11 Interaksi Obat Kolesterol Atorvastatin, Perhatikan ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Atorvastatin (Lipitor) adalah salah satu obat yang banyak diresepkan banyak negara. Obat statin ini digunakan untuk kolesterol tinggi.
Atorvastatin dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida (sejenis lemak). Obat ini bekerja dengan menghalangi produksi kolesterol di hati.
Meski efektif, tetapi atorvastatin memiliki banyak interaksi dengan obat lain. Inilah daftar interaksi obat atorvastatin yang perlu diwaspadai kalau kamu sedang meminumnya.
1. Grapefruit atau jeruk limau gedang
Jeruk limau gedang dan jusnya dapat meningkatkan jumlah atorvastatin dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko efek samping, seperti nyeri otot atau kelemahan. Dalam kasus yang jarang, hal ini dapat menyebabkan rhabdomyolysis (kerusakan otot yang dapat membahayakan ginjal).
Namun, interaksi ini biasanya hanya menjadi masalah bila kamu banyak minum jus jeruk limau gedang (sekitar lima cangkir atau satu liter per hari atau lebih). Sesekali minum porsi gelas kecil seharusnya tidak menjadi masalah. Jika ragu, tanyakan kepada dokter, dilansir GoodRx Health.
2. Colchicine
Colchicine adalah obat untuk membantu mengobati dan mencegah gout. Ada beberapa laporan U.S. Food and Drug Administration (FDA) tentang colchicine yang menyebabkan nyeri otot dan rhabdomyolysis bila dikombinasikan dengan atorvastatin.
Kalau kamu menggunakan kedua obat tersebut, beri tahu dokter apabila mengalami efek samping terkait atorvastatin.
3. Paxlovid
Paxlovid (nirmatrelvir/ritonavir) adalah obat antivirus yang disetujui untuk mengobati COVID-19 pada beberapa orang. Namun, ritonavir di Paxlovid menghentikan pemecahan atorvastatin di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan atorvastatin, sehingga meningkatkan risiko efek samping.
Dokter mungkin akan meminta kamu berhenti meminum atorvastatin sampai kamu menyelesaikan Paxlovid.
Baca Juga: 7 Obat yang Bikin Kadar Kolesterol Naik, Penting Diketahui
4. Obat antivirus lainnya
Obat antivirus lain juga dapat menghentikan pemecahan atorvastatin. Banyak dari obat antivirus ini diresepkan untuk orang yang hidup dengan HIV atau hepatitis C. Dengan beberapa obat antivirus, atorvastatin harus dihindari. Bagi yang lain, menurunkan dosis atorvastatin sudah cukup untuk mengatur interaksi ini.
Menurut FDA, contoh antivirus yang mungkin berinteraksi dengan atorvastatin meliputi:
- Harvoni (ledipasvir/sofosbuvir).
- Kaletra (lopinavir/ritonavir).
- Lexiva (fosamprenavir).
- Prezcobix (darunavir/cobicistat).
- Zepatier (elbasvir/grazoprevir).
- Mavyret (glecaprevir/pibrentasvir).
5. Niacin
Niacin merupakan salah satu jenis vitamin B (vitamin B3) yang dapat digunakan untuk membantu menurunkan kolesterol. Namun, dosis besar (biasanya lebih dari 1.000 mg per hari) berinteraksi dengan atorvastatin. Niacin dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri otot atau rhabdomyolysis akibat atorvastatin.
Jika dokter merasa kamu harus meminum kedua obat tersebut, kemungkinan besar dokter akan meresepkan niacin dengan dosis yang lebih rendah. Kalau kamu mengalami nyeri atau kelemahan otot, beri tahu dokter.
6. Cyclosporine
Cyclosporine digunakan untuk membantu mencegah penolakan organ setelah transplantasi. Namun, obat ini dapat berinteraksi dengan atorvastatin dan menghentikannya agar tidak terurai. Hal ini dapat meningkatkan risiko efek samping atorvastatin. Tidak disarankan untuk mengonsumsi kedua obat ini bersamaan.
Editor’s picks
Apabila kamu diresepkan cyclosporine, kamu mungkin perlu mengonsumsi obat kolesterol lain.
7. Fibrate
Fibrate, seperti gemfibrozil dan fenofibrate, adalah kelompok obat kolesterol lainnya. Namun, seperti atorvastatin, fibrate berisiko menyebabkan nyeri otot dan rhabdomyolysis. Jadi, mengonsumsi fibrate dan atorvastatin secara bersamaan meningkatkan risiko ini lebih jauh lagi.
Gemfibrozil tampaknya memiliki peluang tertinggi menyebabkan interaksi dengan atorvastatin. Jadi, disarankan untuk menghindari menggabungkan kedua obat ini. Fibrate lainnya dapat digunakan dengan hati-hati. Jika kamu menggunakan fibrate dan atorvastatin, segera hubungi dokter jika mulai mengalami nyeri otot.
8. Antijamur azole
Banyak antijamur azole juga dapat memperlambat penguraian atorvastatin. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan atorvastatin dalam tubuh dan meningkatkan risiko efek samping. Interaksi atorvastatin ini hanya akan menjadi perhatian jika kamu mengonsumsi antijamur ini secara oral. Dalam bentuk krim yang dioleskan ke kulit seharusnya tidak menjadi masalah.
Contoh antijamur azole yang berinteraksi dengan atorvastatin antara lain:
- Itraconazole.
- Ketoconazole.
- Posaconazol.
- Voriconazole.
Dokter mungkin meminta kamu menghentikan atorvastatin saat mengonsumsi obat antijamur. Namun, mereka mungkin juga menyarankan kamu mengonsumsi keduanya dan hanya memperhatikan efek samping atorvastatin.
9. Antibiotik makrolida
Makrolida adalah kelompok antibiotik yang umum diresepkan. Namun, beberapa obat, seperti erythromycin dan clarithromycin dapat menyebabkan kadar atorvastatin lebih tinggi dalam tubuh. Hal ini meningkatkan risiko efek samping, termasuk nyeri otot atau rhabdomyolysis.
Produsen atorvastatin merekomendasikan untuk memperhatikan efek samping baru jika kamu mulai menggunakan makrolida. Namun, dokter mungkin menyarankan untuk menghentikan atorvastatin sampai kamu menyelesaikan pengobatan antibiotik.
10. Digoxin
Digoxin adalah obat untuk gagal jantung atau irama jantung tidak normal yang disebut fibrilasi atrium. Atorvastatin dapat meningkatkan jumlah digoksin dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko efek samping digoxin, seperti penglihatan kabur atau pusing.
Kamu mungkin memerlukan tes darah lebih sering untuk memeriksa kadar digoxin jika mengonsumsi kedua obat tersebut.
11. Pil KB tertentu
Atorvastatin berinteraksi dengan pil KB yang mengandung hormon norethindrone atau etinil estradiol. Atorvastatin meningkatkan jumlah hormon-hormon ini dalam tubuh. Hal ini mungkin membuat efek samping pil KB lebih mungkin terjadi. Interaksi ini hanya diketahui berlaku pada bentuk kontrasepsi oral. Pilihan seperti patch dan cincin vagina tampaknya tidak terpengaruh oleh atorvastatin.
Contoh pil KB yang mengandung hormon tersebut antara lain:
- Etinil estradiol/levonorgestrel.
- Etinil estradiol/norethindrone.
- Etinil estradiol/norgestimate.
- Norethindrone.
Atorvastatin memiliki banyak interaksi berbeda. Dampak paling umum dari interaksi ini adalah risiko efek samping atorvastatin yang lebih tinggi, seperti nyeri otot.
Beberapa interaksi dapat dikurangi dengan mengubah dosis obat. Namun, beberapa interaksi bisa lebih parah hingga bisa membuat kamu harus berhenti mengonsumsi atorvastatin.
Memberi tahu tentang obat dan suplemen yang kamu gunakan kepada dokter dapat membantu dokter memeriksa potensi interaksi obat dan keamanannya.
Baca Juga: Mengapa Obat Kolesterol Atorvastatin Bisa Diminum pada Siang Hari?