Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Paparan Cahaya Buatan pada Malam Hari Tingkatkan Risiko Jantung

Pasangan duduk di dekat jendela kamar tidur sambil melihat layar gadget, dengan latar belakang cahaya kota.
ilustrasi duduk di dekat jendela kamar tidur dengan latar belakang cahaya perkotaan (pexels.com/ SHVETS production)
Intinya sih...
  • Paparan tinggi cahaya buatan pada malam hari dikaitkan dengan peningkatan aktivitas stres otak, peradangan pembuluh darah, dan risiko penyakit jantung.
  • Risiko penyakit jantung naik signifikan makin banyak seseorang terpapar cahaya malam, bahkan setelah memperhitungkan faktor risiko lain.
  • Meskipun studi bersifat observasional dan tidak membuktikan sebab-akibat langsung, tetapi mengurangi paparan cahaya malam adalah langkah sederhana yang bisa menjadi langkah sederhana untuk menjaga kesehatan jantung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Modernitas membawa banyak kenyamanan, termasuk lampu jalan, banyak layar elektronik, dan cahaya kota yang tak pernah padam. Namun, sebuah studi terbaru yang akan dipresentasikan pada pertemuan American Heart Association (AHA) 2025 menyoroti dampak buruknya. Temuannya, paparan cahaya buatan di malam hari atau polusi cahaya malam hari (night-time light pollution) dikaitkan dengan peningkatan aktivitas stres di otak, peradangan pembuluh darah, dan risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Dalam penelitian yang unik ini, para peneliti menggabungkan hasil pemindaian otak (PET/CT) dan citra satelit cahaya malam untuk menemukan jalur biologis yang menghubungkan paparan cahaya malam dengan penyakit kardiovaskular.

“Kami tahu polusi udara dan suara bisa memicu penyakit jantung melalui stres pada saraf dan pembuluh darah. Polusi cahaya malam sangat umum, tetapi bagaimana pengaruhnya bagi jantung kita sebenarnya belum banyak diketahui,” kata Dr. Shady Abohashem dari Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat (AS), dikutip dari laman AHA.

Studi ini melibatkan lebih dari 450 orang dewasa yang awalnya belum memiliki penyakit jantung dan tidak memiliki kanker aktif. Semua peserta menjalani pemindaian PET/CT untuk mengukur aktivitas stres otak dan peradangan arteri, lalu data tersebut dikaitkan dengan seberapa banyak cahaya malam yang mereka terima berdasarkan citra satelit.

Hasilnya menunjukkan bahwa makin tinggi paparan cahaya malam, makin besar aktivitas stres otak dan peradangan pada pembuluh darah, serta semakin tinggi risiko terkena penyakit jantung dalam beberapa tahun ke depan.

Implikasi dan pesan penting

Analisis menunjukkan, setiap kenaikan satu standar deviasi paparan cahaya malam dikaitkan dengan sekitar 35 persen peningkatan risiko penyakit jantung dalam lima tahun dan sekitar 22 persen peningkatan dalam sepuluh tahun—setelah memperhitungkan faktor risiko tradisional dan faktor lingkungan lainnya seperti polusi suara maupun status sosial ekonomi.

Orang-orang yang tinggal di wilayah dengan stres lingkungan tambahan (contohnya kebisingan lalu-lintas, pendapatan rendah) bahkan menghadapi risiko yang lebih besar. Sejumlah kecil tapi nyata dari peserta (17 persen selama periode tindak lanjut) kemudian mengalami kondisi jantung serius seperti gagal jantung atau serangan jantung.

Dr. Abohashem menjelaskan bahwa “otak yang mengalami stres akan mengirim sinyal yang memicu respons imun dan peradangan pembuluh darah. Dari sana, pengerasan pembuluh darah dan risiko serangan jantung atau stroke bisa muncul”.

Meski temuan ini penting, tetapi para peneliti menekankan bahwa studi ini bersifat observasional. Artinya, walaupun ada asosiasi kuat antara cahaya malam dan risiko jantung, tetapi hubungan sebab-akibat langsung belum dapat dibuktikan.

Studi ini juga hanya melibatkan satu sistem rumah sakit dan sebagian besar peserta adalah orang kulit putih, sehingga hasilnya belum tentu berlaku untuk semua populasi.

Akan tetapi, pesan pentingnya adalah paparan cahaya malam yang berlebihan bukan cuma dapat menyebabkan insomnia atau mengganggu kualitas tidur, tetapi bisa juga memengaruhi kesehatan jantung.

Sebagai tindakan sederhana, mengurangi cahaya di kamar tidur, penggunaan tirai gelap, dan menghindari layar elektronik sebelum tidur bisa menjadi langkah awal yang baik untuk menjaga kesehatan jantung.

Referensi

"Exposure to more artificial light at night may raise heart disease risk." American Heart Association. Diakses November 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

7 Suplemen yang Dapat Membantu Orang dengan Diabetes

06 Nov 2025, 06:20 WIBHealth