Fakta Mysophobia, Ketakutan Berlebih pada Sesuatu yang Kotor

Salah satu cirinya adalah terobsesi terhadap kebersihan

Intinya Sih...

  • Mysophobia melibatkan rasa takut yang parah terhadap kuman dan bakteri, yang kadang juga disebut germophobia.
  • Orang dengan mysophobia merasa khawatir dan panik ketika melihat sesuatu yang kotor dan berpikir bahwa itu akan membahayakan mereka.
  • Karena penderita mysophobia takut terhadap kuman yang dibawa oleh orang lain, kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya menghindari situasi sosial.
  •  

Tak terhitung ada banyak fobia yang dialami oleh orang-orang di dunia ini. Beberapa fobia yang paling umum adalah trypanophobia (takut jarum suntik), acrophobia (takut ketinggian), ophidiophobia (takut ular), arachnophobia (takut laba-laba), aerophobia (takut terbang dengan pesawat) dan entomophobia (takut serangga).

Namun, apakah kamu tahu tentang mysophobia? Mysophobia melibatkan rasa takut yang parah terhadap kuman dan bakteri. Kadang-kadang disebut sebagai germophobia, dan dapat menyebabkan orang menghindari orang atau objek yang mereka pikir mungkin terkontaminasi kuman.

Ketakutan ini dapat berdampak signifikan pada kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain menimbulkan kesusahan, hal ini juga dapat mengganggu pekerjaan, sekolah, hubungan, dan aktivitas lainnya.

1. Rasa takut berlebih terhadap sesuatu yang kotor

Mysophobia punya banyak nama lain, di antaranya adalah germophobia, bacillophobia, bacteriophobia, verminophobia atau germaphobia.

Artinya kurang lebih sama, yakni ketakutan berlebih pada sesuatu yang kotor, seperti kuman, bakteri dan kontaminasi. Istilah ini diciptakan oleh William A. Hammond di tahun 1879.

Menariknya lagi, mysophobia punya keterkaitan dengan obsessive-compulsive disorder (OCD) dengan gejala mencuci tangan berulang kali, yang lebih sering dilakukan daripada orang normal. Pengidapnya mungkin selalu membawa hand sanitizer ke mana-mana apabila tidak ada air dan sabun cuci tangan.

2. Merasa bahwa sesuatu yang kotor berbahaya bagi mereka

Fakta Mysophobia, Ketakutan Berlebih pada Sesuatu yang Kotorilustrasi fobia (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kuman ada di mana-mana. Kuman bisa ditemukan di smartphone kesayangan, di gagang pintu, di selembar uang dan di tempat lain yang bahkan tak diduga. Wajarnya, kamu hanya akan mencuci tangan setelah dari toilet, setelah menyentuh benda yang kotor atau sebelum dan sesudah makan saja.

Berbeda dengan pengidap mysophobia. Mereka kerap merasa insecure dengan kuman, kotoran dan bakteri yang ada di sekitarnya.

Orang dengan mysophobia merasa khawatir dan panik ketika melihat sesuatu yang kotor dan berpikir bahwa itu akan membahayakan mereka. Lalu, mereka akan segera mencuci tangan sampai benar-benar bersih.

Baca Juga: [QUIZ] Dari Kuis Ini, Kami Tahu Fobia yang Kamu Alami

3. Orang dengan gangguan kecemasan, depresi dan OCD berisiko lebih tinggi mengalami mysophobia

Lantas, bagaimana mysophobia terjadi pada seseorang? Biasanya, ini terjadi ketika seseorang mengalami peristiwa traumatis yang berhubungan dengan sesuatu yang kotor. Sementara itu, orang dengan gangguan kecemasan, depresi dan OCD lebih berisiko terkena mysophobia daripada orang lain.

Mengapa mysophobia dikaitkan dengan OCD? Sebab, mereka mungkin mengalami pikiran obsesif tentang kuman. Lalu, mereka akan membersihkan rumah, kamar atau ruang kerja sampai benar-benar bersih karena takut kuman dan penyakit bersarang. Saking terobsesinya, mereka akan mengelap tempat yang sama berulang kali. 

4. Seperti apa tanda-tanda mysophobia?

Fakta Mysophobia, Ketakutan Berlebih pada Sesuatu yang Kotorilustrasi bersih-bersih (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Seperti apa tanda-tanda mysophobia? Ciri-cirinya ialah:

  • Menghindari tempat-tempat yang dianggap penuh kuman.
  • Menghabiskan banyak waktu untuk membersihkan dan mendekontaminasi.
  • Mencuci tangan secara obsesif.
  • Menolak untuk berbagi barang-barang pribadi.
  • Menghindari kontak fisik dengan orang lain.
  • Takut kontaminasi pada anak-anak.
  • Menghindari keramaian atau binatang.

Ketika seseorang terpapar kuman atau potensi kontaminasi, mereka mungkin mengalami gejala fisik panik, seperti detak jantung meningkat, mual, sesak napas, berkeringat, dan lain-lain.

Untuk mendapatkan diagnosis, harus ada bukti bahwa ketakutan tersebut telah mengganggu kehidupan dan hubungan sehari-hari secara signifikan.

Seseorang dengan mysophobia akan menyadari bahwa interaksinya dengan orang lain dan kemampuannya untuk bepergian dan bekerja dipengaruhi oleh keinginan untuk menghindari kontaminasi atau penyakit.

5. Sering kali, pengidap mysophobia menghindari situasi sosial karena takut kuman

Karena penderita mysophobia takut terhadap kuman yang dibawa oleh orang lain, kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya menghindari situasi sosial.

Kamu mungkin menghindari pertemuan yang diharapkan seperti pesta kerja, kumpul-kumpul saat liburan, dan rapat. Saat berpartisipasi, kamu mungkin menghindari kontak fisik dan lebih sering membersihkan tangan.

Seiring waktu, perilaku ini dapat menyebabkan isolasi. Teman dan kerabat mungkin tidak mengerti, dan mereka mungkin menganggap kamu bermusuhan atau bahkan paranoid. Kamu bisa mengembangkan fobia sosial, yang mana kamu mulai takut untuk berhubungan dengan orang lain.

Bukan hanya membuat seseorang terisolasi dan menarik diri secara sosial, mysophobia juga berdampak pada hubungan asmara yang dijalin dengan orang lain. Bagaimana tidak, berjabat tangan dengan orang lain saja dianggap kotor, apalagi kontak fisik yang lebih dalam seperti berpelukan atau berciuman.

Beberapa publik figur yang diketahui mengidap fobia ini adalah Donald Trump, Nikola Tesla, dan aktris Cameron Diaz.

6. Bahkan, bisa membuat pengidapnya kesulitan menjalin hubungan!

Fakta Mysophobia, Ketakutan Berlebih pada Sesuatu yang Kotorilustrasi pasangan sedang bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)

Kalau kamu sudah tak sanggup lagi dengan mysophobia yang kamu alami, sebaiknya segera memeriksakan diri. Fobia ini bisa diatasi dengan terapi, obat-obatan atau kombinasi keduanya. Psikiater akan memberi selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), obat untuk mengatasi gejala kecemasan.

Terapi juga mungkin disarankan untuk membuat kamu merasa aman dan tenang ketika dalam situasi yang tidak disukai. Bisa juga dengan terapi perilaku kognitif untuk menguji realitas pola pikir irasional tentang kuman dan kontaminasi. Ahli kesehatan mental profesional dapat merencanakan terapi terbaik untuk mengendalikan mysophobia dan meningkatkan kualitas hidup.

Baca Juga: Mengenal Obesophobia, Fobia Berat Badan Naik

Referensi

Verywell Mind. Diakses pada Juli 2024. How Being a Germaphobe Can Be a Symptom of OCD.
HealthCentral. Diakses pada Juli 2024. Mysophobia (Germophobia): The Fear of Germs.
Sowetan Live. Diakses pada Juli 2024. Fear of germs comes out in wash.
Verywell Mind. Diakses pada Juli 2024. What Is Mysophobia?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya