Jenis Pneumonia, Perawatannya Bisa Berbeda-beda

Pneumonia dikelompokkan dalam tiga kategori besar

Pneumonia adalah infeksi kantung udara kecil di paru-paru (alveoli). Kantung udara ini berisi nanah atau cairan dan dapat menyebabkan penyakit ringan atau berat, tergantung berbagai faktor seperti usia dan jenis pneumonia yang diidap.

Ternyata, ada beberapa jenis pneumonia. Mengetahui jenis yang dimiliki sangat penting agar kita mendapat perawatan yang tepat. Jenis pneumonia yang berbeda kadang perlu perawatan yang sangat berbeda.

Misalnya, satu kelompok bakteri penyebab pneumonia mungkin tidak merespons antibiotik yang sama dengan kelompok lain, dan antibiotik tidak akan membantu sama sekali jika penyebab pneumonia disebabkan oleh virus atau beberapa penyebab pneumonia lain yang lebih jarang.

Mengetahui jenis pneumonia akan membantu dokter karena memengaruhi terapi yang diberikan. Pneumonia dikelompokkan dalam tiga kategori besar yang meliputi pneumonia berbasis bakteri, infeksi jamur, dan virus. Inilah ulasan mengenai jenis pneumonia.

1. Pneumonia yang didapat di rumah sakit

Seperti namanya, pneumonia yang didapat di rumah sakit (hospital-acquired pneumonia) terjadi saat seseorang dirawat di rumah sakit. Dilansir, WebMD, ini bisa menjadi serius karena bakteri yang menyebabkan pneumonia bisa resistan antibiotik.

Kamu bisa memiliki pneumonia yang didapat di rumah sakit jika:

  • Dirawat menggunakan alat bantu napas.
  • Tidak batuk cukup kuat untuk membersihkan paru-paru.
  • Menggunakan tabung trakeostomi (trach) untuk membantu bernapas.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit atau pengobatan.

2. Pneumonia komunitas

Jenis Pneumonia, Perawatannya Bisa Berbeda-bedailustrasi hasil sinar-X yang menunjukkan pneumonia (commons.wikimedia.org/Yale Rosen)

Pneumonia komunitas atau community-acquired pneumonia adalah pneumonia yang disebabkan oleh penularan yang didapat dalam masyarakat, bukan didapat di lingkungan rumah sakit.

Pneumonia komunitas bisa disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. Vaksin dapat membantu melindungi diri kita dari virus flu dan beberapa bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia.

Dokter dapat menentukan jenis pneumonia komunitas berdasarkan penyebabnya, yakni bakteri, virus, atau jamur.

3. Pneumonia bakteri

Pneumonia bakteri adalah sejenis pneumonia masyarakat yang disebabkan oleh bakteri, paling umum adalah Streptococcus pneumonia, menurut American Lung Association. Ini adalah bakteri yang biasanya hidup di saluran pernapasan bagian atas yang dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan infeksi.

Kamu bisa terkena pneumonia bakteri dengan sendirinya atau setelah terkena virus seperti pilek atau flu.

Akan tetapi, Streptococcus pneumoniae bukanlah satu-satunya jenis bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia bakteri. Beberapa jenis bakteri ini juga bisa menyebabkan pneumonia:

  • Mycoplasma pneumoniae.
  • Chlamydophila pneumoniae.
  • Legionella pneumophila.

Pengobatan telah tersedia dengan antibiotik sangat bagus dan spesifik untuk mengobati pneumonia bakteri. Namun, pertama-tama dokter harus mengidentifikasi terlebih dulu bakteri penyebabnya.

Kalau sistem kekebalan tubuh kita lemah, risiko terkena pneumonia lebih tinggi. Kita juga lebih mungkin mengembangkan pneumonia jika memiliki kondisi seperti asma, emfisema, atau penyakit jantung.

Gejala pneumonia bakteri antara lain:

  • Batuk berdahak.
  • Demam di atas 38 derajat Celcius.
  • Napas cepat.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.
  • Kelelahan.

4. Pneumonia virus

Jenis Pneumonia, Perawatannya Bisa Berbeda-bedailustrasi virus penyebab pneumonia (pixabay.com/21saturday)

Pneumonia komunitas juga bisa disebabkan oleh virus. Menurut MedlinePlus, ini disebut pneumonia virus. Beberapa virus yang dapat menyebabkan pneumonia antara lain:

Gejala umum pneumonia virus antara lain:

  • Demam.
  • Menggigil.
  • Batuk kering, yang bisa memburuk dan mengeluarkan lendir.
  • Hidung tersumbat.
  • Nyeri otot.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Kelemahan.

Gejala-gejala di atas bisa berkisar dari ringan hingga parah.

Antibiotik tidak dapat mengobati pneumonia akibat virus. Namun, ada beberapa obat yang dapat membantu jika infeksi diketahui lebih awal. Ini termasuk obat antivirus dan kortikosteroid yang akan mencoba mengurangi peradangan.

Pada kasus yang lebih parah, kamu mungkin memerlukan perawatan dengan oksigen tambahan. Untuk kasus yang lebih ringan, biasanya dokter merekomendasikan untuk istirahat di rumah dan memperbanyak asupan cairan.

Baca Juga: Pneumocystis Pneumonia: Penyebab, Gejala, Pengobatan

5. Pneumonia berjalan

Pneumonia berjalan (walking pneumonia) adalah bentuk pneumonia bakteri yang tidak terlalu parah. Terkadang, dokter menyebutnya sebagai pneumonia atipikal.

Dilansir Health, pneumonia berjalan belum tentu diagnosis medis yang sebenarnya. Artinya, apa pun penyebab pneumonia, itu tidak cukup parah untuk membuat kamu terbaring sakit. Pada kasus jenis pneumonia ini, kamu bisa merasa sakit, tetapi kamu masih mampu melakukan sebagian besar aktivitas.

Pneumonia berjalan dapat berasal dari salah satu penyebab utama pneumonia, yaitu bakteri, virus, atau jamur. Akan tetapi, American Lung Association mengatakan bahwa pneumonia berjalan paling sering merupakan akibat infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae, yang biasanya menyebabkan infeksi ringan pada sistem pernapasan.

Gejala pneumonia berjala bisa sangat ringan sehingga kamu tidak menyadari jika memilikinya. Gejalanya dapat meliputi:

  • Demam.
  • Batuk.
  • Sakit kepala.
  • Menggigil.

Antibiotik bisa mengobati infeksi. Kamu biasanya akan merasa lebih baik dalam 3 hingga 5 hari, tetapi gejala batuk bisa bertahan sampai beberapa minggu.

6. Pneumonia jamur

Jenis Pneumonia, Perawatannya Bisa Berbeda-bedailustrasi kemoterapi (pexels.com/Ivan Samkov)

Jamur adalah penyebab pneumonia yang kurang umum. Ini bisa terjadi akibat menghirup spora jamur.

Sangat kecil kemungkinannya bagi kita untuk mengembangkan pneumonia jamur kalau kita dalam keadaan sehat. Namun, kita akan lebih berisiko untuk terkena pneumonia jamur apabila sistem kekebalan tubuh melemah karena:

  • Transplantasi organ.
  • Kemoterapi untuk kanker.
  • Obat untuk mengobati penyakit autoimun seperti artritis reumatoid.
  • HIV.

Orang-orang dengan pekerjaan tertentu lebih mungkin untuk berkontak dengan spora jamur, seperti:

  • Petani yang bekerja di sekitar kotoran burung, kelelawar, atau hewan pengerat.
  • Pekerja lanskap dan tukang kebun yang bekerja dengan tanah.
  • Anggota militer atau pekerja konstruksi yang berada di sekitar banyak debu.

Gejala pneumonia jamur mirip dengan pneumonia jenis lain seperti demam dan batuk.

7. Pneumonia kimia

Pneumonia kimia disebabkan oleh racun yang terhirup. Pneumonia kimia klasik disebabkan oleh gas klorin, yang digunakan sebagai senjata dalam Perang Dunia I.

Akan tetapi, mungkin juga untuk mengembangkan pneumonia kimiawi dengan secara tidak sengaja menghirup asap dalam jumlah besar dari persediaan pembersih, peralatan kolam renang, bahkan penyegar udara jika disemprotkan langsung ke saluran udara seseorang. Itu semua secara fisik dapat mengiritasi paru-paru.

Gejala akut mungkin termasuk:

  • Merasa tidak mendapatkan cukup udara.
  • Pernapasan yang terdengar basah atau berdeguk (suara paru-paru tidak normal).
  • Batuk.
  • Sulit bernapas.
  • Sensasi yang tidak biasa (kemungkinan perasaan terbakar) di dada.

Gejala kronis mungkin termasuk:

  • Batuk (mungkin terjadi atau tidak).
  • Kecacatan progresif (terkait dengan sesak napas).
  • Pernapasan cepat (tachypnea).
  • Sesak napas hanya dengan olahraga ringan.

Untuk pengobatan, kortikosteroid dapat membantu peradangan, menurut MedlinePlus. Kemudian, dokter biasanya akan memberikan perawatan suportif hingga paru-paru bisa sembuh sendiri. Ini mungkin melibatkan oksigen tambahan, cairan, hingga ventilasi mekanis.

8. Pneumonia aspirasi

Jenis Pneumonia, Perawatannya Bisa Berbeda-bedailustrasi pneumonia aspirasi (bidmc.org)

Pneumonia aspirasi adalah infeksi yang dapat terjadi saat kita tidak sengaja menghirup zat ke dalam paru-paru, seperti asam lambung atau partikel makanan. Ini menyebabkan peradangan dan kadang cedera ini dapat diikuti oleh infeksi bakteri sekunder.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang mengalami cedera otak, kelainan saraf, kesulitan menelan, atau pernah menggunakan obat-obatan atau alkohol—apa pun yang dapat mengganggu refleks muntah yang akan membantu menjaga zat ini keluar dari paru-paru.

Perawatan untuk pneumonia aspirasi bervariasi. Jika aspirasi dalam jumlah kecil dan tidak ada tanda infeksi sekunder, dokter biasanya mengobatinya secara suportif dengan oksigen dan mencegah aspirasi lebih lanjut. Kebanyakan pasien pulih sepenuhnya.

Kalau ada lebih banyak partikel di saluran udara, kamu mungkin perlu tabung pernapasan dan prosedur yang disebut bronkoskopi untuk membantu menghilangkan semuanya. Antibiotik juga mungkin diperlukan.

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai bakteri, jamur, atau virus. Dengan mendiagnosis jenis pneumonia yang dimiliki, kita akan selangkah lebih dekat untuk pulih. Entah itu dengan antibiotik, oksigen tambahan, atau istirahat, dokter dapat menentukan jenis pneumonia yang dimiliki dan memberi pengobatan sesuai kondisi.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Pneumonia, Apa Saja?

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya