Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lichen Nitidus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

ilustrasi seseorang mengalami masalah kulit (freepik.com/karlyukav)

Lichen nitidus adalah kondisi peradangan pada kulit yang menyebabkan ruam atau bintik-bintik kecil menonjol dengan warna yang mengilap. Pada kulit dengan warna terang, benjolan ini terkadang terlihat sedikit merah muda. Sementara pada kulit yang lebih gelap, ruam mungkin terlihat sedikit lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit di sekitarnya.

Lichen nitidus merupakan kondisi langka yang lebih banyak ditemukan pada anak-anak atau dewasa muda, meskipun ini dapat memengaruhi usia berapa pun. Secara umum, kondisi ini tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, terkadang bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Yuk, ketahui lebih banyak fakta tentang lichen nitidus di bawah ini, termasuk gejala, penyebab, perawatan, hingga prospek penyembuhan kondisi kulit ini!

1.Tanda dan gejala

ilustrasi gejala lichen nitidus (dermapics.com)

Dalam bahasa Latin, "nitidus" berarti mengilap, sehingga lichen nitidus digambarkan sebagai kondisi ruam kulit dengan benjolan kecil yang mengilap atau berkilau di permukaan kulit. Benjolan tersebut muncul secara spontan tanpa penyebab yang jelas.

Ciri-ciri lebih jelas dari benjolan lichen nitidus yaitu sebagai berikut:

  • Ukuran: benjolan berukuran sangat kecil (papula) dengan pinpoint hingga pinhead, biasanya berdiameter sekitar 1-3 milimeter (mm).
  • Penampilan: benjolan terbentuk secara berkelompok atau acak dengan permukaan datar, berkilau, serta berbentuk bulat atau poligon.
  • Warna: umumnya warna benjolan menyerupai kulit, mungkin sedikit lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit normal.
  • Lokasi: lichen nitidus umum ditemukan di dada, perut, lengan bawah, bokong, dan area genital, tetapi bisa juga muncul di area tubuh lainnya, seperti telapak tangan, telapak kaki, atau kuku. Mereka mungkin juga terbentuk di sekitar garis di mana ada goresan di kulit atau lipatan kulit, seperti siku atau pergelangan tangan.
  • Gatal: lichen nitidus biasanya tidak menyebabkan gejala lain. Namun, pada kasus yang jarang, kondisi ini juga dapat menyebabkan gatal, bahkan bisa parah. Sebaiknya segera berobat ke dokter jika gejala kulit disertai dengan gejala lain seperti demam atau nanah yang keluar dari ruam.

2. Penyebab dan faktor risiko

ilustrasi lichen nitidus (aocd.org)

Lichen nitidus merupakan kondisi peradangan kulit yang dikaitkan dengan aktivitas sel darah putih yang dikenal sebagai limfosit T. Normalnya, limfosit T bekerja untuk melawan penyakit dan menyembuhkan luka. Namun, ada kalanya mereka juga bisa keliru menyerang jaringan yang sehat dan menyebabkan peradangan seperti lichen nitidus.

Dokter tidak mengetahui mengapa limfosit T ini diaktifkan dan menyebabkan lichen nitidus. Namun, beberapa kondisi kulit lain ditemukan dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami lichen nitidus, seperti vitiligo, alergi, dan psoriasis.

3. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan kulit (freepik.com/freepik)

Untuk menegakkan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan gejala dan riwayat kesehatan. Ini mungkin termasuk memeriksa penampilan benjolan, ada atau tidaknya alergi, apakah terasa gatal atau tidak, serta ada atau tidaknya perubahan benjolan seiring waktu dan lain sebagainya.

Terkadang biopsi atau mengambil sedikit bagian dari jaringan yang meradang mungkin juga diperlukan dokter untuk diperiksa di bawah mikroskop. Sebelum melakukan prosedur tersebut, dokter akan membekukan area yang meradang atau memberi anestesi lokal supaya tidak menimbulkan rasa sakit.

4. Pengobatan

ilustrasi mengoleskan krim atau salep (netdoctor.co.uk)

Pada kebanyakan kasus, lichen nitidus bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, jika menyebabkan gatal atau ketidaknyamanan, dokter mungkin akan merekomendasikan salah satu perawatan berikut:

  • Penggunaan obat kortikosteroid, baik topikal atau oral. Ini dapat membantu mengurangi peradangan, tetapi penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping seperti penipisan kulit, osteoporosis, diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan masalah kulit lainnya.
  • Retinoid oral ataupun topikal. Retinoid merupakan produk sintetis dari vitamin A. Penggunaan obat ini biasanya dapat mengiritasi kulit dan dapat menyebabkan cacat lahir pada ibu hamil atau yang mungkin hamil.
  • Obat topikal tacrolimus yang dapat membantu memperlambat pelepasan sel limfosit T oleh sistem kekebalan tubuh.
  • Antihistamin, seperti diphenhydramine (benadril), yang dapat membantu mengurangi gatal dan inflamasi.
  • Fototerapi, yaitu terapi cahaya yang dapat membantu membersihkan lichen nitidus. Ini biasanya menggunakan sinar ultraviolet A (UVA) dan B (UVB).

5. Prognosis

ilustrasi kulit sehat (pexels.com/Min An)

Lichen nitidus bisa sembuh total dalam waktu beberapa bulan hingga satu tahun. Biasanya ini juga tidak meninggalkan jaringan parut atau perubahan warna kulit yang permanen, alias kulit bisa kembali seperti sediakala.

Kondisi kulit ini juga tidak menular dan tidak berbahaya, serta tidak menyebabkan masalah kulit jangka panjang atau komplikasi serius. Namun, orang dengan lichen nitidus mungkin merasa tidak nyaman dengan penampilan kulitnya.

Apabila kamu mendapati tanda dan gejala lichen nitidus, apalagi disertai gatal atau demam, sebaiknya temui dokter untuk memastikan diagnosis sehingga kamu bisa mendapat perawatan yang dibutuhkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Bayu Aditya Suryanto
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us