ilustrasi gaya hidup sehat (pexels.com/Nathan Cowley)
Jangan anggap ini sebagai berita buruk, melainkan sebagai sebuah peringatan. Perlahan tetapi pasti, gaya hidup bisa kita ubah agar mencegah risiko stroke di kemudian hari.
Jadi, mulai dari mana? Menurut National Health Service (NHS), beberapa upaya gaya hidup sehat yang bisa diterapkan adalah:
- Pola makan: Asupan rendah lemak dan tinggi serat dari buah dan sayur-mayur. Selalu ingat anjuran gula, garam, dan lemak (GGL) dari Kemenkes:
- Gula: 50 gram/orang/hari atau 4 sendok makan.
- Garam: 5 gram/orang/hari atau 1 sendok teh.
- Lemak: 67 gram/orang/hari atau 5 sendok makan.
- Olahraga: Pastikan olahraga rutin sesuai rekomendasi, yaitu 150 menit per minggu atau 30 menit per hari.
- Berhenti merokok: Merokok bisa mempersempit pembuluh arteri sehingga meningkatkan risiko stroke.
- Hindari alkohol: Alkohol meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan irama jantung. Akibatnya, alkohol bisa meningkatkan risiko stroke hingga 3 kali lipat.
- Kelola penyakit yang meningkatkan risiko stroke: Jika memiliki komorbiditas yang meningkatkan risiko stroke, segera kelola kondisi tersebut. Menurut penelitian di China pada September 2022, beberapa komorbiditas yang umum menyebabkan stroke antara lain:
Selain menerapkan gaya hidup sehat, jangan lupa untuk selalu check-up meski tak merasa sakit. Kenali pula gejala stroke agar bisa mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Menurut Kemenkes, ingat selalu slogan "SeGeRa ke RS", yaitu:
- Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
- Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.
- bicaRa pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung.
- Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh.
- Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.
- Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor/gemetar, sempoyongan).
- Gejala tambahan lain adalah hilangnya kesadaran atau pingsan.
Jika muncul gejala-gejala tersebut (terutama tanpa sebab), segera ke layanan unit gawat darurat rumah sakit terdekat atau cari pertolongan medis darurat secepatnya.
Tidak ada kata terlambat untuk berubah, jadi jangan menunda menerapkan hidup sehat karena waktu tidak bisa diputar kembali. Yuk, hidup lebih sehat!