Kapan Pasien TBC Tidak Lagi Menularkan Penyakit?

Hal terpenting adalah mendapatkan pengobatan

Penyebab tuberkulosis (TBC) adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Saat aktif, bakteri ini biasanya memengaruhi paru-paru, tetapi bisa juga menyebar ke area tubuh lainnya, seperti ginjal dan tulang belakang.

Para ahli membagi TBC menjadi dua kategori, yaitu TBC laten dan TBC aktif. Infeksi laten tidak akan menyebabkan gejala dan tidak dan tidak akan menular dari orang ke orang. Sementara itu, TBC aktif akan menyebabkan gejala, bisa menular ke orang lain, dan bisa berakibat fatal apabila tidak diobati.

Kalau didiagnosis dengan TBC, kamu mungkin bertanya-tanya kapan kamu tidak lagi menularkan penyakit ke orang lain dan berapa lama harus mengisolasi diri. Berikut ini kami rangkumkan jawabannya buat kamu.

Penyebaran TBC

TBC dapat menyebar ketika seseorang dengan TBC aktif melepaskan kuman ke udara melalui batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau bahkan tertawa. Hanya orang dengan infeksi paru aktif yang bisa menularkan kuman. Kebanyakan orang yang menghirup bakteri TBC mampu melawan bakteri dan menghentikan pertumbuhannya. Bakteri menjadi tidak aktif pada orang-orang ini, menyebabkan infeksi TBC laten, dilansir Cleveland Clinic.

Meskipun pada infeksi TBC laten bakteri tersebut tidak aktif, tetapi mereka tetap hidup di dalam tubuh dan nantinya bisa menjadi aktif. Beberapa orang dapat memiliki infeksi TBC laten seumur hidup tanpa menjadi aktif dan berkembang menjadi TBC aktif.

Namun, TBC dapat menjadi aktif jika sistem kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat menghentikan pertumbuhan bakteri. Ini adalah saat infeksi TBC laten menjadi TBC aktif.

TBC memengaruhi semua usia, ras, dan tingkat pendapatan. Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, mereka yang berisiko lebih tinggi mengalami TBC antara lain:

  • Orang-orang yang bekerja atau tinggal dengan orang lain yang memiliki TBC.
  • Mereka yang tidak bisa mengakses layanan kesehatan.
  • Tunawisma.
  • Orang-orang dari negara di mana TBC terjadi.
  • Orang-orang dalam pengaturan kelompok, seperti panti jompo.
  • Orang-orang yang menyalahgunakan alkohol.
  • Mereka yang menggunakan obat intravena.
  • Mereka dengan sistem imun yang lemah.
  • Lansia.
  • Tenaga kesehatan yang berkontak dengan populasi berisiko tinggi.

Baca Juga: TBC Laten dan TBC Aktif, Apa Saja Perbedaannya?

Setelah terpapar dengan seseorang yang memiki TBC, apakah kamu akan menularkannya ke orang lain?

Kapan Pasien TBC Tidak Lagi Menularkan Penyakit?ilustrasi pasien tuberkulosis atau TBC (vecteezy.com/Khwanchai Phanthong)

Apabila kamu terpapar dengan seseorang yang memiki TBC, kamu mungkin terinfeksi bakteri penyebab TBC, tetapi kamu tidak akan menularkan bakteri tersebut ke orang lain dengan segera. Hanya orang dengan TBC aktif yang dapat menularkan kuman TBC ke orang lain, seperti dijelaskan dalam laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Sebelum kamu bisa menyebarkan kuman TBC ke orang lain, kamu harus menghirup kuman TBC dan menjadi terinfeksi, kemudian kuman akan berkembang biak dalam tubuh dan menyebabkan TBC aktif. Pada titik ini, kamu mungkin dapat menularkan kuman TBC ke orang lain.

Pada kebanyakan orang yang menghirup kuman TBC dan terinfeksi, tubuh dapat melawan kuman tersebut untuk menghentikan pertumbuhannya. Kuman menjadi tidak aktif, tetapi tetap hidup di dalam tubuh dan dapat menjadi aktif di kemudian hari (TBC laten). Orang dengan TBC laten tidak dapat menularkan kuman TBC kepada orang lain. Orang dengan TBC laten bisa diobati untuk mencegahnya berkembang menjadi TBC aktif.

Kapan pasien TBC aktif tidak lagi menular?

Cara yang paling penting untuk mencegah penyebaran TBC adalah orang dengan penyakit TBC yang menular harus meminum semua obat persis seperti yang diarahkan oleh dokter. 

Juga, tepati semua janji tindak lanjut. Dokter perlu melihat bagaimana kondisi kamu. Ini sering membutuhkan rontgen dada atau tes dahak yang dikeluarkan saat batuk. Tes ini akan menunjukkan apakah obat tersebut bekerja. Dokter juga dapat menentukan apakah kamu masih bisa menularkan kuman TBC kepada orang lain.

Kalau kamu cukup sakit dengan penyakit TBC untuk pergi ke rumah sakit, kamu mungkin akan ditempatkan di ruangan khusus. Ruangan ini menggunakan ventilasi udara yang menjaga agar kuman TBC tidak menyebar ke ruangan lain. Orang yang bekerja di ruangan khusus ini harus memakai masker khusus untuk melindungi diri dari kuman TBC. Kamu harus tetap berada di kamar agar tidak menularkan kuman TBC ke orang lain, menurut CDC.

Kalau kamu tinggi di rumah masih dapat menularkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Minumlah obat-obatan sesuai petunjuk. Ini sangat penting!
  • Selalu tutup mulut dengan tisu saat batuk atau tertawa. Buang tisu ke dalam tempat sampah yang tertutup.
  • Jangan pergi bekerja atau sekolah. Pisahkan diri kamu dari orang lain dan hindari kontak dekat dengan siapa pun. Tidur di kamar tidur jauh dari anggota keluarga atau siapa pun yang tinggal satu rumah.
  • Keluarkan udara keluar kamar. TBC menyebar di ruang tertutup kecil di mana udara tidak bergerak. Letakkan kipas angin di jendela untuk mengeluarkan udara yang mungkin berisi kuman TBC. Jika kamu membuka jendela lain di dalam ruangan, kipas angin juga akan menarik udara segar. Hal ini akan mengurangi kemungkinan kuman TBC tinggal di dalam ruangan dan menulari seseorang yang menghirup udara.

Ingat, TBC menyebar melalui udara. Orang tidak dapat tertular kuman TBC melalui jabat tangan, duduk di kursi toilet, atau berbagi piring dan alat makan dengan pasien TBC.

Setelah minum obat selama sekitar 2 atau 3 minggu, kamu mungkin tidak lagi dapat menularkan kuman TBC ke orang lain. Dokter akan memberi tahu kapan kamu dapat kembali bekerja atau sekolah atau mengunjungi teman.

Ingat, kamu akan sembuh kalau minum obat seperti yang diarahkan oleh dokter.

Baca Juga: 9 Cara Mendiagnosis TBC, Kenali Tahapannya

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya