Pahami Bahaya Bahan Kimia dengan GHS Hazard Pictogram

Semua orang wajib tahu arti simbolnya

Bahan kimia ada di sekeliling kita, mulai dari makanan, produk pembersih rumah tangga, pembasmi serangga, pewangi ruangan, dan masih banyak lagi. Namun, sering kali kita tidak sadar bahwa sebagian bahan kimia memiliki efek toksik bagi kesehatan kita.

Berangkat dari hal tersebut, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengadakan virtual media briefing dengan topik "Paparan Bahan Kimia di Sekitar Kita" pada Jumat sore (11/8/2023). Pematerinya adalah dr. Eddy, MS (OH), anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Tidak Menular PB IDI sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI). Mau tahu lebih lanjut?

1. Definisi bahan kimia

Mengutip Law Insider, bahan kimia adalah zat padat, cair, atau gas yang menghasilkan efek pada organisme hidup (dengan bekerja pada jaringan tubuh) atau lingkungan (berinteraksi dengan udara, air, atau tanah).

Perlu diingat bahwa tidak semua bahan kimia di sekitar kita berbahaya. Bekali diri dengan pengetahuan untuk membedakan mana bahan kimia yang mematikan dan mana yang aman.

2. Bahan kimia berbahaya bisa memasuki tubuh dengan berbagai cara

Pahami Bahaya Bahan Kimia dengan GHS Hazard Pictogramilustrasi racun (pixabay.com/Arek Socha)

Menurut dr. Eddy, bahan kimia beracun bisa masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara, seperti:

  • Inhalasi: Terhirup lewat napas dan masuk ke dalam paru-paru. Bahan kimia mungkin akan diserap ke dalam aliran darah dan didistribusikan ke seluruh tubuh.
  • Tertelan (ingestion): Penyerapan bahan kimia melalui saluran pencernaan, baik secara sengaja maupun tidak.
  • Kontak langsung: Bahan kimia masuk ke dalam tubuh melalui kontak langsung dengan kulit atau mata.
  • Injeksi: Terjadi saat benda tajam menusuk kulit dan menyuntikkan bahan kimia langsung ke aliran darah.

3. Paparan bahan kimia berbahaya bisa menyebabkan masalah kesehatan

Bahan kimia berbahaya bisa mengakibatkan gangguan pada satu atau lebih organ tubuh atau sistem. Berat atau ringannya gejala bervariasi, ditentukan oleh jumlah yang masuk ke dalam tubuh, kerentanan individu, sifat, cara kerja, dan jalan masuk bahan kimia berbahaya tersebut.

Gejala yang sering dikeluhkan antara lain ruam, gatal-gatal, sensasi terbakar pada mata, hidung, tenggorokan, dada, atau kulit, sakit kepala, berkeringat, penglihatan kabur, sakit perut, batuk, muntah, dan diare.

Sementara itu, efek jangka panjangnya adalah kerusakan organ (paling sering ginjal, hati, dan paru-paru), memicu kanker, menyebabkan masalah reproduksi (seperti infertilitas), melemahnya sistem kekebalan tubuh, menimbulkan cacat lahir, dikaitkan dengan perkembangan alergi atau asma, serta memengaruhi fisik, mental, dan intelektual anak-anak.

Baca Juga: 5 Bahan Kimia Berbahaya yang Sering Ada di dalam Rumah, Waspada!

4. Contoh bahan kimia berbahaya yang ada di sekitar kita

Pahami Bahaya Bahan Kimia dengan GHS Hazard Pictogramilustrasi klorin (wikimedia.org/Alexander C. Wimmer)

Sadar atau tidak, ada banyak bahan kimia berbahaya di sekitar kita. Beberapa di antaranya adalah:

  • Klorin: Gas kuning-hijau yang berbau menyengat dan mengiritasi, mirip seperti pemutih. Keracunan gas klorin menyebabkan gejala pernapasan, seperti batuk, pneumonia, dan kesulitan bernapas. Jika tertelan, bisa menyebabkan sensasi terbakar, bengkak, dan nyeri pada saluran pencernaan, muntah, dan berdarah saat buang air besar.
  • Amonia: Jika terhirup, bisa menyebabkan batuk, sesak, dan nyeri dada. Selain itu, bisa menyebabkan kebutaan dan membakar kulit (dalam konsentrasi tinggi).
  • Nitrogen dioksida: Jika terhirup, bisa menyebabkan sesak, kesulitan bernapas, pembengkakan jaringan di tenggorokan, denyut nadi menjadi cepat, menyumbat jalan napas bagian atas, dan mungkin berujung pada kematian.
  • Arsenik: Jika tertelan, bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti muntah, sakit perut, dan diare. Bersifat karsinogenik, paparan jangka panjang bisa menyebabkan kanker kulit, kandung kemih, dan paru-paru. Biasanya, arsenik mencemari air minum.
  • Timbal: Dikaitkan dengan gangguan perkembangan, seperti kelupaan (pada orang dewasa) dan keterlambatan perkembangan (pada anak-anak). Gejala lainnya adalah sakit kepala, kram perut, nyeri otot atau sendi, kelelahan, mudah marah, tekanan darah tinggi, dan kehilangan gairah seks. Dampak jangka panjangnya adalah gangguan pada ginjal, organ reproduksi, dan otak.
  • Karbon monoksida: Banyak kasus keracunan karbon monoksida di mobil yang tertutup dan menyebabkan kematian, karena kebocoran pada sistem pembuangan kendaraan. Gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa ini bisa menggantikan oksigen dalam sel darah merah.

5. Pertolongan pertama pada orang yang keracunan bahan kimia

Dilansir Health Resources & Services Administration, pertolongan pertama untuk orang yang keracunan bahan kimia adalah:

  • Jika orang tersebut tidak bisa bernapas, hubungi Layanan Panggilan Darurat 112. Sembari menunggu, lakukan resusitasi jantung paru.
  • Jika orang tersebut menghirup racun, segera beri udara segar.
  • Jika terdapat racun di kulitnya, lepaskan semua pakaian lalu bilas kulitnya dengan air mengalir selama 15–20 menit.
  • Jika terdapat racun di matanya, bilas mata dengan air mengalir selama 15–20 menit.
  • Jika racun tersebut tertelan, jangan memaksa orang tersebut untuk muntah atau memberinya sesuatu untuk diminum. Arahkan kepalanya ke bawah agar racun mengalir keluar dengan sendirinya.

6. Arti simbol GHS Hazard Pictogram

Pahami Bahaya Bahan Kimia dengan GHS Hazard Pictogramilustrasi GHS Hazard Pictogram (conceptdraw.com)

GHS Hazard Pictogram terdiri dari sembilan simbol atau piktogram yang memberikan pengenalan tentang bahaya suatu zat dan dirancang agar bisa segera dikenali oleh siapa pun yang menangani bahan kimia berbahaya. Berikut ini detailnya:

  1. GHS01 (explosive): Berisiko meledak, bahkan tanpa paparan udara (bisa bereaksi sendiri).
  2. GHS02 (flammable): Bahan atau zat yang mudah terbakar yang bisa menyala sendiri saat terkena air atau udara (piroforik), atau yang mengeluarkan gas yang mudah terbakar.
  3. GHS03 (oxidizing): Disebut juga sebagai oksidator, yaitu bahan kimia yang memudahkan pembakaran atau membuat api menyala lebih panas dan lebih lama.
  4. GHS04 (compressed gas): Menandakan gas yang disimpan di bawah tekanan, seperti amonia atau nitrogen cair.
  5. GHS05 (corrosive): Bahan yang menyebabkan korosi kulit atau luka bakar dan kerusakan mata saat bersentuhan. Selain itu, juga bersifat korosif terhadap logam.
  6. GHS06 (toxic): Zat (seperti racun dan asam yang memiliki konsentrasi tinggi) yang mempunyai efek toksik langsung, akut, dan parah.
  7. GHS07 (harmful): Menyebabkan iritasi langsung pada kulit, mata, atau saluran pernapasan. Simbol ini juga mewakili narkotika.
  8. GHS08 (health hazard): Bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker (karsinogen) atau zat yang bisa menyebabkan kerusakan pernapasan, reproduksi, atau organ lain dari waktu ke waktu (bersifat kronis atau jangka panjang).
  9. GHS09 (environmental hazard): Bahan kimia yang bisa menimbulkan ancaman bagi kehidupan akuatik dan lingkungan secara umum.

Baca Juga: Mengenal Etilen Glikol, Bahan Kimia yang Bisa Membahayakan Ginjal

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya