- Tetap terhidrasi: Minumlah banyak air untuk mengatasi mulut kering yang disebabkan oleh pernapasan dengan mulut terbuka saat berlari. Selain itu, tetap terhidrasi dapat mengencerkan sinus tersumbat.
- Gunakan pelindung mulut: Jika mengatupkan atau menggemeretakkan gigi menjadi masalah, pertimbangkan untuk mengenakan pelindung mulut khusus. Pelindung mulut dapat membantu melindungi gigi dari benturan dan tekanan yang terkait dengan berlari.
- Panaskan tubuh dan mulut: Jika berlari dalam cuaca dingin, hangatkan otot dan mulut. Cobalah bernapas melalui hidung atau kenakan syal di atas mulut untuk mengurangi kontak langsung udara dingin dengan gigi.
- Pemeriksaan gigi secara berkala: Kunjungan dokter gigi secara rutin akan membantu mengatasi masalah potensial apa pun, seperti gigi berlubang atau penyakit gusi, sebelum menjadi masalah.
- Sesuaikan pernapasan: Jika kamu cenderung bernapas melalui mulut saat berlari, beralih ke pernapasan hidung dapat membantu mengurangi paparan udara dingin pada gigi dan mengurangi sensitivitas gigi.
- Mengatasi masalah sinus: Jika penyebab gigi sakit saat lari adalah sinus yang tersumbat, pertimbangkan untuk menggunakan semprotan sinus yang dijual bebas. Menggunakannya sebelum berlari dapat mengurangi tekanan sinus dan membantu meredakan sakit gigi. Jika cara ini tidak berhasil, temui dokter spesialis THT untuk evaluasi lebih lanjut.
- Fokus pada bentuk tubuh yang benar saat berolahraga: Menyelaraskan tubuh selama berolahraga dan mempraktikkan bentuk tubuh yang benar akan mengurangi kemungkinan timbulnya nyeri otot. Mendapatkan pelatih pribadi dapat membantu kamu mempelajari keterampilan ini.
Apa Penyebab Gigi Sakit saat Lari?

- Salah satu penyebab paling umum gigi sakit saat berlari adalah tekanan sinus.
- Sakit gigi akibat gigi berlubang dapat bertambah parah selama olahraga berat karena aliran darah dalam tubuh meningkat. Selain itu, getaran alami tubuh saat berlari dapat mulai mengiritasi saraf yang terbuka di gigi.
- Kebiasaan olahraga juga dapat membuat rongga mulut tegang dan menyebabkan sakit gigi. Misalnya, gigi tegang jika kamu mencondongkan tubuh ke satu sisi saat berlari.
Saat sedang menikmati momen berlari, tiba-tiba muncul rasa ngilu di gigi yang bikin langkah terhenti. Ternyata, kondisi ini bukan hal aneh. Banyak pelari juga mengeluhkan gigi terasa sakit atau berdenyut saat berlari, terutama ketika udara dingin atau saat intensitas latihan meningkat.
Rasa sakit ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari tekanan udara yang berubah saat kamu bernapas lebih cepat, kebiasaan menggertakkan gigi tanpa sadar saat fokus, hingga adanya masalah pada sinus yang menekan saraf di sekitar rahang dan gigi.
Kalau kamu pernah mengalaminya, jangan langsung panik. Kenali beberapa penyebab umum gigi sakit saat lari berikut ini agar bisa menemukan cara terbaik untuk mencegahnya.
1. Peningkatan aliran darah
Saat kamu mulai berlari, jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk mendukung otot dan organ tubuh. Aliran darah meningkat ke seluruh bagian tubuh, termasuk ke dalam mulut.
Di sana, jaringan halus seperti gusi, lidah, dan permukaan mulut lainnya dipenuhi pembuluh darah kecil yang membawa oksigen dan nutrisi. Saat intensitas lari meningkat, pembuluh-pembuluh ini ikut membengkak.
Bagi mereka yang memiliki masalah gigi atau gusi, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Tekanan darah tambahan di area mulut membuat keluhan kecil yang sebelumnya tak terasa, berubah menjadi gangguan nyata saat berlari.
2. Perubahan cuaca
Perubahan cuaca bisa membuat gigi terasa lebih sensitif, terutama saat udara dingin menusuk. Ketika berolahraga, napasmu otomatis menjadi lebih berat. Jika berlari di udara dingin atau kering, tarikan napas melalui hidung dapat memicu peradangan di sekitar rongga sinus. Rasa nyeri dari area ini sering kali “menyamar” sebagai sakit gigi.
Selain itu, jika kamu memang memiliki gigi sensitif, paparan udara dingin dalam waktu lama saat berlari bisa memperburuk keluhan. Akibatnya, olahraga yang seharusnya menyegarkan justru terasa mengganggu karena nyeri yang muncul di mulut.
3. Gigi berlubang

Gigi berlubang terbentuk ketika bakteri mulai merusak lapisan terluar gigi, yaitu email. Jika tidak segera ditangani oleh dokter gigi, kerusakan akan makin dalam hingga akhirnya menyingkap saraf. Pada tahap inilah gigi menjadi sangat sensitif dan mudah terasa nyeri.
Rasa sakit tersebut bisa makin parah saat kamu berolahraga berat. Peningkatan aliran darah membuat saraf yang terbuka lebih tertekan, sementara getaran alami tubuh saat berlari dapat memperburuk iritasi. Akibatnya, keluhan kecil di gigi bisa berubah menjadi gangguan besar yang mengganggu performa olahraga.
4. Postur dan perilaku olahraga yang tidak tepat
Kebiasaan olahraga ternyata juga bisa berdampak pada kesehatan mulut. Saat berlari, misalnya, tubuh yang condong ke satu sisi dapat membuat otot di sekitar rahang ikut tegang. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman hingga sakit gigi.
Ada pula kebiasaan lain yang sering luput diperhatikan, yaitu berlari dengan mulut terbuka. Padahal, air liur berfungsi melindungi gigi dan gusi dari bakteri. Ketika mulut mengering karena terlalu banyak bernapas lewat mulut, perlindungan alami ini berkurang. Akibatnya, gigi lebih rentan terhadap masalah seperti gusi meradang atau infeksi.
Bagi kamu yang sering berlari atau bahkan atlet, menjaga hidrasi tubuh sangat penting. Selain demi hidrasi tubuh dan performa, minum cukup air juga mencegah mulut kering sehingga kesehatan gigi tetap terjaga.
5. Menggemeretakkan gigi
Jika kamu terbiasa menggemeretakkan gigi saat tidur, ada kemungkinan kebiasaan itu juga muncul saat berlari. Tanpa disadari, saat tubuh berada di bawah tekanan atau kamu terlalu fokus pada ritme lari, rahang bisa ikut menegang dan gigi saling bergesekan.
Kebiasaan ini perlahan merusak gigi. Email gigi yang terkikis membuat saraf lebih terbuka, sehingga gigi menjadi sensitif dan rahang terasa nyeri. Seiring waktu, penipisan email juga meningkatkan sensitivitas terhadap udara dingin maupun saat kamu menikmati minuman panas atau dingin.
6. Tekanan sinus

Salah satu penyebab paling umum gigi sakit saat berlari adalah tekanan sinus. Sinus terletak dekat dengan gigi atas, dan saat sinus meradang atau terisi lendir (seperti saat pilek atau alergi), sinus dapat menekan saraf gigi atas. Tekanan ini dapat bertambah parah saat berlari karena peningkatan aliran dan gerakan darah menyebabkan rongga sinus sedikit membengkak, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman atau sakit pada gigi atas.
Apabila gigi sakit saat lari yang kamu alami disebabkan oleh tekanan sinus, mengobati masalah sinus yang mendasarinya (seperti dengan dekongestan atau perawatan alergi) sering kali dapat meredakan sakit gigi.
Kamu juga disarankan untuk berlari di lingkungan yang lebih bersih dan tidak terlalu tercemar jika polusi atau alergen berkontribusi terhadap masalah sinus.
Mencegah gigi sakit saat berlari
Ada beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan untuk mencegah gigi sakit saat berlari:
Rasa sakit pada gigi saat berlari bisa sangat mengganggu, apalagi ketika seharusnya kamu fokus menikmati ritme langkah. Namun, memahami penyebabnya akan membantu menemukan solusi yang tepat.
Entah itu karena tekanan sinus, gigi sensitif, atau masalah yang lebih serius seperti gigi berlubang, semuanya bisa ditangani. Jika rasa sakit tetap muncul meski kamu sudah mencoba berbagai penyesuaian, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter gigi agar masalah tidak memburuk.
Referensi
"Can Running Hurt Your Teeth?" Saddle Rock Dental. Diakses Maret 2025.
"Why Do Your Teeth Hurt When Running? Common Causes and How to Fix It." Avenue Dental. Diakses Maret 2025.
"Why Do My Teeth Hurt When I Run? Here Are 6 Common Reasons, Plus How to Prevent It." GoodRx. Diakses Maret 2025.
"5 Reasons Your Teeth Hurt When You Run." Pittsburgh Dental. Diakses Maret 2025.



















