dirinya sendiri dari atas, serta perasaan bahwa fenomena tersebut terasa begitu nyata.

OBE biasanya terjadi tanpa gejala dan umumnya tidak bertahan lama.

Dilansir Healthline, OBE sering dikaitkan dengan proyeksi astral, tetapi keduanya punya perbedaan mendasar. Proyeksi astral melibatkan upaya perencanaan atau unsur kesengajaan yang mana individu akan sadar mengalaminya, seperti perjalanan ke arah dimensi spiritual. Sementara itu, terjadinya OBE tidak direncanakan

Fenomena OBE beserta sensasinya telah masuk dalam kajian medis dan sudah banyak penelitian yang menelaahnya, sedangkan proyeksi astral kebanyakan dianggap sebagai praktik spiritual.

4. Mengapa OBE bisa terjadi?

Out-of-Body Experience, Bagaimana Sains Menyoroti Fenomena Ini?unsplash.com/Lenin Estrada

Terlepas dari praktik spiritual, tidak ada yang tahu pasti penyebab seseorang mengalami OBE. Beberapa ahli telah mencoba mengidentifikasi beberapa kemungkinan penyebabnya.

Pertama adalah stres atau trauma. Dalam National Library of Medicine, ada studi tahun 2017 yang meninjau pengalaman OBE pada seorang perempuan saat persalinan. Meski studi tersebut tidak secara spesifik menunjukkan hubungan antara sensasi OBE dan gangguan stres pasca trauma, tapi peneliti menemukan bahwa perempuan yang mengalami sensasi OBE telah mengalami trauma selama persalinan atau situasi yang terkait dengan persalinan.

Kedua adalah efek dari obat-obatan. Beberapa orang melaporkan dirinya mengalami OBE ketika berada di bawah pengaruh substansi tertentu, seperti ganja, ketamin, atau LSD.

Selanjutnya OBE juga bisa terjadi akibat kondisi medis tertentu. Para ahli mencoba mengaitkan kondisi medis seperti epilepsi, migrain, gagal jantung, cedera otak, sindrom Guillain-Barre, depresi, dan kegelisahan.

Terakhir adalah hal-hal lain yang berkaitan dengan sensasi OBE yang diinduksi, seperti hipnosis, stimulasi otak, dehidrasi, sengatan listrik, dan kurangnya rangsangan sensorik.

5. Perlukah berkonsultasi dengan dokter?

Out-of-Body Experience, Bagaimana Sains Menyoroti Fenomena Ini?unsplash.com/Somnox Sleep

Umumnya OBE tidak membutuhkan penanganan medis. Fenomena ini biasanya cuma dialami sekali dalam hidup.

Namun, kalau pengalaman itu memberi dampak negatif, terlebih bila tidak ada kondisi fisik maupun psikologis yang mendasarinya, konsultasikan dengan dokter untuk opsi perawatan yang tepat. Begitu juga bila kamu mengalami masalah tidur seperti insomnia atau kelumpuhan tidur (sleep paralysis).

Walaupun sudah banyak yang melaporkan tentang pengalaman out-of-body experience, tapi hingga saat ini fenomena tersebut masih menyimpan banyak misteri. Umumnya, fenomena ini berhubungan dengan kondisi medis. Namun, tetap perlu penelitian lebih lanjut untuk benar-benar membuktikannya.

Bagaimana dengan kamu, pernah merasakan out-of-body experience juga? Bila pernah, share, dong, pengalaman langka tersebut di kolom komentar di bawah!

Baca Juga: Mengenal Hypnogely, Fenomena Tertawa saat Tidur yang Umum Terjadi

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya