Bolehkah Minum Minuman Beralkohol saat Menyusui?

Alkohol akan ada dalam ASI selama sekitar 30 sampai 60 menit

Setelah 9 bulan, atau lebih, selama kehamilan membuat beberapa orang mendambakan sekaleng bir dingin atau segelas wine setelah melahirkan. Namun, khususnya ibu baru, banyak yang bertanya-tanya apakah boleh minum minuman beralkohol saat menyusui. Adakah efeknya pada bayi yang disusui?

Efek berbahaya dari penggunaan alkohol selama kehamilan sudah diketahui dengan baik. Akan tetapi, yang diketahui mengenai konsekuensi dari asupan alkohol pada ibu menyusui dan bayinya lebih sedikit.

Namun, tampaknya ada variasi dalam apa yang direkomendasikan untuk ibu menyusui. Sebagian dokter mengimbau untuk pantang, sementara yang lain menyatakan bahwa konsumsi alkohol oleh ibu menyusui berisiko kecil, dilansir Contemporary OB/GYN.

Berikut ini adalah rekomendasi berbasis sains untuk ibu menyusui terkait alkohol, efek alkohol pada air susu ibu (ASI) dan potensi efeknya pada bayi yang disusui.

1. Alkohol dan ASI

Konsentrasi alkohol dalam ASI mengikuti konsentrasi alkohol dalam darah.

Alkohol masuk ke ASI lewat darah, bergerak bebas dari darah ke ASI (dan keluar lagi). Alkohol akan ada dalam ASI selama sekitar 30 sampai 60 menit setelah kamu mulai minum alkohol, mengutip laman The Australian Breastfeeding Association.

Sejumlah faktor memengaruhi seberapa banyak alkohol masuk ke dalam ASI, termasuk:

  • Kekuatan dan jumlah alkohol dalam minuman.
  • Apa dan berapa banyak makanan yang dimakan.
  • Berat badan.
  • Seberapa cepat kamu minum.

Menurut The Royal Women's Hospital, kalau kamu minum alkohol selama masa menyusui, tunggu dua jam untuk setiap minuman standar sebelum menyusui.

  • Satu minuman standar: Tunggu 2 jam.
  • Dua minuman standar: Tunggu 4 jam.
  • Tiga minuman standar: Tunggu 6 jam.

Waktu yang diambil dari awal minum.

Kalau berencana untuk minum alkohol saat acara khusus, perah ASI terlebih dulu dan berikan kepada bayi saat alkohol masih ada di dalam sistem tubuh. Kalau merasa mabuk, lebih baik hindari menyusui.

Begitu kamu berhenti minum, dan jumlah alkohol dalam darah turun, jumlah ASI dalam payudara juga akan turun.

Memerah ASI dan membuangnya tidak akan mengurangi jumlah alkohol dalam ASI. Kamu juga tidak perlu melakukan ini setelah alkohol melewati sistem tubuh karena alkohol tidak disimpan dalam ASI, sama seperti alkohol tidak tertinggal dalam darah. Setelah alkohol keluar dari darah, itu akan keluar dari ASI.

Saat kamu memerah ASI saat ASI masih mengandung alkohol, ASI perah tersebut akan terus mengandung alkohol.

2. Efek alkohol pada ASI

Bolehkah Minum Minuman Beralkohol saat Menyusui?ilustrasi menuangkan wine (pexels.com/Pixabay)

Alkohol mengalir dengan bebas dan cepat dari aliran darah ke dalam ASI. Jadi, pada waktu tertentu, konsentrasi alkohol dalam ASI sama dengan konsentrasi alkohol dalam darah. Pertanyaannya, berapa konsentrasinya?

Studi tentang konsentrasi alkohol dalam ASI yang diterbitkan dalam jurnal Basic & Clinical Pharmacology & Toxicology (2014) menunjukkan bahwa proporsinya hanya sebagian kecil dari jumlah alkohol yang sebenarnya diminum, yaitu sekitar 5 hingga 6 persen dari dosis yang disesuaikan dengan berat badan.

Sama seperti kadar alkohol dalam darah, kadar alkohol ASI paling tinggi sekitar 30 hingga 60 menit setelah sekali minum.

Makin banyak minum alkohol, makin lama alkohol bertahan dalam aliran darah dan ASI, dan makin tinggi konsentrasinya.

Seberapa cepat kamu memetabolisme alkohol dipengaruhi oleh berat badan dan komposisi tubuh.

Jika minum alkohol satu gelas, sebagian besar alkohol akan keluar dari sistem dalam waktu sekitar 2 hingga 3 jam, meskipun ini bisa bervariasi.

Katanya, bayi tidak menyukai rasa alkohol dalam ASI dan karenanya bayi akan menyusu lebih sedikit. Namun, penelitian menunjukkan hasil yang beragam mengenai hal ini.

3. Definisi satu minuman standar

Perempuan, baik sedang menyusui maupun tidak, harus membatasi konsumsi alkohol sekitar satu gelas per hari. Namun, satu minuman tidak berarti satu gelas. Dijelaskan dalam laman Cleveland Clinic, satu minuman standar:

  • 350 mililiter (ml) bir 5% (sekitar satu kaleng).
  • 235 ml malt liquor 7% (sekitar ukuran gelas minum standar).
  • 145 ml wine 12% (satu gelas).
  • 44 ml liquor 40% (80 proof) (satu shot).

Selain berapa banyak minuman beralkohol yang diminum, persentase alkohol juga penting. Beberapa minuman mengandung alkohol dalam jumlah tinggi dalam volume kecil. Misalnya, satu gelas 350 ml bir 9% alkohol per volume seperti minum dua minuman, bukan satu. Pertimbangkan ini saat menghitung waktu sampai kamu bisa menyusui lagi.

Baca Juga: 6 Penyebab Benjolan di Payudara saat Menyusui

4. Efek alkohol pada bayi

Bolehkah Minum Minuman Beralkohol saat Menyusui?ilustrasi ibu menyusui (unsplash.com/kevin liang)

Bayi hingga usia 3 bulan memetabolisme alkohol dengan setengah kecepatan orang dewasa. Bahkan, bayi yang usianya lebih tua memproses alkohol lebih lambat daripada orang dewasa. Bayi juga memiliki hati yang belum matang dan otak yang berkembang pesat, yang mungkin lebih rentan terhadap efek alkohol.

Minum sesekali belum terbukti memiliki efek berbahaya pada bayi menyusui. Namun, ini bukan berarti tidak ada efek berbahaya, hanya saja tidak ada bukti ilmiah akurat yang menegaskan satu cara atau lainnya.

Konsumsi harian lebih dari satu minuman per hari atau minum berlebihan oleh ibu menyusui kemungkinan besar berkontribusi pada kenaikan berat badan yang buruk, pola tidur yang terganggu, keterlambatan keterampilan psikomotorik, dan bahkan mungkin keterlambatan kognitif di kemudian hari.

Berdasarkan National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism, bayi mungkin minum susu hingga 20 persen lebih sedikit dalam 3 hingga 4 jam setelah ibu minum alkohol. Menurut laporan "Sleep disturbances after acute exposure to alcohol in mothers' milk" dalam jurnal Alcohol, minuman beralkohol juga bisa mengganggu pola tidur bayi bahkan setelah ibunya minum satu kali, dan bayi yang ibunya peminum alkohol ringan mungkin tidur lebih sedikit dari rata-rata.

Penelitian skala besar dalam jurnal Pediatrics (2018) menunjukkan hubungan antara ibu yang minum saat menyusui dan skor kognitif yang lebih rendah saat anak mereka berusia 6 hingga 7 tahun.

Para peneliti juga menemukan bahwa bayi yang tidak disusui, tetapi ibunya minum alkohol, tidak memiliki skor kognitif yang lebih rendah. Mereka menyimpulkan bahwa ini berarti paparan alkohol melalui ASI bertanggung jawab atas perubahan kognitif, dan bukan hanya faktor lain yang terkait dengan ibu yang minum alkohol.

Uji coba terhadap hewan dalam jurnal Pediatrics (2018) juga mendukung temuan di atas. Akan tetapi, belum diketahui apakah dampak pada perkembangan otak disebabkan oleh alkohol (etanol) yang sebenarnya, atau gangguan tidur dan makan yang dapat dialami bayi saat mereka terpapar alkohol lewat ASI.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengklarifikasi dan memperluas temuan ini.

5. Efek alkohol pada ibu menyusui

Mungkin kamu pernah dengar ada yang bilang kalau alkohol bisa bikin rileks dan memperlancar aliran ASI, dan khususnya bir bisa meningkatkan produksi ASI. Sayangnya, ini mitos.

Laporan dalam jurnal Basic & Clinical Pharmacology & Toxicology (2014) menunjukkan bahwa alkohol menurunkan respons hormonal terhadap isapan bayi saat ia menyusu, yang berarti lebih sedikit ASI yang keluar saat kamu menyusui bayi setelah minum alkohol.

Minum satu atau dua minuman telah terbukti mengurangi refleks let down, yaitu refleks keluarnya ASI dari payudara. Seiring waktu, ini bisa mengurangi suplai ASI secara keseluruhan karena payudara tidak sepenuhnya dikosongkan setiap kali menyusui.

Ada studi lampau yang menunjukkan penurunan volume ASI sementara sebesar 23 persen setelah ibu yang berpartisipasi dalam studi hanya minum satu kali, mengutip Healthline.

Minum minuman beralkohol beberapa gelas, atau hingga mabuk, sudah pasti dapat mengganggu kemampuan ibu untuk merawat bayi dengan aman.

Walaupun minum alkohol bisa terasa menyenangkan dan membantu rileks, tetapi ini juga bisa menambah stres karena ibu bisa merasa khawatir apakah itu aman bagi bayi atau tidak.

6. Tips mengurangi konsumsi alkohol

Bolehkah Minum Minuman Beralkohol saat Menyusui?ilustrasi ibu menyusui sedang bersantai sambil minum teh (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau kamu ingin mengurangi asupan alkohol, baik pada perempuan menyusui maupun tidak, langkah-langkah dari National Childbirth Trust ini bisa membantu:

  • Kalau akan keluar bersama pasangan atau teman, buatlah rencana dan tetapkan anggaran untuk membeli minuman beralkohol yang harus kamu patuhi.
  • Beli minuman beralkohol yang berukuran kecil, atau pilih minuman yang tidak terlalu strong.
  • Puaskan dahaga dengan minum non alkohol atau moktail dan tetap terhidrasi dengan minum air putih di antara minuman beralkohol.
  • Praktikkan metode satu sesapan, lalu letakkan gelas.
  • Mintalah keluarga dan teman untuk mendukung kamu dengan tidak menawarkan untuk menuangkan atau menyiapkan minuman beralkohol untuk kamu.
  • Jadikan beberapa hari dalam seminggu bebas alkohol dan jangan minum lebih dari minuman standar unit pada hari lainnya.

Menghindari minum minuman alkohol adalah pilihan paling aman untuk ibu menyusui. Alkohol yang kamu minum saat menyusui memang masuk ke dalam ASI. Meskipun hanya sebagian kecil yang mencapai bayi, tetapi bayi memetabolisme alkohol lebih lambat daripada orang dewasa.

Minum alkohol saat menyusui dapat berdampak pada tidur dan asupan ASI bayi. Namun, tidak ada efek jangka panjang yang pasti yang ditemukan pada bayi yang ibunya sesekali minum minuman beralkohol saat menyusui.

Minum lebih banyak alkohol saat menyusui dapat memengaruhi suplai ASI, tidur bayi, perkembangan motorik kasar, dan kemungkinan pengembangan keterampilan penalaran jangka panjang.

Kalau kamu memutuskan untuk minum alkohol saat masa menyusui, yang terbaik adalah menyusui bayi sebelum minum, lalu tunggu 2 jam atau lebih sebelum kamu menyusui bayi lagi.

Baca Juga: 9 Obat Batuk yang Aman untuk Ibu Menyusui 

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya