Sakit Kepala di Area Sekitar Mata? Mungkin Kamu Menderita Ini

Biasanya juga disertai mata berkaca-kaca

Sakit kepala adalah masalah kesehatan yang paling sering dialami masyarakat. Pemicunya ada banyak, seperti stres, hormon, makanan, dan sebagainya. Jenis sakit kepala pun ada berbagai macam, seperti migrain, sakit kepala tipe tegang (tension headache), dan sakit kepala cluster.

Nah, apakah kamu pernah atau sering merasakan sakit kepala di sekitar mata, bahkan sampai membuat mata berkaca-kaca? Jika iya, ada kemungkinan kamu memiliki penyakit ini.

1. Sakit kepala di area sekitar salah satu mata? Mungkin kamu menderita sakit kepala cluster

Sakit Kepala di Area Sekitar Mata? Mungkin Kamu Menderita Inipixabay.com/geralt

Berdasarkan sebuah penelitian dalam jurnal Neurona tahun 2017, sakit kepala cluster adalah jenis sakit kepala yang terjadi satu sisi, dengan rasa nyeri yang tajam, seperti diikat, atau tekanan kuat di sekitar atau bagian belakang mata.

Sakit kepala jenis ini juga bisa disertai dengan gejala lainnya seperti lakrimasi (proses alami mata yang menghasilkan air mata), hidung tersumbat, rinore (keluar ingus), dahi dan wajah berkeringat, serta terjadinya miosis (pupil mengalami konstriksi) atau ptosis (kelopak mata turun sebelah) akibat aktivasi saraf trigeminal dan serabut saraf simpatis kraniofasial.

2. Di dunia kedokteran, asal muasal sakit kepala cluster masih belum diketahui

Sakit Kepala di Area Sekitar Mata? Mungkin Kamu Menderita Inipixabay.com/TheDigitalArtist

Masih bersumber dari laporan di jurnal Neurona tahun 2017, asal muasal penyakit ini masih tidak diketahui secara jelas. Namun, ada beberapa teori yang mengatakan bahwa sakit kepala cluster terjadi akibat adanya stimulasi pada saraf trigeminus, pembebasan histamin oleh sel mast, genetik, deaktivasi sistem saraf otonom, serta pelebaran pembuluh darah.

Baca Juga: 7 Kemungkinan Penyebab Sakit Kepala Setiap Bangun Tidur di Pagi Hari

3. Gejala sakit kepala cluster yang dapat muncul

Sakit Kepala di Area Sekitar Mata? Mungkin Kamu Menderita Inipixabay.com/sweetlouise

Gejala-gejala yang muncul pada penderita sakit kepala cluster di antaranya adalah mata merah dan berair di bagian sisi kepala yang sakit, berkeringat di wajah atau kepala, wajah tampak merah dan pucat, mulut dan mata bengkak, pembengkakan pada gusi dan langit-langit mulut. 

Selain tanda klinis di bagian kepala, terdapat pula tanda klinis pada sistemik tubuh, seperti detak jantung yang lambat, mengalami ataksia (sulit mengendalikan gerakan tubuh) dan vertigo, hipertensi, serta peningkatan produksi asam lambung.

4. Sama-sama sakit kepala di satu sisi, inilah perbedaan sakit kepala cluster dengan migrain

Sakit Kepala di Area Sekitar Mata? Mungkin Kamu Menderita Inipixabay.com/geralt

Sakit kepala cluster lebih sering menyerang laki-laki ketimbang perempuan, dengan rasio 10:1. Selain itu, sakit kepala jenis ini tidak terdapat aura, dan rasa sakitnya di satu sisi kepala saja selama 30-120 menit.

Penderita sakit kepala cluster mengalami sakit setiap hari dalam rentang waktu 4-12 minggu, dan muncul saat waktu tidur.

Sementara itu, pada migrain, kasusnya lebih sering terjadi pada perempuan, dengan rasio 3:2. Migrain juga bisa memunculkan visual sensorik atau aura dengan persentase sebanyak 25 persen. Sakit kepala jenis ini tidak selalu muncul di satu sisi saja, tetapi memungkinkan di dua sisi kepala. Durasi terjadinya adalah 12-48 jam sering muncul saat bangun tidur.

5. Apa yang harus dilakukan jika terkena sakit kepala cluster?

Sakit Kepala di Area Sekitar Mata? Mungkin Kamu Menderita Inipixabay.com/stevepb

Apabila kamu terserang penyakit ini, apalagi sering mengalaminya, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter nantinya akan memberi tindakan farmakoterapi untuk mengurangi gejala dan jumlah serangan, mencegah serangan, dan memperpendek durasi serangan.

Itulah informasi seputar sakit kepala cluster yang rasa sakitnya dialami di area sekitar salah satu mata. Segera cari pertolongan medis bila kemunculan sakit kepala disertai nyeri parah seolah disambar petir (thunderclap), demam, mual, muntah, kaku di leher, kebingungan, kejang, sulit bicara, sakit kepala setelah cedera kepala, atau gejala tak biasa lainnya yang tak pernah kamu rasakan sebelumnya. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: 7 Cara Ekstrem Mengobati Migrain Zaman Dulu, Tanpa Obat

Mira Hadistina Photo Writer Mira Hadistina

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya