Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang perempuan menyikat gigi di depan cermin.
ilustrasi menyikat gigi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Intinya sih...

  • Menyikat gigi sebelum sarapan membantu mengurangi asam dan bakteri penyebab plak sejak pagi.

  • Jika ingin menyikat gigi setelah sarapan, tunggu minimal 30 menit agar enamel tidak rusak.

  • Kesehatan gigi dan mulut yang optimal akan tercapai lewat kombinasi sikat gigi, flossing, diet rendah gula, dan pemeriksaan gigi rutin oleh dokter gigi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rutinitas sederhana seperti menyikat gigi sering dianggap sepele, padahal ini adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Dengan menyikat gigi, kamu menyingkirkan bakteri yang membentuk lapisan tipis yang disebut plak di permukaan gigi. Jika dibiarkan, plak bisa mengeras menjadi karang gigi dan menyebabkan kerusakan gigi, gusi berdarah, hingga penyakit gusi kronis (periodontitis).

Dokter gigi merekomendasikan untuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, yaitu satu kali setelah bangun tidur dan satu kali sebelum tidur. Namun, kamu mungkin bertanya-tanya, kapan waktu terbaik untuk menyikat gigi pada pagi hari? Sebelum atau sesudah sarapan? Yuk, kita bahas!

Menyikat gigi sebelum vs setelah sarapan

Saat tidur, bakteri penyebab plak berkembang biak dengan cepat di dalam mulut. Inilah penyebab kamu bangun dengan bau mulut. Selain itu, mulut juga menjadi lebih asam, yang bisa melemahkan lapisan pelindung gigi (enamel).

Menyikat gigi sebelum sarapan membantu menyingkirkan bakteri ini lebih cepat, memutus siklus pembentukan plak, sekaligus merangsang produksi air liur yang melindungi gigi dan gusi. Air liur berfungsi menetralkan asam dan mencegah kerusakan gigi lebih lanjut.

Menurut studi, menyikat gigi sebelum makan atau minum apa pun cenderung lebih aman dan efektif untuk menjaga enamel tetap kuat.

Lantas, bagaimana jika menyikat gigi setelah sarapan?

Tidak masalah menyikat gigi setelah sarapan, terutama jika kamu baru saja makan makanan manis atau berkarbohidrat tinggi. Namun, kamu perlu menunggu sekitar 30–60 menit setelah makan.

Pasalnya, makanan dan minuman seperti kopi, jus jeruk, atau roti manis bisa meningkatkan kadar asam di dalam mulut dan membuat enamel gigi lebih lunak. Jika langsung disikat, enamel yang melemah bisa terkikis dan menyebabkan gigi sensitif.

Menunggu setidaknya selama setengah jam memberi waktu bagi air liur untuk menetralkan asam sebelum kamu menyikat gigi.

Pastikan teknik menyikat gigi dilakukan dengan benar

ilustrasi menyikat gigi (pexels.com/Miriam Alonso)

Cara kamu menyikat gigi juga tak kalah penting dari waktu kamu melakukannya.

  • Hindari menyikat terlalu keras karena bisa merusak gusi dan enamel.

  • Gunakan gerakan lembut dan melingkar, serta pastikan semua permukaan gigi, baik bagian luar, dalam, dan area mengunyah tersikat dengan baik.

  • Pegang sikat gigi dengan sudut 45 derajat terhadap gusi.

  • Jangan lupa membersihkan lidah agar napas lebih segar.

Menurut studi, sikat gigi elektrik terbukti lebih efektif menghilangkan plak dan mencegah radang gusi dibanding sikat manual, terutama karena gerakannya lebih konsisten dan mudah dikontrol.

Perlu diingat bahwa menjaga kesehatan gigi tidak cukup hanya dengan menyikat gigi. Kebiasaan di bawah ini juga tak kalah penting untuk menjaga kesehatan mulut:

  • Flossing setiap hari, untuk menghilangkan sisa makanan di sela-sela gigi yang tidak terjangkau sikat.

  • Gunakan pasta gigi ber-fluoride, untuk memperkuat enamel dan mencegah gigi berlubang.

  • Batasi makanan manis dan minuman bersoda yang memberi “makanan” bagi bakteri penyebab plak.

  • Berhenti merokok, karena rokok mengurangi produksi air liur dan mempercepat kerusakan gigi.

  • Periksa ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, untuk membersihkan karang gigi dan mendeteksi masalah sejak dini.

Para ahli menyarankan untuk menyikat gigi dua kali sehari, yaitu pada pagi dan malam hari sebelum tidur. Pada pagi hari, idealnya, lakukan sebelum sarapan supaya bakteri yang menumpuk semalaman bisa dibersihkan, sehingga gigi lebih terlindungi dari plak dan penyakit gusi. Namun, kalau sudah terlanjur sarapan, tetap boleh menyikat gigi, kok! Hanya saja, sebaiknya tunggu sekitar 30–60 menit agar air liur sempat menetralkan asam dari makanan, sehingga lapisan enamel gigi tidak mudah rusak.

Referensi

"Oral hygiene." National Institute of Dental and Craniofacial Research. Diakses Oktober 2025.

"Home Oral Care." American Dental Association. Diakses Oktober 2025.

Constanza E Fernández et al., “Should We Wait to Brush Our Teeth? A Scoping Review Regarding Dental Caries and Erosive Tooth Wear,” Caries Research 58, no. 4 (January 1, 2024): 454–68, https://doi.org/10.1159/000538862.

"Plaque." American Dental Association. Diakses Oktober 2025.

R. H. Affoo et al., “The Effects of Tooth Brushing on Whole Salivary Flow Rate in Older Adults,” BioMed Research International 2018 (January 1, 2018): 1–7, https://doi.org/10.1155/2018/3904139.

Sujit Ranjan Sahoo et al., “A Comparison of Pre- and Postbreakfast Tooth Brushing in Caries Prevention Through the Estimation of Streptococcus Mutans Counts,” Journal of Microscopy and Ultrastructure 10, no. 4 (May 23, 2022): 168–73, https://doi.org/10.4103/jmau.jmau_90_21.

"Brushing Your Teeth." American Dental Association. Diakses Oktober 2025.

Yashika Jain, “A Comparison of the Efficacy of Powered and Manual Toothbrushes in Controlling Plaque and Gingivitis: A Clinical Study,” Clinical Cosmetic and Investigational Dentistry, February 1, 2013, 3, https://doi.org/10.2147/ccide.s40656.

Editorial Team