Gatam Institute Eka Hospital Hadirkan Robot Navigasi Teknologi Tinggi

Pusat ortopedi berteknologi tinggi di Tanah Air

Teknologi yang makin maju mempermudah manusia dalam menjalankan kehidupan, termasuk dalam bidang kedokteran. Banyak manfaat yang bisa didapat oleh dokter maupun pasien dari hadirnya berbagai perangkat canggih.

Sebagai respons akan kemajuan teknologi di bidang kedokteran, Eka Hospital lewat pusat ortopedi Gatam Institute Orthopedic and Spine memiliki platform revolusioner robot navigasi pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara, yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan pasien dalam menjalani operasi tulang belakang, dengan tingkat akurasi penempatan screws (implan) mencapai 99,9 persen.

Lewat konferensi pers virtual “100 Futures 100 Love” yang dilangsungkan pada Jumat (25/2/2022), tim dokter ortopedi Gatam Institut Orthopaedic and Spine Eka Hospital berhasil meraih pencapaian menakjubkan dengan menangani lebih dari 1.000 kasus operasi tulang belakang dalam kurun waktu 8 bulan.

Sebanyak 100 kasus operasi tulang belakang baik skoliosis dan hernia nukleus pulposus (HNP) atau saraf terjepit telah menggunakan instrumen robot navigasi dengan tingkat keberhasilan operasi mencapai 100 persen.

Gatam Institute Eka Hospital Hadirkan Robot Navigasi Teknologi TinggiKonferensi pers virtual “100 Futures 100 Love” Gatam Institut Orthopaedic and Spine Eka Hospital. (Dok. Eka Hospital)

1. Kontribusi robot navigasi

Adanya robot navigasi dapat memandu dokter dalam tahap pembedahan. Dalam melakukan operasi tulang belakang, biasanya pasien akan memasuki tahap rontgen dengan menggunakan sinar-X. Proses ini sebetulnya memberikan dokter dan pasien paparan sinar radioaktif yang bisa berbahaya, serta dapat menimbulkan efek negatif.

Nah, hadirnya teknologi robot itu sendiri bukan untuk menggantikan posisi manusia, melainkan untuk lebih membantu agar penempatan screws ke tulang belakang jauh lebih presisi dan mencegah cedera parah.

Lantas, apa saja manfaat dan bagaimana cara kerja robot navigasi untuk operasi tulang belakang?

2. Manfaat teknologi robot navigasi

Cara kerja teknologi robot ini layaknya navigasi peta Google. Nantinya, perangkat akan mengarahkan dokter untuk menuju lokasi penempatan implan dengan cepat tanpa "kemacetan".

Sebelumnya, dalam proses operasi, dokter perlu membedah dengan membuka tulang dari atas hingga bawah. Hal ini memunculkan risiko pendarahan hingga kematian. Namun, dengan teknologi robot ortopedi ini, risiko tersebut bisa diminimalkan.

Dari segi pasien, proses pemulihan pascaoperasi umumnya akan lebih cepat. Masa perawatan pun tidak membutuhkan waktu lama dan rasa sakit jadi lebih berkurang.

2. Perbedaan operasi konvensional dengan operasi yang dibantu teknologi robot

Gatam Institute Eka Hospital Hadirkan Robot Navigasi Teknologi Tinggiilustrasi pembedahan atau operasi (unsplash.com/Piron Guillaume)

Meskipun telah didukung teknologi robot, tetapi hadirnya dokter untuk mengambil tindakan masih diperlukan. Kegunaan robot ini akan memudahkan dokter dalam menemukan posisi yang presisi untuk penempatan implan atau screws ke tulang belakang.

Dalam operasi konvensional, biasanya pasien diberikan waktu selama 3 sampai 4 hari untuk proses penyembuhan. Sementara itu, dengan adanya robot navigasi ortopedi, rentang waktu yang diperlukan bisa paling lama 2 hari saja.

3. Pengenalan robot kepada para dokter

Gatam Institute Eka Hospital Hadirkan Robot Navigasi Teknologi Tinggiilustrasi robot navigasi (dok. Eka Hospital)

Dulu, syarat dokter untuk melakukan operasi tulang belakang membutuhkan pengalaman kerja selama 30 tahun lebih. Sekarang, dokter dengan pengalaman minimal 20 tahun pun sudah bisa bekerja dengan bantuan robot navigasi ortopedi.

Di Eka Hospital sendiri, para dokter dan tenaga kesehatan lain yang bekerja di ruang operasi akan dibekali pelatihan untuk setiap peralatan medis. Rumah sakit ini memiliki prinsip untuk mencari dokter dan perawat yang siap bertumbuh besar, cepat, dan kuat dibarengi perlengkapan serta ekosistem terbaik. Harapannya adalah agar layanan yang diberikan tidak kalah saing dan masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri.

4. Keberhasilan operasi dengan robot navigasi pada pasien

Gatam Institute Eka Hospital Hadirkan Robot Navigasi Teknologi TinggiDr. dr. Luthfi Gatam, SpOT(K) Spine, Chairman dari tim dokter ortopedi Eka Hospital. (Dok. Eka Hospital)

Teknologi robot ini telah dirasakan keberhasilannya oleh pasien-pasien di Eka Hospital. Mereka mengatakan bahwa mereka bukan cuma percaya kepada dokter-dokter yang menangani, tetapi juga mereka memberanikan diri untuk operasi dengan teknologi robot navigasi karena kelebihannya, seperti masa pemulihan yang lebih cepat.

Andre—salah satu pasien Dr. dr. Luthfi Gatam, SpOT(K) Spine, selaku kepala tim dokter ortopedi Eka Hospital yang menjadi pelopor robot ini—berbagi ceritanya setelah menjalani operasi. Ia merasa puas akan hasil operasi tulang belakangnya, bahkan ia hampir tidak merasakan rasa sakit pascaoperasi.

5. Harapan dari adanya teknologi robot navigasi

Chief Operating Officer (COO) Eka Hospital Group, drg. Rina Setiawati, mengungkapkan harapannya dengan teknologi robot navigasi ini.

“Kehadiran Gatam Institute di Eka Hospital Grup diharapkan menjadi pusat penanganan kasus-kasus berat untuk bidang ortopedi dan bukan tidak mungkin dapat menjadi tempat pembelajaran bagi dokter-dokter ortopedi di seluruh Indonesia. Kami juga tidak bosan menginformasikan bahwa layanan ortopedi Gatam Institute ini hadir di seluruh jaringan rumah sakit kami baik di BSD City, Cibubur, Bekasi dan Pekanbaru”, ungkapnya.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya