6 Cara Mencegah ISPA pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Prevalensi ISPA tertinggi adalah umur 1 sampai 4 tahun

Pada bayi dan anak kecil yang sehat, perkembangan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) atau upper respiratory tract infection sangat umum terjadi.

Juga dikenal awam sebagai pilek, ISPA bisa memengaruhi hidung, tenggorokan, telinga, dan sinus anak. Kebanyakan anak mengalaminya pada usia 5 hingga 8 kali setiap tahunnya. Anak bisa lebih sering mengalaminya jika ia berada di tempat penitipan anak atau saat cuaca dingin. ISPA terjadi lebih jarang setelah usia 6 tahun. Pada orang dewasa, ISPA umumnya dialami sebanyak 2 sampai 4 kali setahun, mengutip laman The Children’s Hospital of Philadelphia.

Berdasarkan Riskesdas (2018) prevalensi ISPA di Indonesia sebesar 9,3 persen, di antaranya 9,0 persen berjenis kelamin laki-laki dan 9,7 persen berjenis kelamin perempuan. Prevalensi ISPA tertinggi terjadi pada kelompok umur 1 sampai 4 tahun, yaitu sebesar 13,7 persen.

Gejala

6 Cara Mencegah ISPA pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tuailustrasi anak mengalami ISPA atau pilek (pexels.com/Ron Lach)

Menurut laman National Library of Medicine, ISPA termasuk rinitis, faringitis, tonsilitis, dan radang tenggorokan. Gejala umumnya meliputi:

  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Sakit kepala
  • Demam ringan
  • Tekanan wajah
  • Bersin
  • Rasa tidak enak
  • Mialgia

Timbulnya gejala biasanya dimulai satu sampai tiga hari setelah paparan dan berlangsung 7–10 hari, dan dapat bertahan hingga 3 minggu.

Baca Juga: Atasi Batuk Pilek Anak dengan Langkah Tepat, Ini Caranya!

Penyebab

6 Cara Mencegah ISPA pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tuailustrasi adenovirus (pixnio.com/Dr. G. William Gary, Jr, USCDCP)

Menurut studi dalam jurnal Integrative Medicine tahun 2018, virus adalah penyebab umum ISPA. Virus umum penyebab ISPA meliputi:

  • Rhinovirus.
  • Adenovirus.
  • Enterovirus.
  • Virus parainfluenza.
  • Respiratory syncytial virus (RSV).

Dalam beberapa kasus, bakteri juga bisa menyebabkannya. Mengutip National Library of Medicine, bakteri mungkin menyebabkan 15 kasus faringitis. Bentuk Streptococcus grup A yang dikenal sebagai Streptococcus pyogenes kemungkinan adalah penyebabnya.

Untuk bisa terkena ISPA, anak harus berkontak atau bersentuhan dengan seseorang yang terinfeksi. Dilansir The Children’s Hospital of Philadelphia, virus penyebab ISPA bisa ditularkan melalui cara-cara berikut ini:

  • Melalui udara: Jika seseorang dengan ISPA bersin atau batuk, sejumlah kecil virus dapat masuk ke udara. Kemudian, jika anak menghirup udara tersebut, virus akan menempel di selaput hidung anak.
  • Kontak langsung: Anak langsung menyentuh orang yang tertular. ISPA mudah menular pada anak-anak karena mereka sering menyentuh hidung, mulut, dan mata lalu menyentuh orang atau benda lain dan dapat menyebarkan virus. Virus dapat menyebar melalui benda, seperti mainan, yang sebelumnya telah disentuh oleh seseorang yang sedang mengalami ISPA.

Mencegah ISPA pada anak

6 Cara Mencegah ISPA pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tuailustrasi ISPA pada anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kita tidak bisa selalu mencegah ISPA pada anak. Namun, melakukan tindakan pencegahan di bawah ini bisa sangat membantu:

  1. Menanamkan kebiasaan mencuci tangan yang baik sangat penting! Bersihkan tangan kamu dan tangan anak sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir. Bersihkan tangan selama 15 sampai 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol dapat digunakan. Gosok tangan sampai kering.
  2. Ajari anak untuk menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut mereka jika memungkinkan. 
  3. Ajari anak untuk menutup hidung dan mulutnya dengan tisu saat batuk atau bersin, atau batuk ke lengan bajunya (menutupi mulut dengan lengan bagian dalam). Cuci tangan sesudahnya.
  4. Letakkan tempat sampah di dekat kamu atau kantong kertas yang ditempel di tempat tidur atau sofa untuk membuang tisu bekas.
  5. Cuci gelas minum, pisau, garpu, atau sendok anak yang sakit dengan air sabun panas. Jangan biarkan anggota keluarga lain menggunakannya.
  6. Anak yang lain tidak boleh bermain dengan atau tidur di tempat tidur yang sama dengan anak yang sakit selama tahap awal pilek.

Walaupun tidak selalu bisa dicegah, tetapi mengetahui dan mempraktikkan cara mencegah ISPA pada anak yang dipaparkan di atas bisa sangat membantu. 

Kalau anak sedang mengalami ISPA atau pilek, segera hubungi dokter apabila anak (yang masih balita) tidak buang air kecil selama lebih dari 8 jam, pernapasan anak cepat (lebih dari 60 napas per 1 menit) atau sulit bernapas, anak terlihat sangat kelelahan atau sulit bangun tidur, atau kamu tidak bisa menghibur atau menenangkan anak. Segera bawa anak ke dokter kalau ia mengalami demam selama lebih dari 5 hari.

Baca Juga: Pilek tanpa Pemicu yang Jelas? Mungkin Itu Tanda Rinitis Vasomotor

Topik:

  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya