Apa Itu KIPI Vaksin COVID-19? Begini Penjelasannya!

Apakah KIPI berbahaya?

Vaksinasi COVID-19 masih terus berlanjut untuk masyarakat luas. Bersamaan dengan itu, muncullah istilah yang terdengar baru dan asing di kalangan masyarakat. Ialah KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. 

KIPI berkaitan erat dengan efek samping yang muncul setelah vaksinasi. Untuk memahaminya secara lebih lanjut, yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Apa itu KIPI?

Apa Itu KIPI Vaksin COVID-19? Begini Penjelasannya!Ilustrasi Penyuntikan Vaksin (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Seperti yang disebutkan di atas, KIPI merupakan singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Istilah ini merujuk pada reaksi tubuh yang muncul setelah pemberian vaksin. Itulah kenapa setelah vaksin COVID-19, setiap orang diminta untuk menunggu setidaknya 30 menit untuk memantau adanya reaksi yang tak diinginkan. 

KIPI terdiri dari berbagai macam gejala, dari ringan hingga yang berat. Ada pula yang tidak menunjukkan apa pun. Munculnya reaksi ini bergantung pada tubuh setiap orang dan faktor-faktor lainnya. Lalu apa saja jenis reaksi KIPI?

2. Jenis-jenis reaksi KIPI

Apa Itu KIPI Vaksin COVID-19? Begini Penjelasannya!Ilustrasi pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Ada berbagai jenis reaksi KIPI. Namun, secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi tiga, seperti berikut ini:

  • Reaksi lokal: berupa nyeri, bengkak, kemerahan, dan gatal di area bekas suntikan;
  • Reaksi sistemik: berupa munculnya gejala demam, sakit kepala, lemas, nyeri otot, nyeri sendi, dan terasa tidak enak badan;
  • Reaksi alergi: munculnya ruam seperti biduran yang gatal dan kemerahan, reaksi anafilaktik (sesak napas), hingga pingsan. 

Selain yang disebutkan di atas, ada pula KIPI yang tergolong berat tapi jarang terjadi. Umumnya, hal ini disebabkan oleh respons sistem imun yang berlebihan terhadap vaksin. Contohnya adalah turunnya trombosit, kejang, dan hipotonia (otot menjadi lunak). 

Untungnya, reaksi setelah vaksin ini sifatnya sementara. Mereka hanya akan bertahan selama beberapa hari. Namun, selama itu kamu harus terus memantau kondisi tubuh.

Baca Juga: Apakah Orang yang Sudah Terinfeksi COVID-19 Butuh Vaksin? Ini Faktanya

3. Faktor yang meningkatkan risiko KIPI

Apa Itu KIPI Vaksin COVID-19? Begini Penjelasannya!Ilustrasi vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Menurut modul yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), terdapat lima kategori faktor yang meningkatkan munculnya KIPI. Berikut ini di antaranya:

  • Reaksi akibat produk vaksin: KIPI disebabkan atau dipicu oleh bahan di dalam vaksin;
  • Reaksi akibat produk yang cacat: KIPI berkaitan dengan kualitas vaksin yang tidak sesuai standar;
  • Reaksi akibat kesalahan proses imunisasi: KIPI disebabkan atau dipicu oleh kesalahan dalam penanganan, penyimpanan, dan penggunaan vaksin. Misalnya kesalahan dalam injeksi, vaksin disimpan dalam suhu yang tidak sesuai, dan lain-lain;
  • Reaksi akibat kecemasan imunisasi: biasanya terjadi pada orang yang takut divaksin. Reaksi yang ditimbulkan bisa berupa pusing, napas tak beraturan, hingga pingsan;
  • Reaksi akibat kejadian kebetulan: umumnya reaksi ini disebabkan oleh hal lain yang tak berkaitan dengan vaksin. Contohnya, penerima vaksin kebetulan sedang menderita penyakit lain, sehingga timbul reaksi mirip KIPI.

4. Hal yang sebaiknya dilakukan setelah menerima vaksinasi COVID-19

Apa Itu KIPI Vaksin COVID-19? Begini Penjelasannya!Ilustrasi Vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)

KIPI dapat muncul dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah vaksinasi. Maka dari itu, penting untuk selalu memantau kondisi tubuh. Cermati adakah rasa tidak nyaman atau reaksi seperti yang disebutkan di atas. 

Lalu apa yang harus dilakukan ketika KIPI mulai muncul? Semua itu bergantung pada seberapa serius reaksi yang kamu terima. Berikut ini cara penanganannya:

  • Untuk reaksi lokal seperti nyeri pada area suntikan, kamu tak perlu khawatir. Rasa tak nyaman itu akan hilang dalam beberapa hari tanpa penanganan apa pun. Jika kamu ingin mengurangi rasa sakitnya, silakan kompres dengan air dingin;
  • Untuk reaksi sistemik seperti mual, pusing, dan demam, sebaiknya perbanyak istirahat. Kamu juga boleh mengonsumsi parasetamol sesuai dosis yang disarankan. Buat tubuhmu nyaman dengan tidur, makan yang cukup, dan mandi air hangat;
  • Untuk reaksi alergi, konsultasilah pada dokter atau konsumsi obat antihistamin untuk meredakan gejala. Jika terjadi anafilaktik atau pingsan, jangan tunda untuk ke rumah sakit;
  • Jika reaksi vaksin tidak kunjung reda, tubuh lemas, dan demam tidak segera turun setelah berhari-hari, sebaiknya segera periksa ke dokter. 

5. KIPI tidak selalu terjadi

Apa Itu KIPI Vaksin COVID-19? Begini Penjelasannya!Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Walaupun begitu, KIPI tidak selalu terjadi, lho. Ada pula orang-orang tertentu yang tidak merasakan reaksi apa pun pascavaksinasi. Maka dari itu, kamu tidak perlu khawatir berlebihan mengenai hal ini. 

Terlebih lagi, KIPI umumnya hanya berlangsung selama beberapa hari. Setelah itu, kamu bisa beraktivitas kembali seperti sebelumnya. KIPI juga sangat jarang menimbulkan kondisi yang mengancam keselamatan atau permanen. 

Baca Juga: 7 Perubahan Tubuh setelah Divaksinasi COVID-19, Apa Efek Sampingnya?

Topik:

  • Izza Namira
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya