ilustrasi HIV (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)
Diterangkan oleh National Health Service, kebanyakan orang yang terinfeksi HIV mengalami penyakit mirip flu yang terjadi 2–6 minggu setelah infeksi. Setelah itu, HIV mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun selama beberapa tahun.
Diperkirakan hingga 80 persen orang yang terinfeksi HIV mengalami gejala seperti flu, seperti:
- Demam.
- Sakit tenggorokan.
- Ruam tubuh.
Gejala lain dapat meliputi:
- Kelelahan.
- Nyeri sendi.
- Nyeri otot.
- Pembengkakan kelenjar.
Gejala biasanya berlangsung 1–2 minggu, tetapi bisa lebih lama. Itu adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang melawan virus. Akan tetapi, memiliki gejala-gejala tersebut tidak selalu berarti kamu memiliki virus HIV.
Kalau kamu mengalami gejala-gejala di atas dan curiga atau khawatir terpapar HIV dalam beberapa minggu terakhir, segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan mendapatkan tes HIV.
Setelah gejala awal hilang, HIV mungkin tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun. Selama ini, virus terus aktif dan menyebabkan kerusakan progresif pada sistem kekebalan tubuh. Proses ini dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi bisa memakan waktu hingga 10 tahun, dan selama ini seseorang bisa merasa baik-baik saja.
Setelah sistem kekebalan menjadi rusak parah gejalanya dapat meliputi:
- Penurunan berat badan.
- Diare kronis.
- Keringat malam.
- Masalah kulit.
- Infeksi berulang.
- Penyakit serius yang mengancam jiwa.
Diagnosis dan pengobatan HIV lebih awal dapat mencegah masalah di atas.
Masa inkubasi HIV biasanya 2–4 minggu. Periode dari infeksi hingga terbentuknya antibodi anti-HIV biasanya kurang dari 1 bulan, tetapi bisa sampai 3 bulan.
Masa inkubasi ini kadang sulit diketahui karena seseorang belum menunjukkan gejala sama sekali. Ini bisa membuat seseorang yang terinfeksi HIV tidak menyadari kondisinya dan bisa menyebarkan virus ke orang lain.
Maka dari itu, siapa pun yang berisiko tinggi terpapar HIV sangat disarankan untuk melakukan tes HIV secara sukarela di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau mendatangi layanan konseling untuk infomasi lebih lanjut.