ilustrasi lymphangioleiomyomatosis (freepik.com/kjpargeter)
Dilansir MedlinePlus, mutasi pada gen TSC1 atau lebih umum gen TSC2 menyebabkan LAM. Gen TSC1 dan TSC2, masing-masing memberikan instruksi untuk membuat protein hamartin dan tuberin. Di dalam sel, kedua protein ini kemungkinan membantu mengatur pertumbuhan dan ukuran sel. Protein bertindak sebagai penekan tumor, yang biasanya mencegah sel tumbuh dan membelah terlalu cepat atau dengan cara yang tidak terkontrol.
Saat kedua salinan gen TSC1 bermutasi dalam sel tertentu, maka sel tersebut tidak bisa menghasilkan hamartin fungsional apa pun. Selain itu, sel dengan dua salinan gen TSC2 yang berubah tidak bisa menghasilkan tuberin fungisional apa pun. Hilangnya protein ini memungkinkan sel tumbuh dan membelah dengan cara yang tidak terkendali, sehingga menciptakan tumor dan kista yang berhubungan dengan LAM.
LAM secara eksklusif terjadi pada perempuan. Penyebab pastinya belum diketahui. Namun, para peneliti percaya bahwa hormon seks utama perempuan, yaitu estrogen, kemungkinan terlibat dalam perkembangan gangguan ini. Sebab, perempuan jarang mengalami LAM sebelum pubertas atau sesudah menopause.
Sekitar 30 persen perempuan yang menderita tuberous sclerosis juga menderita LAM. Tuberous sclerosis atau tuberous sclerosis complex (TSC) merupakan kelainan genetik yang tidak biasa, yang mengakibatkan tumor (non kanker) berkembang di banyak bagian tubuh.
LAM sporadis yang terjadi dengan sendirinya tanpa TSC diperkirakan memengaruhi 3,3 hingga 7,4 juta per perempuan secara global, mengutip MedlinePlus. Orang yang mengalami LAM sporadis juga memiliki mutasi genetik. Namun, mutasi gen tersebut tidak bersifat turun-temurun dan tidak bisa diwariskan ke anak-anaknya. Alasan terjadinya mutasi gen ini masih belum jelas
Dilansir WebMD, kurang dari 10 pria diketahui pernah mengembangkan LAM. Selain itu, merokok tidak diketahui bisa menyebabkan LAM. Bahkan, lebih dari separuh orang dengan LAM tidak pernah merokok.