ilustrasi kelebihan berat badan (IDN Times/Novaya Siantita)
Berbeda dari IMT yang hanya membandingkan berat dan tinggi badan, WHtR menggambarkan langsung distribusi lemak di tubuh, terutama lemak viseral di sekitar organ dalam, yang diketahui paling berbahaya bagi kesehatan jantung.
Orang dengan IMT di bawah 30 tetapi rasio pinggang terhadap tinggi badan di atas 0,5 berpotensi memiliki penumpukan kalsium di arteri koroner, salah satu tanda awal penyakit jantung, meskipun tekanan darah, kolesterol, atau berat badan mereka tampak normal.
“Menggunakan rasio pinggang terhadap tinggi badan sebagai alat skrining kardiovaskular dapat membantu mendeteksi risiko lebih awal dan melakukan intervensi sebelum terlambat,” ujar Marcio Bittencourt, penulis senior studi sekaligus profesor kedokteran di University of Pittsburgh dan dokter jantung di UPMC.
Untuk menghitung WHtR, cukup bagi lingkar pinggang dengan tinggi badan (gunakan satuan yang sama). Jika hasilnya 0,5 atau lebih, artinya risiko kesehatan jantungmu bisa meningkat.
Temuan ini menunjukkan bahwa cara sederhana seperti mengukur pinggang bisa seakurat pemeriksaan medis kompleks dalam menilai risiko jantung. Sederhana, tapi bisa menyelamatkan jantungmu.
Referensi
"Waist-to-Height Ratio Outperforms BMI in Predicting Heart Disease Risk." University of Pittsburgh. Diakses November 2025.
Thiago Bosco Mendes et al., “Waist-to-height Ratio and Coronary Artery Calcium Incidence: The Brazilian Longitudinal Study of Adult Health (ELSA-Brasil),” The Lancet Regional Health - Americas, October 1, 2025, 101281, https://doi.org/10.1016/j.lana.2025.101281.