Fakta Subvarian EU.1.1, Picu Lonjakan Kasus COVID-19 di Eropa

EU.11 merupakan keturunan dari varian XBB.1.5

Bertambah lagi keturunan Omicron. Di antara varian baru yang dilacak, EU.1.1 adalah jenis yang pertama kali ditunjuk oleh para ilmuwan awal tahun 2023 karena kenaikannya yang cepat di beberapa negara Eropa.

EU.1.1 merupakan keturunan yang lebih jauh dari varian XBB.1.5 yang telah melonjak awal 2023, dengan beberapa mutasi pada protein lonjakannya yang mungkin mendorong penyebarannya. Selain di Eropa, subvarian ini juga telah terdeteksi di beberapa negara bagian Amerika Serikat, yaitu di Colorado, Montana, North Dakota, South Dakota, Utah and Wyoming, dilansir CBS News.

Bagaimana tingkat penularan dan keparahannya?

Fakta Subvarian EU.1.1, Picu Lonjakan Kasus COVID-19 di Eropailustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Garis keturunan EU.1.1 (alias XBB.1.5.26.1.1) memiliki mutasi spike tambahan I410V dan P521S dan tampaknya melebihi XBB.1.5 induk di Eropa (alias EU sepenuhnya kebetulan sama dengan kode negara untuk Uni Eropa). Keunggulan pertumbuhan tampaknya berada di urutan 25-60 persen, mirip dengan keunggulan pertumbuhan R346T di BA.5 dan BQ.1, dilansir GitHub.

EU.1.1 tampaknya tidak memiliki keuntungan besar dalam hal penularan atau keparahan. Kelly Oakeson, PhD, kepala ilmuwan Utah Department of Health & Human Services mengatakan kepada MedPage Today bahwa ia dan tim tidak melihat peningkatan dalam hal rawat inap atau apa pun. EU.1.1 mengambil lebih banyak mutasi pada protein lonjakan, tetapi tidak ada yang memberi tahu bahwa itu lebih parah, atau lebih apa pun, daripada sublineage XBB lain yang beredar.

Rajendram Rajnarayanan, PhD, dari New York Institute of Technology dan Arkansas State University mengatakan bahwa EU.1.1 sudah pasti lebih menular daripada daripada garis keturunan induknya, XBB.1.5, tetapi itu tidak memiliki keunggulan dibandingkan garis keturunan lain yang beredar saat ini.

Adapun gejalanya belum diketahui secara pasti. Namun, kalau dilihat dari keseluruhan besar, kemungkinan gejalanya serupa dengan subvarian Omicron lainnya, yaitu demam, batuk, kelelahan, pilek, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.

Walaupun sudah masa transisi menuju endemi, tetapi COVID-19 belum musnah. Tetap jalankan protokol kesehatan yang disarankan dan dapatkan vaksin booster jika tersedia, ya.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya