Percepat Pemulihan setelah Operasi Caesar dengan ERACS

Dapat mengurangi lama rawat inap dan risiko komplikasi

Operasi caesar atau C-section tergolong sebagai operasi besar. Masa pemulihannya pun cukup lama. Rata-rata, pascaoperasi caesar perempuan perlu dirawat inap di rumah sakit selama 3-4 hari. Selain tubuh, tubuh perlu waktu hingga 6 minggu untuk pulih sepenuhnya.

Untungnya, ada enhanced recovery after caesarean surgery (ERACS) untuk mempercepat pemulihan ibu pascapersalinan dengan metode caesar. ERACS pertama kali dilakukan di Inggris (UK) pada tahun 2013.

Ingin mengenal metode ERACS lebih dekat? Pemaparan lengkap tersaji dalam webinar yang diadakan oleh RS Pondok Indah Group pada Jumat (15/10/2021). Narasumber yang dihadirkan ialah dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya. Simak, yuk!

1. Apa itu ERACS?

Percepat Pemulihan setelah Operasi Caesar dengan ERACSilustrasi operasi caesar (newscientist.com)

Pertama-tama, dr. Zeissa menceritakan mengenai sejarah ERACS. Awalnya enhanced recovery after surgery (ERAS) dimulai sejak tahun 1990-an pada tindakan bedah kolorektal.

"ERAS merupakan langkah-langkah yang disusun untuk mencapai pemulihan lebih cepat pada pasien yang menjalani tindakan bedah mayor atau besar," terangnya.

Berdasarkan studi yang diterbitkan di F1000Research tahun 2018, ERAS yang dilakukan pada operasi kolorektal menyebabkan pengurangan rawat inap dan komplikasi pascaoperasi, dan selanjutnya diikuti dengan peningkatan kepuasan pasien.

Sejak saat itu, ERAS diadopsi secara luas dalam spesialisasi bedah lainnya dengan hasil serupa. Komponen spesifik protokol ERAS berbeda pada masing-masing spesialisasi, tetapi prinsip intinya tetap sama.

2. Apa manfaat ERACS pada pasien pascaoperasi caesar?

Percepat Pemulihan setelah Operasi Caesar dengan ERACSilustrasi bonding orang tua dan bayi (verywellfamily.com)

Setidaknya, ada tiga manfaat utama ERACS, yaitu meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pasien, mengurangi lama rawat inap dan risiko komplikasi, meminimalkan nyeri, serta mendukung maternal-infant bonding.

Selain itu, ERACS membuat kebutuhan obat opioid berkurang. Obat opioid berperan penting dalam operasi caesar, tetapi berpotensi menimbulkan efek samping seperti kembung dan konstipasi (sembelit).

"ERACS menggunakan obat-obatan non-opioid, sehingga efek sampingnya lebih ringan. Lama rawat yang (biasanya) tiga harian menjadi dua harian (saja)," jelas dr. Zeissa.

Sebenarnya, ERACS bukan hal yang benar-benar baru. Sebagian besar poin-poinnya sudah dilakukan, tetapi belum dilabeli sebagai ERACS. Intinya, ERACS adalah perawatan yang berfokus pada pasien berdasar bukti-bukti terkini.

3. Ada tiga komponen ERACS, yaitu pra-operatif, intra operatif, dan pasca operatif

Percepat Pemulihan setelah Operasi Caesar dengan ERACSilustrasi konsultasi dokter (prenagen.com)

Dokter Zeissa menjelaskan bahwa ada tiga komponen utama ERACS, yakni pra-operatif, intra operatif, dan pasca operatif. Pra-operatif diawali dengan edukasi atau persiapan pasien.

Lalu, optimalisasi kondisi ibu, termasuk menyiapkan target hemoglobin (Hb), mengingat Hb yang terlalu rendah menyebabkan tubuh mudah lelah dan sakit, serta meningkatkan risiko depresi postpartum dan berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi.

Masih dalam pra-operatif, persiapan menyusui juga dilakukan, seperti menemui konselor laktasi jika diperlukan. Selain itu, ERACS mengurangi waktu puasa untuk tindakan caesar yang awalnya 8-12 jam menjadi 6-8 jam, dan 2 jam sebelum operasi masih boleh minum. Tujuannya untuk menurunkan stres, hipoglikemi (gula darah rendah), dan mengurangi gangguan kecemasan.

Untuk komponen intra operatif, seperti membuat suhu ruang operasi menjadi normal, memberi antibiotik untuk mencegah infeksi, melakukan pencegahan agar tidak mual atau muntah, serta melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) jika kondisi ibu dan bayi bugar. Dari segi teknik operasi, tidak jauh berbeda dengan operasi caesar biasa.

Komponen pasca operatif adalah mobilisasi (pergerakan) pasien lebih awal, pemberian antinyeri multimodal, melepas kateter lebih awal, diperbolehkan makan biasa 2 jam setelah operasi, dan bisa konseling laktasi setelah melahirkan.

Baca Juga: 7 Risiko Melahirkan dengan Operasi Caesar, Calon Orangtua Harus Tahu!

4. Namun, ada kondisi tertentu yang tidak memungkinkan ERACS

Percepat Pemulihan setelah Operasi Caesar dengan ERACSilustrasi tekanan darah tinggi (lark.com)

Menurut dr. Zeissa, ERACS adalah penyempurnaan dari metode sebelumnya dan ke depannya semua tindakan caesar akan menggunakan prinsip ERACS. Namun, perlu diketahui bahwa ada beberapa kondisi tertentu yang tidak memungkinkan ERACS.

Seperti preeklamsia, yaitu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada organ (paling sering ginjal dan hati), dilansir Mayo Clinic. Selain itu, ERACS tidak dianjurkan pada pasien dengan tekanan darah yang tidak terkontrol, anemia berat, diabetes tak terkontrol, dan gangguan kecemasan tinggi.

5. Diperlukan kerja sama yang baik antara pasien dengan tenaga kesehatan

Percepat Pemulihan setelah Operasi Caesar dengan ERACSilustrasi ibu dan bayi baru lahir (Kourtnie Scholz/KE Documentary)

Untuk persiapan operasi caesar dengan panduan ERACS, konsultasikan dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Dokter Zeissa mengingatkan bahwa ERACS belum tentu bisa dilakukan pada setiap pasien karena harus melihat kondisi dan komorbid yang ada.

Tak kalah penting, diperlukan kerja sama yang baik antara pasien dengan tenaga kesehatan (tim dokter, perawat, dan bidan) supaya hasilnya sesuai harapan. Keluarga sebagai support system utama pasien juga perlu memberikan dukungan agar pemulihan berjalan lebih cepat.

Baca Juga: Bagaimana Melahirkan yang Aman di Tengah Pandemik? Ini Persiapannya!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya