Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi minum obat atau suplemen (IDN Times/Novaya Siantita)
ilustrasi minum obat atau suplemen (IDN Times/Novaya Siantita)

Intinya sih...

  • Minum kopi bersamaan dengan zat besi dapat menurunkan penyerapan zat besi hingga 54 persen, menurut studi.

  • Kopi mengandung kafein, sementara kafein punya efek diuretik ringan, yang artinya bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil. Makin banyak kamu mengonsumsi kafein, makin besar kemungkinan tubuhmu membuang vitamin B lewat urine.

  • Minum kopi bisa mengganggu penyerapan zink dalam tubuh, meskipun pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan zat besi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Secangkir kopi panas mungkin sudah jadi ritual pagi yang tak tergantikan bagi banyak orang. Rasanya belum benar-benar bangun kalau belum ada aroma kopi yang mengepul atau teh hangat yang menenangkan. Momen ini juga sering dimanfaatkan untuk minum suplemen harian. Namun, ternyata minuman yang kamu pilih untuk menelan suplemen itu bisa menentukan seberapa banyak manfaat yang benar-benar diserap tubuh.

Kopi bisa jadi bukan pilihan terbaik untuk teman minum suplemen karena kandungan di dalamnya dapat mengganggu penyerapan beberapa vitamin dan mineral penting, dan tubuhmu jadi tidak mendapatkan manfaat optimal dari suplemen yang kamu konsumsi.

Berikut ini beberapa jenis suplemen yang sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan kopi.

1. Suplemen zat besi

Zat besi adalah mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung pertumbuhan, produksi hormon, dan fungsi sel. Karena termasuk salah satu defisiensi nutrisi yang paling umum, tak jarang dokter menganjurkan konsumsi suplemen zat besi sebagai tambahan.

Namun, minum kopi bersamaan dengan suplemen zat besi atau makanan yang diperkaya zat besi (seperti sereal) bisa membuat tubuh menyerap zat besi jauh lebih sedikit. Dalam jangka panjang, kebiasaan mengonsumsi kafein berlebihan juga bisa memengaruhi kesehatan tulang dan keseimbangan mineral tubuh.

Sebuah studi bahkan menemukan bahwa minum kopi bersamaan dengan zat besi dapat menurunkan penyerapan zat besi hingga 54 persen. Jika dikombinasikan dengan sarapan, penyerapan bisa menurun lebih jauh lagi.

Menariknya, gangguan ini bukan disebabkan oleh kafein, melainkan oleh asam klorogenat, yaitu senyawa polifenol yang terdapat dalam kopi dan teh. Senyawa ini secara khusus menghambat penyerapan zat besi non-heme, jenis zat besi yang ditemukan dalam makanan nabati dan suplemen.

Para peneliti percaya bahwa polifenol seperti asam klorogenat dapat mengubah cara usus menyerap zat besi.

Agar penyerapan zat besi tetap optimal, kamu disarankan untuk memberi jeda setidaknya satu jam antara konsumsi kopi dan suplemen zat besi. Selain itu, konsumsi zat besi sebaiknya dipadukan dengan makanan tinggi vitamin C seperti jeruk atau lemon, karena vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

2. Suplemen vitamin D

Vitamin D termasuk nutrisi yang cukup sulit dipenuhi hanya dari makanan, karena tidak banyak makanan yang secara alami mengandung vitamin ini. Kabar baiknya, tubuh bisa memproduksi vitamin D sendiri dengan bantuan sinar matahari.

Namun, kafein mungkin berperan dalam menurunkan kadar vitamin D dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa kafein bisa mengurangi ekspresi reseptor vitamin D, yang kemudian dapat menurunkan kadar vitamin D. Meski begitu, dampak klinis dari hal ini masih terus diteliti.

Sebuah studi bahkan menemukan bahwa makin tinggi asupan kafein, makin rendah kadar vitamin D yang beredar dalam tubuh. Akan tetapi, temuan ini masih memerlukan penelitian lanjutan untuk mengonfirmasi hubungan tersebut secara pasti.

Agar tubuh mendapatkan manfaat maksimal dari suplemen vitamin D, kamu disarankan untuk memberi jeda setidaknya satu jam dari waktu minum kopi. Karena vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak, kamu juga bisa mengonsumsinya bersama makanan yang mengandung lemak sehat, seperti alpukat, telur, atau ikan berlemak, agar penyerapannya lebih optimal.

3. Suplemen magnesium

ilustrasi suplemen magnesium (pexels.com/JESHOOTS.com)

Magnesium adalah mineral penting yang punya banyak peran penting dalam tubuh, mulai dari membantu sintesis protein, mengatur kadar gula darah, menjaga tekanan darah tetap stabil, hingga meningkatkan kualitas tidur.

Walaupun bisa ditemukan dalam makanan seperti kacang-kacangan dan yoghurt, tetapi banyak orang tetap tidak mendapatkan cukup magnesium hanya dari makanan. Karena itulah, suplemen magnesium cukup umum digunakan, terutama sebagai bagian dari rutinitas malam hari untuk membantu tidur lebih nyenyak.

Akan tetapi, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan: kafein dapat meningkatkan pembuangan magnesium dan kalsium lewat urine. Artinya, jika kamu minum kopi atau teh berkafein terlalu dekat dengan waktu konsumsi suplemen, khasiat magnesium bisa berkurang.

Terlebih jika kamu mengonsumsinya pada malam hari agar tidur lebih lelap, kafein justru bisa mengganggu tidurmu dan menghambat efek relaksasi dari magnesium itu sendiri. Jadi, hindari minuman berkafein menjelang malam jika kamu ingin mendapatkan manfaat optimal dari suplemen ini.

4. Suplemen vitamin B kompleks

Kelompok vitamin B—seperti B1, B2, B7, B9, dan B12—termasuk vitamin yang larut dalam air. Mereka berperan penting dalam produksi energi, fungsi saraf, dan pembentukan sel darah merah. Karena sifatnya yang larut dalam air, tubuh tidak bisa menyimpan dalam jumlah besar, jadi asupan rutin sangat dibutuhkan.

Kopi mengandung kafein, sementara kafein punya efek diuretik ringan, yang artinya bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil. Makin banyak kamu mengonsumsi kafein, makin besar kemungkinan tubuhmu membuang vitamin B lewat urine.

Penelitian juga menunjukkan bahwa peminum kopi cenderung memiliki kadar vitamin B yang lebih rendah dalam darah, kemungkinan besar karena kehilangan lewat urine.

Jadi, sebaiknya hindari minum kopi atau teh saat mengonsumsi suplemen vitamin B. Beri jeda minimal satu jam. Vitamin yang larut dalam air (C, B) tidak apa-apa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, tetapi mungkin lebih mudah dicerna setelah makan.

5. Suplemen kalsium

Kalsium juga juga bisa terdampak oleh efek diuretik dari kafein. Kafein mungkin mengurangi penyerapan kalsium, meskipun dampaknya secara klinis masih belum sepenuhnya jelas.

Sebuah studi menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi kafein mengeluarkan 77 persen lebih banyak kalsium lewat urine dibandingkan dengan kelompok yang diberi plasebo. Artinya, kafein mungkin membuat tubuh kehilangan lebih banyak kalsium, yang mana ini bisa berdampak buruk jika terjadi terus-menerus.

Namun, ada cara sederhana untuk mengurangi efek ini. Menambahkan susu ke dalam kopi bisa membantu mengganti kalsium yang hilang. Selain itu, beri jeda minimal satu jam setelah minum kopi sebelum mengonsumsi suplemen kalsium, atau ambil suplemen dua jam sebelum ngopi agar penyerapannya lebih optimal.

6. Suplemen zink

Ilustrasi wanita minum suplemen (freepik.com/benzoix)

Zink adalah mineral penting yang berperan dalam mendukung sistem imun, penyembuhan luka, dan pertumbuhan sel. Ternyata, minum kopi bisa mengganggu penyerapannya dalam tubuh, meskipun pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan zat besi.

Hal ini disebabkan oleh tanin dan kafein dalam kopi yang bisa berikatan dengan zink, sehingga tubuh jadi kesulitan untuk menyerap mineral ini secara maksimal.

Jika kamu rutin mengonsumsi suplemen zink, sebaiknya hindari langsung meminumnya bersamaan dengan kopi. Memberi jeda waktu bisa membantu tubuh menyerap manfaat zink dengan lebih baik.

Kopi bisa memengaruhi seberapa baik tubuh menyerap beberapa jenis nutrisi dari suplemen. Namun, ini bisa dengan mudah diatasi, yaitu dengan memberi jeda sekitar satu jam antara minum kopi dan konsumsi suplemen, supaya tubuh menyerap kandungan nutrisi dengan lebih optimal.

Kalau kamu sesekali lupa dan tetap minum suplemen bersama kopi, bukan berarti semua nutrisinya hilang. Tubuhmu kemungkinan tetap menyerap sebagian, hanya tidak sebanyak jika kamu memberinya jeda waktu.

Di sisi lain, penting juga untuk tahu bahwa tidak semua orang butuh suplemen. Suplemen sejatinya adalah pelengkap. Kalau kamu dalam kondisi sehat dan pola makanmu sudah seimbang, suplemen mungkin tidak begitu dibutuhkan, kecuali kamu memang kekurangan zat tertentu. Sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi suplemen tertentu.

Referensi

"Iron." National Institutes of Health Office of Dietary Supplements. Fact Sheet for Health Professionals. Diakses Agustus 2025.

Hanna K. Von Siebenthal et al., “Effect of Dietary Factors and Time of Day on Iron Absorption From Oral Iron Supplements in Iron Deficient Women,” American Journal of Hematology 98, no. 9 (June 26, 2023): 1356–63, https://doi.org/10.1002/ajh.26987.

"Magnesium." National Institutes of Health Office of Dietary Supplements. Fact Sheet for Health Professionals. Diakses Agustus 2025.

Heather A. Hausenblas et al., “Magnesium-L-threonate Improves Sleep Quality and Daytime Functioning in Adults With Self-reported Sleep Problems: A Randomized Controlled Trial,” Sleep Medicine X 8 (August 17, 2024): 100121, https://doi.org/10.1016/j.sleepx.2024.100121.

Lykstad J, Sharma S. Biochemistry, Water Soluble Vitamins. [Updated 2023 Mar 6]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538510/

Arve Ulvik et al., “Coffee Consumption and Circulating B-Vitamins in Healthy Middle-Aged Men and Women,” Clinical Chemistry 54, no. 9 (July 8, 2008): 1489–96, https://doi.org/10.1373/clinchem.2008.103465.

Stephanie E. Reuter et al., “The Effect of High‐dose, Short‐term Caffeine Intake on the Renal Clearance of Calcium, Sodium and Creatinine in Healthy Adults,” British Journal of Clinical Pharmacology 87, no. 11 (April 15, 2021): 4461–66, https://doi.org/10.1111/bcp.14856.

R.P Heaney, “Effects of Caffeine on Bone and the Calcium Economy,” Food and Chemical Toxicology 40, no. 9 (September 1, 2002): 1263–70, https://doi.org/10.1016/s0278-6915(02)00094-7.

Kamil Rodak, Izabela Kokot, and Ewa Maria Kratz, “Caffeine as a Factor Influencing the Functioning of the Human Body—Friend or Foe?,” Nutrients 13, no. 9 (September 2, 2021): 3088, https://doi.org/10.3390/nu13093088.

"Is It Safe to Take Vitamins With Your Morning Coffee?" Health. Diakses Agustus 2025.

"5 Supplements That Don't Mix Well with Coffee, According to Pharmacists." Eating Well. Diakses Agustus 2025.

"Vitamins You Should Never Mix with Coffee, According to Dietitians." Good Housekeeping. Diakses Agustus 2025.

Editorial Team