ilustrasi Viagra (commons.wikimedia.org)
Kamagra mungkin masuk salah satu obat disfungsi ereksi alternatif Viagra dengan harga lebih miring. Kandungannya pun diklaim serupa dan memberikan manfaat yang sama.
Sayangnya, nama obat maupun produk tersebut belum mendapat izin edar resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Kamu bisa cek langsung di situs daftar nama maupun mereknya. Artinya, Kamagra belum melewati verifikasi kandungan oleh lembaga yang berwenang, sehingga kandungan sebenarnya belum bisa dipastikan.
Sayangnya lagi, meski belum mengantongi izin edar, obat yang diklaim sebagai perawatan disfungsi ereksi ini banyak tersedia di marketplace. Oleh karena itu, tetap hati-hati terhadap risiko obat palsu, ya, Guys!
Sebagai catatan dari Ro Health Guide, diperkirakan sebanyak 90 persen obat yang dijual melalui internet adalah palsu. Parahnya, kebanyakan memiliki kandungan utama inhibitor PDE5.
Sebagian besar obat disfungsi ereksi yang dijual bebas di internet mengandung sildenafil dengan kadar lebih sedikit. Sebuah penyelidikan menemukan, produk yang mengandung 30 mg sildenafil, padahal di kemasan mengklaim mengandung 100 mg.
Bahkan parahnya, beberapa gak mengandung sildenafil sama sekali. Ada juga yang hanya bentuk kemas ulang dari obat acetaminophen atau obat lain. Masih dari sumber yang sama, banyak investigasi menemukan zat berbahaya yang ditambahkan ke obat sejenis Viagra, di antaranya bedak talek, amfetamin, hingga tinta.
Alih-alih mengonsumsi Kamagra secara bebas, kamu bisa mengonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter. Dengan begitu, bisa menghindari risiko efek samping yang mungkin timbul.