5 Alasan Kenapa Diabetes Bisa Tingkatkan Risiko Kanker

Yuk, jaga kadar gula darah tetap seimbang!

Diabetes adalah penyakit kronis ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara optimal ataupun keadaan ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara tepat. Jumlah penderitanya sendiri dari tahun 1980 ke 2014 terus mengalami peningkatan, dari 108 juta menjadi 422 juta, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Pada tahun 2019, diabetes menjadi penyebab langsung dari 1,5 juta kematian dan 48 persen dari seluruh kematian akibat diabetes terjadi sebelum usia 70 tahun. Hal ini merupakan salah satu petunjuk jika diabetes menjadi pencetus banyak penyakit berbahaya, termasuk kanker dan tumor. Apa alasan diabetes bisa meningkatkan risiko kanker dan tumor?

1. Peningkatan produk akhir glikasi lanjut (AGEs)

5 Alasan Kenapa Diabetes Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi diabetes (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Hiperglikemia atau kadar gula darah yang naik secara tidak terkendali adalah hal yang umum dialami oleh orang dengan diabetes. Kondisi ini terjadi karena tubuh mereka tidak mampu menggunakan gula darah dengan baik.

Menurut studi dalam jurnal Frontiers in Endocrinology (2022), hiperglikemia dapat merangsang produksi produk akhir glikasi (AGEs).

Mengapa AGEs disangkutpautkan dengan penyebab peningkatan risiko kanker dan tumor pada orang dengan diabetes? Ini karena AGEs dapat merusak sel-sel dalam tubuh, yang mana ini bisa meningkatkan kemungkinan pertumbuhan sel kanker.

Sel kanker yang tumbuh dengan cepat membutuhkan banyak energi, dan gula darah yang tinggi menyediakan sumber energi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan sel-sel kanker ini. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang dengan diabetes untuk mengontrol kadar gula darah mereka dengan baik melalui pola makan sehat, olahraga teratur, dan mengikuti perawatan dari dokter.

2. Kelainan fungsi sel beta islet

5 Alasan Kenapa Diabetes Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi melawan kanker (pexels.com/Tara Winstead)

Sel beta islet adalah sel-sel kecil yang bertugas mengatur kadar gula darah dengan cara memproduksi insulin. Namun, berdasarkan hasil studi dalam jurnal Frontiers in Oncology (2021), tim peneliti menemukan bahwa pada orang dengan diabetes terdapat kelainan pada sel-sel ini. Sel-sel tersebut entah tidak dapat menghasilkan insulin dengan cukup, atau tidak bisa memanfaatkan insulin yang ada untuk mengendalikan gula darah dengan efisien.

Kelainan pada sel beta menyebabkan penurunan sensitivitas insulin dan peningkatan resistansi insulin. Hal ini akan menyebabkan kerusakan atau degenerasi sel beta. Karena resistansi insulin yang terus-menerus dan berkurangnya kemampuan sekresi insulin, terjadi peningkatan respons pada sel beta normal untuk meningkatkan tingkat insulin dan peptida amiloid islet.

Dalam jangka panjang, fenomena ini akan menyebabkan resistansi insulin, yang pada akhirnya gula darah yang tinggi juga bisa menyebabkan gangguan pada beberapa jalur sinyal dalam tubuh yang berperan dalam mengendalikan pertumbuhan dan pembelahan sel. Jika jalur sinyal ini terganggu, maka sel-sel kanker bisa berkembang lebih cepat dan tidak terkendali.

Baca Juga: Pasien Diabetes Lebih Rentan Terkena Influenza Berat

3. Peningkatan produksi IGF-1 di hati

5 Alasan Kenapa Diabetes Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi pasien kanker (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Insulin-like growth factor (IGF-1) adalah hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh organ hati. Hormon ini memiliki peran penting dalam pertumbuhan sel dan jaringan tubuh.

Namun, sayangnya pada orang dengan diabetes produksi hormon ini mengalami peningkatan melebihi kebutuhan tubuh. Menurut studi dalam jurnal Frontiers in Endocrinology (2022), tim peneliti menemukan bahwa kondisi hiperglisinemia yang dialami oleh orang dengan diabetes menjadi pemicunya.

Ketika kadar IGF-1 meningkat, hal ini dapat memicu pertumbuhan sel kanker dan mempercepat perkembangan tumor. Sel-sel kanker cenderung tumbuh dengan cepat dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Peningkatan kadar IGF-1 juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem regulasi pertumbuhan sel dalam tubuh. Sebagian besar sel-sel kanker ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkontrol, dan produksi IGF-1 yang berlebihan dapat memperburuk kondisi ini.

4. Inflamasi kronis

5 Alasan Kenapa Diabetes Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Studi dalam jurnal Frontiers in Endocrinology (2022) juga menemukan bahwa pereadangan atau inflamasi kronis dapat meningkatkan risiko orang dengan diabetes untuk terkena kanker ataupun tumor. Inflamasi kronis adalah kondisi saat tubuh mengalami peradangan yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Pada orang dengan diabetes, inflamasi kronis disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang terjadi dalam waktu yang lama. Peradangan ini terjadi karena tubuh mencoba melawan dampak buruk dari hiperglikemia.

Ketika tubuh mengalami peradangan berkepanjangan, sel-sel dalam tubuh dapat mengalami kerusakan. Peradangan kronis ini juga dapat memengaruhi jalannya proses seluler dalam tubuh. Pada orang dengan diabetes, inflamasi kronis dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sel kanker.

Peradangan juga menyebabkan produksi hormon adipokin yang tidak normal. Produksi hormon adipokin yang tidak normal dapat menyebabkan pembentukan lingkungan tubuh yang mendukung pertumbuhan sel-sel tumor atau sel-sel kanker.

Selain itu, lingkungan ini juga dapat meningkatkan kemampuan sel-sel kanker untuk menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis). Pembentukan pembuluh darah baru yang disebut angiogenesis, yang memberikan pasokan darah yang melimpah ke sel-sel kanker, sehingga sel-sel kanker bisa tumbuh dengan lebih kuat. Dan, juga mengganggu fungsi sel-sel pertahanan alami tubuh seperti sel pembunuh alami dan makrofag.

Sel pembunuh alami dan makrofag bertugas melawan sel-sel kanker dan infeksi, tetapi dalam lingkungan yang terganggu ini, kemampuan mereka menjadi terhambat. Akibatnya, sel-sel kanker dapat berkembang lebih bebas dan tidak terkendali.

5. Stres oksidatif

5 Alasan Kenapa Diabetes Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan dapat merusak sel-sel dalam tubuh. Saat terjadi ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan, di dalam tubuh terjadi stres oksidatif.

Normalnya, tubuh memiliki antioksidan yang berfungsi melindungi sel-sel dari kerusakan oleh radikal bebas. Namun, pada orang dengan diabetes, stres oksidatif dapat meningkat akibat tingginya kadar gula darah.

Menurut studi dalam jurnal Frontiers in Endocrinology, stres oksidatif memiliki dampak buruk yang dapat meningkatkan risiko kanker pada orang dengan diabetes. Ketika tubuh mengalami stres oksidatif, radikal bebas dapat merusak DNA dalam sel-sel tubuh, yang mana terjadi gangguan pada ekspresi gen dan jalur transduksi sinyal yang memiliki peran penting dalam tumorigenesis.

Selain itu, stres oksidatif dapat mengganggu proliferasi dan apoptosis pada sel yang berakibat pada tidak beraturannya siklus sel tubuh, termasuk sel tumor ataupun kanker. Stres oksidatif juga dapat memicu gangguan pada jalur aktivasi sitokin.

Sitokin adalah jenis molekul yang berfungsi sebagai pesan bagi sel-sel tubuh untuk berkomunikasi satu sama lain. Ketika stres oksidatif mengganggu jalur aktivasi sitokin, komunikasi antar sel-sel bisa menjadi terganggu. Hal ini berakibat pada masalah dalam mengatur pertumbuhan sel dan sel-sel yang tidak normal bisa berkembang lebih banyak. Ini bisa menjadi masalah serius karena sel-sel yang tidak normal ini bisa menjadi sel kanker atau menyebabkan gangguan kesehatan lainnya.

Penting bagi orang dengan diabetes untuk menjaga kadar gula darah tetap seimbang. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat, berolahraga secara teratur, menghindari paparan zat-zat berbahaya, mengurangi stres, dan disiplin mengikuti pengobatan dari dokter.

Baca Juga: 8 Jenis Obat Diabetes Oral dan Cara Kerjanya

Masrurotul Hikmah Photo Verified Writer Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya