Post Concert Depression: Gejala dan Cara Menanganinya

Adalah perasaan kosong dan sedih setelah menghadiri konser

Menghadiri sebuah konser merupakan sebuah hiburan bagi sebagian orang. Apalagi jika konser tersebut sudah ditunggu sejak lama, rasa bahagia tak terhingga akan diluapkan secara sempurna.

Namun, pernahkah kamu merasakan kosong hingga sedih setelah konser tersebut berakhir? Bahkan, perasaan ini terjadi dalam waktu yang lama hingga berminggu-minggu lamanya. Jika iya, bisa jadi kamu sedang mengalami post concert depression.

Tak hanya sekadar perasaan sedih, jika dibiarkan berlarut kondisi ini bisa mengganggu pada aktivitas sehari-harimu, lho!. Untuk itu, yuk disimak bagaimana gejala dari post concert depression serta cara menanganinya lewat uraian di bawah ini.

1. Deskripsi post concert depression

Post Concert Depression: Gejala dan Cara Menanganinyailustrasi depresi (pexels.com/Anna Shvets)

Menurut laman Calm Sage, post concert depression (PCD) merupakan perasan sedih atau kehilangan yang dirasakan setelah mengikuti konser. PCD sendiri dapat berlangsung selama tiga hari setelah mengikuti konser. Bahkan, untuk beberapa kasus dapat berlangsung dalam berminggu-minggu.

Menurut jurnal berjudul ARMYs Post-Concert Depression as A Clinical Phenomenon (2020), kondisi psikologis ini terjadi disebabkan karena selama aktivitas yang menyenangkan, setiap orang akan menghasilkan hormon endorfin dan dopamin. Yang mana dengan meningkatnya dua hormon ini akan membuat seseorang merasa senang dan nyaman.

Namun, setelah konser berakhir perasaan senang tersebut langsung digantikan dengan perasaan hampa atau sedih. Tidak menjadi hal wajar jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama.

2. Gejala yang dirasakan saat mengalami post concert depression

Post Concert Depression: Gejala dan Cara Menanganinyailustrasi terasa lesu (pexels.com/Engin Akyurt)

Menurut American Psychiatric Association (APA), orang dengan post concert depression (PCD) kemungkinan akan mengalami gejala depresi secara klinis. Seperti :

  1. Merasa sedih atau kosong
  2. Tidak tertarik dan kehilangan semangat untuk beraktivitas
  3. Sulit untuk berkonsentrasi dan membuat keputusan
  4. Lelah dan tidak berenergi
  5. Susah tidur
  6. Terjadinya perubahan nafsu makan
  7. Mengalami stages of grief

American Psychiatric Association (APA) juga mencatat bahwa orang dengan kondisi ini bisa saja mengalami gejala berbeda dalam waktu yang berbeda pula. Mereka juga bisa merasakan keinginan untuk menghidupkan euforia konser berulang kali hingga merasa khawatir jika rasa bahagia tidak dapat dirasakan kembali. Rasa rindu berlebihan terhadap konser akan mereka rasakan berulang kali.

Bahkan, orang yang mengalami post concert depression juga diklasifikasikan dalam berbagai gejala dan berapa lama ia merasakan. Meskipun di awal ia mungkin merasa kewalahan dengan apa yang ia rasakan setelah acara, namun perasaan ini dapat mereda dan menghilang secara bertahap dalam beberapa hari dan minggu berikutnya.

Baca Juga: 5 Kondisi Tubuh Tanda Depresi, Berat Badan Gak Stabil dan Sakit Kepala

3. Bukan gejala post concert depression jika hanya merasakan satu di antaranya

Post Concert Depression: Gejala dan Cara Menanganinyailustrasi merasa penat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak semua orang dengan gejala di atas merupakan orang dengan post concert depression. Apalagi jika hanya merasakan salah satu atau hanya beberapa gejalanya. Bisa saja kamu masih terngiang-ngiang dan terbawa arus konser yang sudah lama kamu nantikan. Perasaan ini disinyalir sebagai hal yang wajar dialami banyak orang setelah mengikuti konser.

Dilansir laman Medical News Today, selama aktivitas yang menyenangkan, setiap orang akan menghasilkan endorfin dan dopamin. Yang mana ini merupakan hormon dalam otak yang bisa membuat seseorang merasa nyaman. Saat aktivitas menyenangkan tersebut berakhir, setiap orang akan mengalami penurunan pada hormon ini dan bisa membuat mereka merasa kosong dalam beberapa waktu.

4. Cara mengatasi post concert depression

Post Concert Depression: Gejala dan Cara Menanganinyailustrasi sedang bercerita (pexels.com/fauxels)

Dengan berbagai gejala yang mungkin akan kamu rasakan sebab post concert depression ini. Terdapat beragam cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah ini. Di antaranya :

  1. Menceritakan perasaan yang sedang kamu alami kepada orang terdekat, sehingga kamu masih dapat mengobati rasa rindu dari konser yang kamu tonton tersebut.
  2. Mengabadikan kenangan indah yang kamu alami dengan membuat kolase foto, short movie, atau berbagi keseruan di media sosial.
  3. Luangkan waktumu untuk bersenang-senang untuk mengalihkan kesedihan yang dirasakan. 
  4. Buat rencana baru seperti liburan atau mendatangi konser di masa yang akan datang.
  5. Jika belum berhasil, cobalah datangi psikolog untuk mengatasi post concert depression yang dialami.

5. Tahap pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak mengalami post concert depression

Post Concert Depression: Gejala dan Cara Menanganinyailustrasi merasa senang (pexels.com/Quang Anh Ha Nguyen)

Menghadiri konser merupakan pengalaman khusus yang dimiliki oleh sebagian orang. Namun, mendapatkan rasa sedih setelahnya merupakan hal lumrah yang harus diantisipasi sebelum menghadiri konser tersebut.

Menurut laman Medical News Today, antisipasi yang dilakukan dapat membantu kamu untuk mengurangi efek yang dirasakan setelah menghadiri konser tersebut.

American Psychiatric Association (APA) menyarankan beberapa metode yang dapat mengurangi hingga menghilangkan post concert depression ini. Seperti dengan melakukan kegiatan berikut:

  1. Dimulai dengan makan makanan yang seimbang
  2. Menghindari depresi dan selalu cukup tidur
  3. Melakukan persiapan diri dengan matang
  4. Serta, tidak membiasakan minum alkohol atau anti depresan

Cara-cara di atas merupakan langkah yang dapat kamu aplikasikan. Namun, tetap perlu diperhatikan setiap orang memiliki cara yang berbeda dan ampuh untuk mengendalikan perasaan sedihnya. Bisa saja kamu akan menggabungkan berbagai cara tersebut atau tidak melakukannya sama sekali.

Agar kamu tetap merasa nyaman, tak ada salahnya untuk mencoba berkonsultasi dengan psikolog. Selain bisa mengetahui keaadaan mental kita saat ini, juga dapat membantu memahami tahap pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak merasakan kondisi tersebut di kemudian hari.

 

Baca Juga: Seismolog: Konser Taylor Swift Setara dengan Gempa Berkekuatan 2,3 SR

Maisix Dela Desmita Photo Verified Writer Maisix Dela Desmita

https://lynk.id/maisixdela

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya