Apa Itu Vampire Facial yang Konon Bisa Menularkan HIV?

Kok bisa perawatan wajah bisa menularkan HIV?

Segala upaya dilakukan untuk merawat kesehatan dan kecantikan wajah, termasuk menjalani prosedur kosmetik seperti vampire facial. Namun, baru-baru ini Centers Disease of Control and Prevention (CDC) melaporkan tiga orang perempuan di Amerika Serikat terinfeksi Human Immunodeficiency Virus alias HIV karena perawatan tersebut. 

Laporan tersebut tentu mengkhawatirkan, bukan? Untuk itu, sebelum kamu menjalani tindakan ini, ada baiknya mengetahui apa itu vampire facial dan bagaimana bisa perawatan tersebut menularkan virus. 

Apa itu vampire facial?

Sebenarnya, nama resmi dari perawatan vampire facial adalah Platelet Rich Plasma alias PRP. Tindakan ini dilakukan dengan menyuntikkan darah yang mengandung trombosit terkonsentrasi tinggi ke wajah atau kulit kepala.

PRP sendiri adalah komponen darah yang mengandung zat pendukung pertumbuhan dan protein lain yang konon bisa mendorong penyembuhan sel. Hal tersebut dibutuhkan oleh kulit, khususnya wajah, agar tetap plumpy dan elastin. Selain itu, tindakan ini juga dikatakan dapat mengurangi bekas jerawat dan mengatasi kerutan. 

PRP dilakukan dengan mengambil sedikit darah yang disimpan dalam botol. Selanjutnya, botol tersebut dimasukkan ke mesin centrifuge untuk memisahkan plasma yang kaya trombosit dari sel darah merah dan putih. Ekstrak trombosit dari darah tersebut kemudian disuntikkan kembali ke kulit wajah untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan.

Prosedur ini dinilai aman, tetapi hanya sedikit penelitian yang dilakukan pada manusia. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengategorikan tindakan ini sebagai perangkat medis karena menggunakan jarum dan peralatan lainnya. 

Baca Juga: Apakah Ciuman Bisa Menularkan HIV? Ini Fakta dan Risikonya

Apakah vampire facial bisa menularkan HIV?

Apa Itu Vampire Facial yang Konon Bisa Menularkan HIV?ilustrasi perawatan wajah (pexels.com/Kroshka Nastya)

Menurut Centers Disease of Control and Prevention (CDC), penularan HIV akibat vampire facial dikatakan terjadi pada tiga perempuan setelah melakukan perawatan di klinik spa ilegal di New Mexico, Amerika Serikat. Klinik tersebut dikatakan menyediakan praktik yang tidak aman, termasuk meninggalkan tabung darah tanpa label di meja. 

Kasus tersebut menunjukkan bahwa apa itu vampire facial bisa menularkan HIV. Selain itu, hal ini juga jadi kejadian pertama penularan HIV melalui prosedur suntikan kosmetik.

PRP alias vampire facial ini melibatkan jarum suntik dan darah. Penggunaan alat kesehatan yang tidak steril, termasuk penggunaan berulang, dapat menyebabkan penyebaran virus HIV. 

Oleh karena itu, perawatan vampire facial ini tidak diperkenankan untuk beberapa kelompok individu dengan kondisi khusus. Individu tersebut di antaranya:

  • Hepatitis C
  • HIV dan AIDS
  • Semua jenis kanker darah
  • Penyakit kardiovaskular yang memerlukan pengencer darah
  • Kanker kulit di area yang akan diobati.

Selain karena bisa menularkan virus tertentu, kondisi di atas pun memengaruhi trombosit. Oleh karenanya, tidak dapat memberikan hasil yang diharapkan.

Meski demikian, apa itu vampire facial dikatakan banyak ahli tetap aman dilakukan, kok. Namun, kamu perlu memastikan mendapatkan tindakan di klinik terpercaya dengan penanganan yang steril. 

Referensi:

American Academy of Dermatology Association. Diakses April 2024. Is Platelet- Rich Plasma The Secret to Younger-Looking Skin?

Garza Plastic Surgery + Aesthetic Solutions. Diakses April 2024. What is PRP Facial Treatment?

Forbes. Diakses April 2024. HIV Transmission Linked To Vampire Facials, CDC Says

Baca Juga: Mengenal Tes VCT, Bisa Deteksi Dini Penularan HIV/AIDS

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya