Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Studi: Gejala Insomnia Tingkatkan Risiko Stroke Hingga 50 Persen

ilustrasi gangguan tidur (unsplash.com/Kinga Cichewicz)

Stroke merupakan kondisi ketika otak mengalami gangguan aliran darah. Penyakit ini memiliki berbagai macam faktor risiko, seperti kesehatan tubuh, gaya hidup, dan penyakit bawaan.

Sebuah riset yang diterbitkan dalam jurnal Neurology pada 7 Juni 2023 menemukan bahwa gejala insomnia dapat meningkatkan risiko stroke secara signifikan, terutama pada usia di bawah 50 tahun.

1. Melibatkan lebih dari 30.000 partisipan

ilustrasi masalah tidur (unsplash.com/Shane)

Peneliti studi menggunakan data dari The Health and Retirement Study dari tahun 2002 hingga 2022. Data tersebut memberikan mereka akses terhadap 31.126 orang dengan berbagai pengalaman hidup.

Usia rata-rata peserta adalah 61 tahun, dan waktu tindak lanjut rata-rata untuk peserta adalah sembilan tahun. Dari lebih 30.000 partisipan, sebanyak 2.101 dilaporkan mengalami stroke.

Mereka yang diteliti disortir menjadi sembilan kelompok untuk dianalisis berdasarkan gejala insomnia yang dilaporkan. Dengan kategori yang telah dibuat, setiap gejala baru berati peningkatan stroke sebesar 7 persen. 

2. Insomnia berkaitan dengan peningkatan risiko stroke

ilustrasi orang dengan demensia (unsplash.com/Steven HWG)

Dari hasil analisis, orang dengan lima sampai enam gejala insomnia ditemukan 51 persen lebih mungkin mengalami stroke selama masa studi. Temuan ini ditemukan lebih kuat pada peserta yang usianya kurang dari 50 tahun.

Hubungan antara gejala insomnia dan stroke ini dimediasi oleh penyakit tertentu, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan depresi. Menurut penelitian tersebut, peningkatan kesadaran dan pengelolaan gejala insomnia dapat berkontribusi pada pencegahan stroke.

3. Insomnia harus ditangani

ilustrasi konsultasi dokter (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Selain peningkatan risiko, temuan penting lainnya adalah risiko tersebut bertahan dalam waktu yang lama. Ini menunjukkan bahwa risiko yang saling berkaitan ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan sendirinya.

Menurut dr. Wendemi Sawadogo, salah satu peneliti studi tersebut, sangat penting untuk menyadari dan menangani gejala yang dialami. Menangani insomnia tidak hanya penting untuk mengurangi risiko stroke, tetapi juga mencegah masalah kesehatan lainnya. 

Penelitian menemukan bahwa orang dengan beberapa gejala insomnia memiliki risiko terkena stroke yang lebih tinggi. Jika kamu mengalami insomnia, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialias tidur untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Rifki Wuda Sudirman
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us