Organ Tubuh yang Jarang Dikenal Ini Bisa Bantu Lawan Kanker

Berperan besar dalam kesehatan orang dewasa

Pernah dengar bagian tubuh yang bernama kelenjar timus? Ini merupakan organ seukuran kacang kenari, terletak di belakang tulang dada. Ternyata, organ yang "kurang terkenal" ini termasuk dalam sistem limfatik, sama seperti sumsum tulang belakang, limpa, kelenjar getah bening, dan amandel.

Mereka semua berperan dalam menghasilkan, menyimpan, dan membawa sel darah putih untuk melawan penyakit. Jadi, walaupun kecil dan jarang terdengar, kelenjar timus adalah organ penting tubuh kita.

Sebuah studi yang dipimpin oleh peneliti Harvard menunjukkan bahwa organ ini memainkan peran penting dalam kesehatan kekebalan tubuh seiring bertambahnya usia, khususnya dalam pencegahan kanker. Temuan ini dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine pada Agustus 2023.

Baca Juga: Fakta Kelenjar Timus si Organ di Sistem Imun, Benarkah Perlu Diketuk?

Temuan studi

Organ Tubuh yang Jarang Dikenal Ini Bisa Bantu Lawan Kankerilustrasi letak kelenjar timus (commons.wikimedia.org/Cancer Research UK)

Studi ini membandingkan data dari pasien yang kelenjar timusnya diangkat dengan mereka yang tidak. Ditemukan pasien yang kelenjar timusnya diangkat lewat timektomi (operasi untuk mengangkat kelenjar timus) memiliki risiko kematian hampir tiga kali lipat lebih tinggi akibat berbagai sebab, termasuk risiko kanker dua kali lipat lebih tinggi dan perbaikan penyakit autoimun yang lebih sedikit.

“Alasan utama mengapa timus berdampak pada kesehatan secara keseluruhan tampaknya adalah sebagai cara untuk melindungi terhadap perkembangan kanker,” kata David Scadden, pemimpin studi tersebut, mengutip dari The Harvard Gazettte.

“Alasan utama mengapa timus berdampak pada kesehatan secara keseluruhan tampaknya adalah sebagai cara untuk melindungi terhadap perkembangan kanker.”

Menurut Scadden, timus adalah organ yang mengalami penuaan paling cepat. Paling aktif dalam menghasilkan sel T selama masa kanak-kanak, timus mulai mengalami atrofi menjadi jaringan lemak sekitar masa pubertas.

Itu sebabnya, selama beberapa dekade, para ilmuwan berasumsi bahwa organ ini hanya mempunyai tujuan terbatas pada masa dewasa. Kelenjar timus biasanya diangkat karena masalah pada organ tersebut, seperti kanker timus, atau selama operasi kardiotoraks lainnya karena terletak di depan jantung dan sering kali menghalangi dokter bedah.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir para ilmuwan mulai curiga bahwa timus berperan besar dalam kesehatan seiring bertambahnya usia, dengan terus memproduksi sel T yang berkontribusi terhadap keragaman populasi sel T tubuh secara keseluruhan. Studi ini menunjukkan pentingnya timus untuk menjaga kesehatan orang dewasa.

Untuk penelitian ini, para peneliti mengumpulkan data dari 1.146 pasien dewasa yang telah menjalani pengangkatan timus, bersama dengan pasien kontrol yang cocok secara demografis yang telah menjalani operasi serupa namun tetap mempertahankan timusnya.

Dalam analisis yang melibatkan semua pasien dengan masa tindak lanjut lebih dari lima tahun, tingkat kematian lebih tinggi pada kelompok timektomi dibandingkan pada populasi umum di Amerika Serikat—9 persen berbanding 5,2 persen, begitu pula kematian akibat kanker, atau 2,3 persen vs. 1,5 persen.

Pada subkelompok pasien yang produksi sel T-nya diukur, pasien yang timusnya telah diangkat mempunyai produksi sel T baru yang lebih sedikit. Pasien-pasien tersebut juga memiliki tingkat sitokin pro inflamasi yang lebih tinggi, yaitu protein pemberi sinyal kecil yang terkait dengan autoimunitas dan kanker, dalam darah mereka.

“Besarnya kematian dan kanker pada pasien yang telah menjalani timektomi merupakan kejutan terbesar,” kata Kameron Kooshesh, penulis pertama studi.

“Makin banyak kami menggali, makin banyak yang kami temukan: Hasilnya menunjukkan bahwa kurangnya timus tampaknya mengganggu aspek dasar fungsi kekebalan tubuh.”

Baca Juga: Kanker Timus: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya