Jantung Berdebar saat Istirahat? Mungkin Itu Tanda SVT

- SVT bisa terjadi pada usia muda tanpa gejala yang jelas, menyebabkan detak jantung melonjak drastis hingga 300 denyut per menit dalam kasus yang ekstrem, dan berpotensi menyebabkan komplikasi serius.
- Pasien SVT disarankan untuk menjalani ablasi jantung sebagai solusi permanen dengan tingkat keberhasilan mencapai 90-95 persen, menggunakan teknologi pemetaan jantung dua dan tiga dimensi.
- Penyebab SVT bermacam-macam, termasuk kelainan bawaan, perubahan struktur jantung seiring bertambahnya usia, stres, konsumsi kafein berlebihan, atau kelainan lain di sistem listrik jantung.
Kamu lagi duduk santai sambil scrolling ponsel, suasana tenang, tidak sedang cemas tidak juga habis berolahraga, tetapi tiba-tiba, jantungmu berdetak kencang secara cepat, tidak beraturan, seolah baru sprint padahal tubuhmu diam.
Kamu mungkin berpikir, "Ah, paling cuma kecapekan atau kurang tidur." Namun, kalau kejadian ini terjadi beberapa kali, ini dapat menandakan ada masalah yang lebih serius. Fenomena ini bisa menandakan takikardia supraventrikular (supraventricular tachycardia atau SVT), jenis gangguan irama jantung (aritmia) yang ditandai dengan detak jantung yang tiba-tiba melonjak cepat, bahkan bisa di atas 150 denyut per menit (bpm).
Karena munculnya kadang cuma sebentar dan bisa hilang sendiri, banyak orang tidak sadar mereka punya kondisi ini sampai akhirnya mengalami komplikasi yang lebih serius.
1. Bisa terjadi pada usia muda
Jangan kira gangguan irama jantung cuma menyerang orang tua atau orang-orang yang punya riwayat penyakit jantung. Menurut dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.JP, FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis aritmia dari RS Siloam TB Simatupang, SVT juga bisa dialami orang berusia muda yang tampaknya sehat-sehat saja.
“Banyak pasien datang dengan keluhan jantung berdebar hebat saat istirahat. Tapi waktu diperiksa, iramanya sudah normal lagi, jadi gak selalu terdeteksi lewat EKG biasa,” jelas dr. Dony.
Karena gejalanya bisa muncul dan menghilang begitu cepat, banyak orang tak menyadari bahwa mereka sebenarnya punya masalah jantung. Padahal, jika dibiarkan tanpa penanganan, SVT bisa menyebabkan komplikasi serius seperti pingsan, stroke, hingga gagal jantung.
Dalam kasus ekstrem, detak jantung bisa melonjak drastis hingga 300 denyut per menit. Ini angka yang sangat berbahaya bagi tubuh.
2. Mengatasi SVT dengan ablasi jantung
Banyak pasien SVT awalnya hanya mengandalkan obat untuk meredakan gejala. Memang, obat bisa membantu memperlambat detak jantung dan membuat ritmenya kembali normal. Namun, sayangnya itu bukan solusi jangka panjang karena akar masalahnya tetap ada.
Untuk benar-benar menghentikan SVT, dr. Dony menyarankan tindakan ablasi jantung. Prosedur medis ini dilakukan dengan memasukkan kateter lewat pembuluh darah di paha menuju jantung, lalu menonaktifkan jalur listrik yang bikin irama jantung jadi kacau.
Prosesnya minim sayatan, tidak perlu operasi besar, tingkat keberhasilannya tinggi, dan dalam banyak kasus pasien bisa pulang ke rumah keesokan harinya.
“Tingkat keberhasilannya tinggi, sekitar 90-95 persen. Di RS Siloam TB Simatupang, kami pakai teknologi pemetaan jantung dua dan tiga dimensi buat hasil yang lebih akurat, apalagi untuk kasus yang kompleks,” jelas dr. Dony.
Jadi, jika kamu sering mengalami jantung berdebar hebat tanpa alasan jelas, ablasi bisa jadi solusi permanen yang layak dipertimbangkan.
3. Kenapa SVT bisa terjadi?

Jantung kita itu layaknya sistem listrik rumah. Harusnya, cuma ada satu pusat pengatur yang mengirimkan sinyal agar jantung berdetak teratur. Namun, pada kasus SVT, bisa muncul jalur atau “generator” tambahan yang bikin arus sinyal jadi kacau. Akibatnya, detak jantung bisa melonjak drastis dalam waktu singkat.
Penyebab munculnya gangguan ini bisa bermacam-macam. Ada yang sudah bawaan sejak lahir, ada juga yang dipicu oleh perubahan struktur jantung seiring bertambahnya usia. Faktor lain seperti stres, konsumsi kafein berlebihan, atau kelainan lain di sistem listrik jantung juga bisa berperan.
Yang sering menjadi masalah, gejalanya tidak selalu dramatis. Kadang cuma berupa jantung yang tiba-tiba berdebar cepat saat kamu lagi santai atau rebahan. Namun, gejala yang tampaknya sepele tersebut bisa jadi peringatan penting dari tubuhmu. Kalau kamu mengalaminya, jangan tunggu sampai parah. Deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa.
SVT mungkin datang tanpa tanda yang mencolok, tetapi dampaknya bisa serius jika diabaikan. Dengarkan sinyal dari tubuhmu dan jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Makin cepat ditangani, makin besar peluang untuk pulih dan hidup sehat.
RS Siloam TB Simatupang punya layanan pemeriksaan jantung dan tindakan ablasi dengan teknologi terkini buat bantu kamu mengatasi SVT dengan efektif. Tinggal buat janji lewat aplikasi MySiloam, cek jadwal di siloamhospitals.com/cari-dokter, atau hubungi 24/7 Emergency & Contact Center di 1-500-911.