7 Tanda Awal Multiple Sclerosis, Banyak Dialami Perempuan
ilustrasi pasien multiple sclerosis (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Multiple sclerosis merupakan penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat, khususnya otak dan sumsum tulang belakang. Dalam kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang selubung mielin, yaitu lapisan yang membungkus saraf, sehingga mengganggu fungsi saraf.
Faktanya, penyakit ini lebih banyak menyerang perempuan. Alasan pastinya masih belum diketahui, tetapi para peneliti menduga bahwa ini ada kaitannya dengan hormon estrogen dan testosteron.
Sayangnya, banyak orang tak menyadari penyakit ini meski tanda-tandanya mulai muncul. Oleh karenanya perhatikan deretan tanda awal multiple sclerosis berikut ini dan segeralah melakukan cek kesehatan jika kamu mengalaminya.
1. Anggota gerak tubuh mengalami mati rasa
ilustrasi multiple sclerosis (pexels.com/Ivan Samkov)Biasanya anggota gerak seperti kaki dan tangan mengalami kesemutan atau mati rasa jika mendapat tekanan dalam waktu lama. Ini merupakan hal yang wajar lantaran tekanan menyebabkan aliran darah terhambat. Namun, jika kamu merasakan keduanya secara tiba-tiba, ini bisa menjadi pertanda adanya sesuatu yang salah.
Dilansir Healthline, mati rasa dan kesemutan secara mendadak merupakan gejala awal yang patut diwaspadai pada multiple sclerosis. Pada kondisi ini, saraf sensorik di sumsum tulang belakang mengalami demielinasi sehingga kemampuan merasakan sensasi tertentu berkurang secara signifikan.
2. Merasa kelelahan sepanjang waktu, bahkan nyaris 24/7
ilustrasi orang merasa lelah (pexels.com/Ron Lach)Rasa lelah dan lemas berlebihan kerap dialami para penderita multiple sclerosis. Rasa lemas yang muncul biasanya disebabkan karena atrofi otot, atau kondisi saat jaringan otot menyusut dan mengecil. Biasanya lemas pertama kali menyerang kaki sebelum dirasakan anggota gerak lainnya.
Sementara itu, kelelahan berhubungan dengan peradangan dan lesi atau kerusakan jaringan di otak. Lebih lanjut, kelelahan kronis atau kelelahan yang terjadi dalam jangka panjang disebabkan oleh kerusakan saraf sumsum tulang belakang.
3. Siklus menstruasi terganggu
ilustrasi siklus menstruasi (freepik.com/freepik)Dilansir Women's Health Magazine, hampir semua penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, termasuk multiple sclerosis dapat menyebabkan amenorea, kondisi di mana perempuan tidak mengalami menstruasi sebagaimana mestinya.
Siklus menstruasi yang terlewat selama satu atau dua bulan mungkin bukan masalah besar. Namun, jika kamu tak mengalaminya selama lebih dari tiga bulan, ini merupakan tanda bahwa kamu harus segera memeriksakan kesehatan.
Baca Juga: Multiple Sclerosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Editor’s picks
4. Kesulitan mengunyah dan berbicara
ilustrasi makan (pexels.com/Daniel Pavilyuk)Kelainan saraf pada sistem saraf pusat biasanya menyebabkan kesulitan mengunyah dan berbicara. Ini diketahui lantaran saraf tidak bisa memberikan impuls untuk menstimulasi kontraksi otot di area mulut. Menurut keterangan dari National Multiple Sclerosis Society, kesulitan mengunyah dan berbicara biasanya terjadi bersamaan.
Beberapa orang mengalami gejala yang ringan, sementara yang lainnya merasakan gejala berat. Namun, perawatan yang tepat dapat membantu mengembalikan kemampuan berbicara dan mengunyah seperti sedia kala.
5. Penurunan hasrat seksual
ilustrasi pasangan (pexels.com/Kampus Production)Disfungsi seksual ialah tanda lain yang umum terjadi pada pasien multiple sclerosis. Dilansir Cleveland Clinic, gejalanya berupa penurunan hasrat seksual, tidak cukup lubrikasi vagina, disfungsi ereksi, hingga kesulitan mencapai orgasme sehingga sulit dipuaskan.
Alasan utama yang melatarbelakangi hal ini ialah rusaknya saraf di otak bagian korteks dan sumsum tulang belakang. Ini memicu mati rasa dan kesemutan yang langsung berdampak pada organ intim. Penyebab sekundernya berhubungan dengan kelelahan, rasa lemas, dan perubahan emosi yang juga umum dialami.
6. Penurunan fungsi kognitif otak
ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)Sebanyak 3 dari 5 pasien multiple sclerosis mengalami penurunan fungsi otak, seperti penurunan kecepatan dalam memproses informasi, serta mengalami gangguan konsentrasi dan memori. Ini dikonfirmasi melalui sebuah studi literatur yang dimuat dalam jurnal Minerva Medica pada 2012.
Selain itu, pasien multiple sclerosis juga cenderung mengalami gangguan kesehatan mental, seperti perubahan mood dan depresi. Meski begitu, National Multiple Sclerosis Society menjelaskan fungsi intelektual seperti pemahaman bacaan atau reading comprehension, memori jangka panjang, kemampuan komunikasi takkan banyak berubah.
7. Walau mengalami tanda-tanda di atas, dokter tidak memberikan diagnosis apa pun
ilustrasi orang berkonsultasi dengan dokter (pexels.com/Los Muertos Crew)Seperti halnya lupus, multiple sclerosis memiliki banyak gejala yang mirip dengan penyakit lain. Manifestasi atau gejalanya juga berbeda di tiap orang. Selain itu, tidak ada pemeriksaan penunjang yang spesifik untuk mendiagnosis kondisi ini. Namun pemeriksaan MRI bisa membantu mengecek adanya lesi atau kerusakan jaringan.
Sayangnya, belum ada obat yang efektif menyembuhkan multiple sclerosis. Karena faktor risikonya belum diketahui dengan jelas, upaya preventif untuk mencegah penyakit ini juga belum bisa dipastikan. Namun, jika kamu merasakan tanda-tanda multiple sclerosis di atas, segera periksa ke dokter untuk mendapat penanganan terbaik sehingga kualitas hidup bisa tetap terjaga.
Baca Juga: Pelecehan pada Masa Kecil Tingkatkan Risiko Multiple Sclerosis
Nadhifa Aulia Arnesya
There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
