Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bahaya rokok.
ilustrasi bahaya rokok (pexels.com/ Aphiwat Chuangchoem)

Intinya sih...

  • Merokok 2–5 batang sehari meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 50 persen dan kematian hingga 60 persen.

  • Tidak ada batas aman dalam merokok—bahkan satu batang tetap meningkatkan risiko.

  • Berhenti total dan lebih awal jauh lebih efektif daripada sekadar mengurangi jumlah rokok.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rokok sering dianggap berbahaya hanya jika dihabiskan satu bungkus sehari. Namun, riset terbaru menunjukkan dampak yang lebih serius. Bahkan dua batang sehari saja sudah cukup untuk menggandakan risiko penyakit jantung dan meningkatkan risiko kematian hingga 60 persen dibanding mereka yang tidak pernah merokok.

Temuan ini datang dari sebuah analisis besar yang menggabungkan 22 studi jangka panjang dengan lebih dari 320.000 peserta. Para peneliti mengikuti mereka selama hampir dua dekade, mencatat lebih dari 125.000 kematian dan 54.000 kejadian kardiovaskular—mulai dari serangan jantung, stroke, hingga gagal jantung.

Dengan data sebesar itu, para peneliti akhirnya bisa melihat pola yang selama ini samar, bahwa tidak ada batas aman merokok, bahkan untuk mereka yang merokok sedikit.

Walaupun "cuma" dua batang, tetapi risiko jantung tetap tinggi

Dalam kelompok yang merokok 2–5 batang per hari, risikonya melonjak dramatis, yaitu 50 persen lebih tinggi untuk berbagai penyakit jantung, dan 60 persen lebih tinggi untuk kematian dari penyebab apa pun.

Sementara itu, mereka yang merokok lebih banyak, yaitu sekitar 11–15 batang per hari, mengalami risiko penyakit jantung naik 84 persen dan risiko kematian lebih dari dua kali lipat.

Yang membuat para peneliti terkejut adalah kekuatan dampak buruk ini. Bahkan satu batang atau kurang masih meningkatkan risiko untuk sebagian besar penyakit jantung.

“Tidak ada level merokok yang aman,” kata Michael Blaha, peneliti utama dari Johns Hopkins, mengutip laman American Heart Association. Ia menambahkan bahwa pola merokok yang kini lebih “ringan” membuat orang keliru merasa aman, padahal risiko tetap besar.

Berhenti total lebih penting daripada sekadar mengurangi

ilustrasi berhenti merokok (freepik.com/freepik)

Penurunan risiko kesehatan memang mulai terasa segera setelah berhenti merokok, terutama dalam 10–20 tahun pertama. Namun, untuk mencapai tingkat risiko yang mendekati orang yang tidak pernah merokok, bisa butuh waktu 30 hingga 40 tahun. Artinya, mengurangi bukan solusi. Segera berhenti, dan berhenti total, adalah kunci untuk menyelamatkan kesehatan jangka panjang.

Para ahli sepakat bahwa meskipun angka perokok menurun, tetapi rokok tetap menjadi penyebab utama penyakit dan kematian yang sebenarnya bisa dicegah. Dan, risiko ini tidak memilih intensitas, bahkan dua batang sehari pun cukup untuk meninggalkan kerusakan pada jantung.

Referensi

"Just cutting down doesn’t cut it when it comes to the impact of smoking on your health." American Heart Association. Diakses November 2025.

"Just 2 Cigarettes a Day May Raise Heart Failure Risk by 50%." Sci Tech Daily. Diakses November 2025.

Erfan Tasdighi et al., “Association Between Cigarette Smoking Status, Intensity, and Cessation Duration With Long-term Incidence of Nine Cardiovascular and Mortality Outcomes: The Cross-Cohort Collaboration (CCC),” PLoS Medicine 22, no. 11 (November 18, 2025): e1004561, https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1004561.

Editorial Team