Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi alat kontrasepsi (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)
ilustrasi alat kontrasepsi (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Intinya sih...

  • Kapan tubuh kembali subur setelah melahirkan sangat bervariasi di antara perempuan.

  • Banyak dokter kandungan dan bidan menyarankan untuk memulai kontrasepsi segera setelah melahirkan.

  • Ada beberapa pilihan kontrasepsi yang ideal setelah melahirkan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setelah melahirkan, banyak perempuan fokus pada pemulihan tubuh dan perawatan bayi yang baru lahir. Namun, penting juga untuk mulai memikirkan rencana kontrasepsi agar kehamilan berikutnya bisa direncanakan dengan baik.

Tidak sedikit yang masih bingung kapan waktu yang aman dan efektif untuk mulai menggunakan alat kontrasepsi atau KB setelah melahirkan. Agar tidak bingung, yuk simak pembahasan berikut untuk tahu kapan waktu yang tepat untuk menggunakan KB setelah melahirkan dan pilihan KB yang tepat!

1. Kapan perempuan kembali subur setelah melahirkan?

Kapan tubuh kembali subur setelah melahirkan sangat bervariasi di antara perempuan. Namun, bagi perempuan yang anaknya diberikan susu formula atau kombinasi ASI dan susu formula, biasanya akan mengalami menstruasi sekitar empat minggu setelah melahirkan. Sementara itu, untuk ibu yang menyusui secara eksklusif, menstruasi akan datang lebih lama.

Kalau setelah melahirkan kamu belum ingin hamil lagi, jangan ambil risiko dan segera gunakan kontrasepsi! Kalau kamu bingung kontrasepsi apa yang cocok untukmu, segera bicarakan dengan bidan atau dokter kandungan. Pilihan kontrasepsi idealnya sudah ditentukan sejak sebelum persalinan.

2. Waktu yang tepat untuk menggunakan KB setelah melahirkan

Kebanyakan dokter kandungan dan bidan menyarankan untuk memulai kontrasepsi segera setelah melahirkan. Dengan segera menggunakan kontrasepsi, pengendalian kelahiran akan lebih efektif. Kontrasepsi progestogen merupakan salah satu pilihan yang ideal karena tidak memengaruhi volume ASI atau pertumbuhan bayi.

3. Memilih kontrasepsi setelah melahirkan

Untuk membuat keputusan tentang metode kontrasepsi apa yang paling cocok untukmu setelah melahirkan, tanyakan kepada dokter kandungan atau bidan tentang:

  • Metode apa yang tersedia.

  • Bagaimana cara kerjanya dan seberapa efektif.

  • Metode apa yang sesuai dengan tubuh dan gaya hidupmu.

  • Seberapa cepat kamu dapat mulai menggunakan kontrasepsi tersebut.

  • Bagaimana istri dan suami dapat berbagi tanggung jawab untuk kontrasepsi.

  • Kemungkinan efek samping.

Secara khusus, pelajari tentang efektivitas setiap metode. Tidak ada metode yang 100 persen efektif, tetapi beberapa memiliki efektivitas lebih tinggi daripada yang lain.

4. Jenis kontrasepsi yang ideal setelah melahirkan

ilustrasi alat kontrasepsi IUD (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Berikut beberapa pilihan kontrasepsi yang ideal setelah melahirkan:

  • Intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan dapat dimasukkan segera setelah melahirkan. Alat bertahan selama lima tahun dan dapat dilepas kapan saja.

  • Suntikan. Dapat segera dimulai setelah melahirkan dapat diulangi setiap 10-14 minggu.

  • Kondom. Kondom adalah pilihan yang aman dan terjangkau serta dapat digunakan kapan saja. 

  • Pil kontrasepsi darurat. Dapat digunakan beberapa jam hingga tiga hari setelah berhubungan seks. Kontrasepsi darurat mungkin bisa digunakan 21 hari setelah melahirkan. Jenis kontrasepsi ini juga kurang cocok untuk perempuan dengan berat badan lebih dari 70 kilogram.

  • Pil progestogen. Dapat segera dimulai setelah melahirkan. Jenis pil ini wajib diminum pada waktu yang sama setiap hari.

5. Apakah menyusui dapat menjadi alat kontrasepsi?

Menyusui dapat berfungsi sebagai alat kontrasepsi alami dengan menunda kembalinya menstruasi. Namun, hal ini hanya berfungsi jika kamu sering menyusui dan bayi tidak diberi makanan atau minuman lain selain ASI. Secara khusus, menyusui sebagai alat kontrasepsi hanya berfungsi jika:

  • Bayi berusia di bawah 6 bulan.

  • Menstruasi belum kembali.

  • Kamu menyusui bayi secara eksklusif secara rutin, tanpa jeda lebih dari 4 jam di antara waktu menyusui.

Setelah bayi mulai diberi susu formula atau MPASI, metode ini tidak lagi menjadi alat kontrasepsi yang efektif dan ibu perlu menggunakan bentuk kontrasepsi lain. Penting untuk mulai menggunakan bentuk kontrasepsi lain jika:

  • Bayi berusia lebih dari 6 bulan.

  • Kamu memberikan bayi sesuatu selain ASI, seperti empeng, susu formula, atau makanan padat.

  • Kamu sudah mulai menstruasi lagi, bahkan walaupun hanya flek.

  • Kamu berhenti menyusui di malam hari.

  • Intensitas menyusui mulai jarang.

Dengan mengetahui waktu yang tepat dan jenis KB yang sesuai setelah melahirkan, pasutri dapat merencanakan kehamilan berikutnya dengan lebih bijak dan menjaga kesehatan dirinya serta bayinya secara optimal.

Referensi

"Contraception After Giving Birth." Better Health Channel. Diakses pada Juni 2025.
"Sex and Contraception After Birth." NHS. Diakses pada Juni 2025.
"Contraception After Having a Baby." Patient.info. Diakses pada Juni 2025.
"Contraception After Pēpi (baby)." Sexual Wellbeing Aotearoa. Diakses pada Juni 2025.

Editorial Team