Insomnia idiopatik menggambarkan insomnia tanpa penyebab yang jelas. Namun, penelitian menemukan bahwa gangguan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh hipereksitasi pada sistem saraf pusat.
Ini bisa jadi merupakan respons tubuh yang tidak teratur terhadap stres, membuat tubuh menjadi terlalu waspada menjelang tidur, sehingga membuat sulit tidur.
Laju metabolisme, detak jantung, dan suhu tubuh juga dapat meningkat, sehingga berkontribusi terhadap kurang tidur.
Pada beberapa individu, stres dapat mengaktifkan pusat pengaturan emosi yang terlibat dalam tidur, seperti amigdala. Penelitian tentang tidur menunjukkan semua jenis insomnia terjadi pada orang dengan sistem saraf pusat yang sangat terangsang.
Respons yang terus-menerus terhadap stres, bahkan saat tidur, mungkin menjadi penyebab kasus insomnia yang dulunya dianggap idiopatik (tidak diketahui penyebabnya).
Ada beberapa jenis insomnia dengan penyebab dan solusi yang bisa berbeda. Bicarakan dengan dokter jika kamu mengalami sulit tidur selama beberapa minggu, atau jika kurang tidur mengganggu aktivitas dan fungsi kamu sehari-hari.
Dokter dapat membantu mencari tahu penyebabnya dan kemudian mendiskusikan pilihan pengobatan.
Referensi
Encyclopedia of Sleep, 2013. Types of Insomnia.
Stanford Medicine. Diakses pada April 2024. Types of Insomnia.
Sleep Foundation. Diakses pada April 2024. What Are the Different Types of Insomnia?
MedicineNet. Diakses pada April 2024. What Are the Five Types of Insomnia?
Healthline. Diakses pada April 2024. What Are the Different Types of Insomnia?
Sleep Doctor. Diakses pada April 2024. Types of Insomnia: Exploring Variations, Knowing Key Symptoms.
American Academy of Sleep Medicine. Diakses pada April 2024. Insomnia.
MedLink Neurology. Diakses pada April 2024. Paradoxical Insomnia.