Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Sakit Kepala Bisa Terjadi pada Waktu yang Sama Setiap Hari?

ilustrasi sakit kepala (freepik.com/freepik)
ilustrasi sakit kepala (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Jam biologis tubuh punya peran besar dalam mengatur kapan sakit kepala muncul, terutama pada kasus migrain dan sakit kepala cluster.
  • Sakit kepala cluster biasanya datang mendadak dan berlangsung selama 30 hingga 90 menit. Namun, intensitasnya luar biasa, bisa datang sampai delapan kali dalam sehari, dan biasanya menyerang satu sisi kepala saja, terutama di sekitar mata atau pelipis.
  • Migrain bisa berlangsung lebih lama, bahkan seharian atau beberapa hari jika tidak segera diobati.

Pernahkah kamu merasa sakit kepala selalu datang pada jam yang sama? Misalnya, setiap pagi sesaat setelah bangun tidur, setiap sore, atau jam-jam menjelang tidur. Lama-lama, rasanya kamu seperti bisa memprediksi kapan datangnya sakit kepala dan ini tentu saja membuatmu merasa tidak nyaman. Apakah ini hanya kebetulan, atau tubuhmu sedang memberi sinyal ada sesuatu yang tidak beres?

Ternyata, pola sakit kepala yang muncul pada waktu yang sama setiap hari bukan hal yang aneh. Para peneliti menemukan bahwa ritme sirkadian alias jam biologis tubuh, punya peran besar dalam mengatur kapan sakit kepala muncul, terutama pada kasus migrain dan sakit kepala cluster.

Di sini, kita akan kupas lebih dalam soal perbedaan kedua jenis sakit kepala tersebut, kenapa bisa muncul rutin pada waktu tertentu, dan langkah apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mencegahnya.

1. Migrain vs sakit kepala cluster

Sakit kepala cluster biasanya datang mendadak dan berlangsung selama 30 hingga 90 menit. Namun, intensitasnya luar biasa, bisa datang sampai delapan kali dalam sehari, dan biasanya menyerang satu sisi kepala saja, terutama di sekitar mata atau pelipis.

Sementara itu, migrain bisa berlangsung lebih lama, bahkan seharian penuh atau beberapa hari jika tidak segera diobati. Migrain sering kali menyebar ke seluruh kepala, dan rasa nyerinya bisa naik turun, tetapi tidak pernah benar-benar hilang selama masih berlangsung. Uniknya, pada sakit kepala cluster, kadang ada jeda rasa lega di antara serangannya, sedangkan migrain cenderung konsisten mengganggu sepanjang waktu.

2. Kenapa sakit kepala sering terjadi pada waktu yang sama setiap hari?

Kalau kamu merasa sakit kepala selalu muncul pada jam yang sama setiap harinya, misalnya selalu pagi buta atau sore menjelang magrib, itu bukan kebetulan semata. Pola sakit kepala yang berulang seperti ini ternyata bisa berkaitan erat dengan pola tidur dan jam biologis tubuh.

Sebuah metaanalisis menemukan hubungan yang kuat antara ritme sirkadian tubuh alias jam internal yang mengatur siklus tidur dan bangun, dengan dua jenis sakit kepala utama: migrain dan sakit kepala cluster. Peneliti menemukan kaitan antara sakit kepala dengan dua hormon utama yang memengaruhi tidur: kortisol dan melatonin. Hasilnya, sekitar 71 persen peserta mengalami sakit kepala cluster secara berulang pada malam hari atau dini hari, saat tubuh sedang dalam fase tidur. Ini menunjukkan bahwa jenis sakit kepala tersebut mungkin dipengaruhi oleh jam internal tubuh (Neurology, 2023)

3. Hubungan pola tidur dan munculnya sakit kepala

ilustrasi sakit kepala saat bekerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)
ilustrasi sakit kepala saat bekerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Sakit kepala cluster ditandai dengan rasa nyeri yang sangat hebat dan hanya terjadi di satu sisi kepala. Parahnya lagi, serangan ini bisa muncul hingga delapan kali dalam sehari, dan umumnya menyerang di tengah malam ketika orang sedang tertidur lelap.

Penelitian menunjukkan bahwa banyak penderita sakit kepala cluster memiliki kadar kortisol (hormon stres) yang lebih tinggi dan kadar melatonin (hormon tidur) yang lebih rendah dibandingkan orang pada umumnya. Ketidakseimbangan dua hormon ini dapat mengganggu pola tidur dan memicu timbulnya sakit kepala (JAMA Neurology, 2018).

Kortisol dan melatonin bekerja secara berlawanan, saat kadar kortisol sedang tinggi, melatonin justru rendah, dan sebaliknya. Ketika keseimbangan ini terganggu, dampaknya bisa terasa di siang hari: mengantuk berlebihan, susah fokus, menurunnya kewaspadaan, dan tentunya sakit kepala.

Paparan cahaya matahari, aktivitas fisik, tingkat stres, hingga konsumsi kafein bisa memengaruhi kadar kedua hormon tersebut. Karena itulah, rutinitas harian sangat menentukan apakah seseorang rentan terhadap gangguan tidur dan sakit kepala.

4. Pengobatan dan pencegahan sakit kepala harian

Untuk mengatasi sakit kepala, pengobatannya dibagi menjadi dua:

  • Obat akut, yaitu obat yang diminum saat serangan terjadi untuk menghentikan nyeri.

  • Obat preventif, yang diminum rutin setiap hari untuk mencegah serangan.

Beberapa obat preventif, seperti prednison dan melatonin, sudah terbukti dapat memengaruhi ritme sirkadian tubuh. Selain obat, penting juga menjaga rutinitas tidur yang stabil, mengelola stres, dan membatasi konsumsi kafein agar ritme sirkadian tetap seimbang.

5. Kapan harus waspada?

Sakit kepala harian memang bisa menjadi pola normal untuk penderita migrain atau sakit kepala cluster. Namun, kamu harus segera ke dokter jika:

  • Baru pertama kali mengalami sakit kepala, terutama jika usiamu di atas 50 tahun.

  • Sakit kepala muncul setelah aktivitas berat.

  • Nyeri kepala membuatmu tidak bisa tidur.

  • Terjadi setelah cedera kepala.

  • Ada riwayat kanker atau sistem imun lemah.

  • Disertai gejala lain seperti gangguan penglihatan, mual, demam, bicara pelo, kehilangan keseimbangan, atau daya ingat menurun.

  • Sakit kepala terasa sangat berat di satu mata, disertai kemerahan.

  • Sakit kepala terasa meledak-ledak dan datang tiba-tiba.

  • Rasa sakit makin parah di pagi hari.

  • Kamu merasa ini adalah sakit kepala terburuk sepanjang hidupmu.

Migrain dan sakit kepala cluster memang bisa menjadi gangguan harian yang menyebalkan, terutama jika datang di waktu yang sama tiap hari. Pola ini bisa jadi berkaitan erat dengan aktivitas hipotalamus, bagian otak yang mengatur ritme sirkadian. Untungnya, kini sudah banyak pilihan pengobatan yang bisa membantu mengurangi intensitas bahkan mencegahnya muncul kembali.

Kalau kamu merasa sakit kepala makin sering atau disertai gejala aneh lainnya, jangan tunda untuk konsultasi ke tenaga medis. Makin cepat ditangani, semakin besar peluang kamu bisa hidup bebas dari rasa nyeri yang membatasi aktivitas sehari-hari.

Referensi

Benkli, B., Kim, S. Y., Koike, N., Han, C., Tran, C. K., Silva, E., Yan, Y., Yagita, K., Chen, Z., Yoo, S., & Burish, M. J. (2023). Circadian features of cluster headache and migraine. Neurology, 100(22). https://doi.org/10.1212/wnl.0000000000207240
Burish, M. J., Chen, Z., & Yoo, S. (2018). Cluster headache is in part a disorder of the circadian system. JAMA Neurology, 75(7), 783. https://doi.org/10.1001/jamaneurol.2018.1049
"Why You Might Get a Headache at the Same Time Every Day." Health. Diakses pada Juli 2025.
"Why You Might Get a Headache at the Same Time Every Day." Verywell Health. Diakses pada Juli 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us