Cara Mendengarkan Detak Jantung Janin dengan Tangan, Apa Bisa?

Ternyata tidak bisa hanya dengan tangan

Mendengar detak jantung janin bagi ibu hamil menjadi kebahagiaan tersendiri. Dokter kandungan (OBYGN) akan menggunakan alat untuk memeriksa detak jantung bayi yang dikandung ibu hamil.

Proses tersebut memungkinkan dokter melihat seberapa cepat detak jantung bayi. Dokter akan memastikan apakah bayi di dalam perut sehat dan tumbuh sebagaimana mestinya.

Para ahli medis akan memeriksa laju dan ritme detak jantung janin. Dokter menggunakan berbagai macam cara dengan alat untuk proses tersebut.

Baca Juga: Apa Saja Jenis Pemeriksaan USG saat Hamil?

1. Mendengarkan detak jantung janin tidak bisa hanya dengan tangan

Cara Mendengarkan Detak Jantung Janin dengan Tangan, Apa Bisa?ilustrasi dokter kandungan (freepik.com/freepik)

Menurut dr. Thomas Chayadi, SpOG, untuk mengetahui detak jantung janin tidak bisa dilakukan hanya dengan tangan. Harus ada alat untuk bisa mendengarkannya.

"Kalau mau periksa harus ada alat. Kalau nggak, mana bisa mendengarkan detak jantung yang begitu kecil," katanya kepada IDN Times.

Lebih dalam dia menjelaskan, pemeriksaan detak jantung janin dengan tangan tidak bisa dilakukan karena letak bayi yang ada di dalam rahim, sehingga tidak bisa disentuh maupun dilihat.

Belum lagi jika usia kehamilan masih di bawah 4 bulan, detak jantung janin hanya bisa dipantau dengan ultrasonography (USG).

Menurut dr. Thomas, cara paling sederhana adalah dengan memperhatikan gerak janin. Selama janin aktif dan sesuai pola bergeraknya, tandanya aman.

Kemudian, jika ada ibu hamil yang menggunakan USG Doppler secara mandiri di rumah, mereka harus bisa dan tahu cara menggunakannya.

"Dengan Doppler juga gak bisa sembarangan, harus bisa pakai. Kalau tidak bisa menggunakannya, saat nggak ketemu bunyinya (detak jantung janin), malah jadi panik," imbuhnya.

2. Cara mendengarkan detak jantung janin

Cara Mendengarkan Detak Jantung Janin dengan Tangan, Apa Bisa?ilustrasi hamil (pixabay.com/Pexels)

Dilansir North Bristol NHS Trust, detak jantung janin dapat didengarkan dengan berbagai cara, baik secara berkala (intermittent auscultation) atau terus-menerus dengan electronic fetal monitoring (EFM).

Intermittent auscultation

Ini merupakan cara mendengarkan detak jantung bayi secara berkala dengan pinard atau perangkat USG genggam kecil (USG Doppler).

Jika kamu sehat dan kehamilan bebas masalah, inilah cara yang disarankan untuk mendengarkan detak jantung bayi.

Bidan atau dokter akan mendengarkan detak jantung bayi selama satu menit penuh, yang mana lebih sering dilakukan saat mendekati kelahiran dan setiap 15 menit setelah proses persalinan terjadi.

EFM

Ini digunakan untuk mendengarkan detak jantung bayi secara terus-menerus menggunakan mesin yang menghasilkan cetakan kertas disebut cardiotocograph (CTG). 

Mesin EFM bekerja dengan dua bantalan (transduser) yang masing-masing seukuran tatakan gelas minuman, dipasang di perut ibu hamil dengan dua sabuk elastis.

Satu ditempatkan di bagian atas perut sehingga terletak di ujung atas rahim untuk menangkap kontraksi. Sisi lainnya akan diposisikan di perut, area di mana detak jantung bayi paling terdengar.

Informasi yang diterima oleh transduser diubah oleh elektronik di dalam mesin untuk menghasilkan grafik. 

EFM yang menggunakan dua transduser eksternal merupakan metode non invasif. Kadang-kadang, detak jantung bayi ditangkap menggunakan elektroda kecil yang dipasang di kepala bayi dan dihubungkan dengan kawat tipis ke mesin yang pemasangannya dari vagina.

Mendengarkan detak jantung janin merupakan praktik standar yang normal. Ini dilakukan demi kepentingan serta kesejahteraan ibu hamil dan bayi di perut.

Jika ingin mengetahui lebih jauh mengenai pemantauan detak jantung janin, baik saat mengandung maupun menjelang proses persalinan, pergilah ke bidan atau dokter kandungan.

Baca Juga: Fakta Fetus in Fetu, Kondisi Langka Ada Janin dalam Perut Bayi

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya