Pengobatan Varises Paling Ampuh, Ada yang Minimal Invasif

Diskusikan dengan dokter tentang pilihan yang tersedia

Varises adalah pembuluh darah vena berukuran besar dan tidak sedap dipandang yang sering muncul di kaki. Bagi banyak orang, perubahan warna pembuluh darah ini utamanya merupakan masalah kosmetik. Varises juga menjadi indikasi adanya masalah pada pembuluh darah yang belum terdiagnosis.

Untungnya, beberapa pilihan pengobatan tersedia untuk varises yang menyakitkan atau sekadar ingin menghilangkannya karena alasan penampilan. Berikut ini beberapa pengobatan spider veins (pembuluh darah yang rusak dan terlihat tepat di bawah permukaan kulit) dan varises yang bisa menjadi pilihan, mulai dari pengobatan rumahan, prosedur invasif minimal, hingga invasif.

1. Pengobatan rumahan

Perawatan di rumah mungkin merupakan satu-satunya hal yang kamu perlukan untuk meringankan gejala dan mencegah varises bertambah parah. Dilansir Stanford Medicine, kamu bisa:

  • Memakai stoking kompresi.
  • Menyangga atau meninggikan posisi kaki.
  • Hindari duduk atau berdiri dalam waktu lama.
  • Banyak berolahraga.

Jika perawatan di rumah tidak membantu, ada beberapa prosedur yang dapat mengatasi varises. Bicarakan pilihan yang tersedia dengan dokter.

2. Skleroterapi

Pengobatan Varises Paling Ampuh, Ada yang Minimal Invasifilustrasi skleroterapi (my.clevelandclinic.org)

Dijelaskan dalam laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), skleroterapi melibatkan suntikan sejenis larutan (umumnya larutan garam) langsung ke pembuluh darah. Cairan tersebut akan mengiritasi lapisan pembuluh darah, membuatnya menyempit dan saling menempel, dan sebagai hasil akhir, penggumpalan darah.

Seiring waktu, pembuluh berubah menjadi jaringan parut yang tidak lagi terlihat menonjol, sebuah hasil yang diinginkan untuk membuat pelebaran pembuluh darah varises menghilang. Setelah tindakan, dokter mungkin akan meminta kamu untuk tetap berbaring selama 15 menit atau lebih untuk memastikan tidak ada reaksi terhadap bahan yang disuntikkan.

Pada mayoritas tindakan skleroterapi, larutan garam disuntikkan melalui jarum yang sangat kecil langsung ke pembuluh darah. Saat disuntikkan, kamu mungkin mengalami sedikit ketidaknyamanan dan rasa keram selama 1 sampai 2 menit, terutama jika penyuntikan dilakukan di pembuluh darah yang lebih besar. Prosedur ini memakan waktu sekitar 15 hingga 30 menit.

Berapa jumlah vena yang disuntikkan dalam satu sesi prosedur sangat bergantung pada ukuran dan lokasi vena, serta kondisi medis dan keadaan umum kamu. Setelah tindakan, kamu boleh langsung pulang dan diharuskan menggunakan stoking kompresi selama 3–7 hari di sekitar tempat pembuluh darah yang diobati.

Orang-orang yang tidak bisa menjalani skleroterapi di antaranya:

  • Memiliki gumpalan darah di pembuluh darah venanya.
  • Sedang hamil dan menyusui.
  • Sedang tirah baring.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila kamu akan menjalani skleroterapi:

  • Hindari mengonsumsi antibiotik seperti tetrasiklin atau minosiklin paling tidak 7–10 hari sebelum skleroterapi (konsumsi antibiotik tersebut akan menyebabkan timbulnya bercak noda pada kulit).
  • Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan anti radang, seperti aspirin dan ibuprofen, karena dapat menyebabkan sulitnya perdarahan berhenti pasca skleroterapi. Obat-obatan steroid seperti prednisone juga wajib distop paling tidak 48 jam sebelum tindakan karena dapat mengurangi efektivitas tindakan.

Setelah menjalani skleroterapi, beberapa efek samping lanjutan yang mungkin akan dialami antara lain:

  • Pengerasan konsistensi vena yang diinjeksi selama beberapa bulan.
  • Kemerahan pada bekas injeksi.
  • Bercak kecokelatan pada bekas injeksi (biasanya hilang dalam 3 sampai 6 bulan).
  • Mmar atau tumpukan bekuan darah.
  • Reaksi alergi ringan.

Mayoritas dari efek samping ringan yang timbul akan menghilang dengan sendirinya. Namun, jika disertai dengan efek samping mayor seperti timbul luka atau nanah pada bekas injeksi, pembengkakan di daerah tungkai bawah, atau timbul garis-garis/bercak merah di daerah sekitar selangkangan, segera hubungi dokter.

3. Ablasi frekuensi radio

Dalam prosedur ini, gelombang radio, juga disebut energi frekuensi radio, disalurkan melalui dinding vena. Dokter akan membuat vena mati rasa, menggunakan USG untuk melihat bagian dalam kaki, dan kemudian memasang kateter kawat di sepanjang vena untuk menyalurkan energi frekuensi radio ke sepanjang dindingnya (Canadian Journal of Surgery, 2015).

Dinding vena akan memanas, menebal, berkontraksi, dan akhirnya diserap kembali oleh tubuh dan menghilang. Mungkin diperlukan waktu beberapa minggu atau bulan untuk melihat hasil total dari prosedur ini.

4. Terapi laser

Pengobatan Varises Paling Ampuh, Ada yang Minimal Invasifilustrasi varises di kulit (flickr.com/Marco Verch Professional Photographer)

Menurut American Academy of Dermatology Association, dokter menggunakan laser untuk mengobati spider veins dan varises kecil. Selama perawatan laser, dokter akan mengarahkan sinar laser ke vena.

Spider veins kecil mungkin hilang segera setelah perawatan. Spider veins dan varises yang lebih besar akan menggelap, dan kemungkinan besar kamu akan melihatnya selama 1 hingga 3 bulan sebelum menghilang. Untuk mendapatkan pembersihan menyeluruh, kamu mungkin perlu tiga sesi perawatan atau lebih.

Kebanyakan pasien bisa kembali bekerja dan melakukan aktivitas normal keesokan harinya.

Setelah setiap perawatan, beberapa pasien perlu memakai stoking kompresi untuk waktu yang singkat.

Setiap pasien perlu melindungi area yang dirawat dari sinar matahari selama 3 hingga 4 minggu. Ini membantu mencegah timbulnya bintik hitam. Melindungi kulit dari sinar matahari membantu mencegah munculnya spider veins baru dan kanker kulit.

Baca Juga: 3 Perbedaan Spider Veins dan Varises, Jangan Tertukar ya!

5. Endovenous laser

Terapi endovenous laser (EVLT) merupakan prosedur minimal invasif yang menggunakan laser yang menghasilkan energi panas dalam mengobati varises. Meskipun merupakan pilihan pengobatan yang baru, tetapi tingkat keberhasilan jangka mencapai 98 persen, sama baiknya, bahkan lebih baik daripada teknik pembedahan, mengutip laman Kemenkes.

Indikasi dari terapi EVLT yaitu:

  • Varises yang menimbulkan gejala.
  • Memiliki masalah peredaran darah karena insufisiensi vena kronis.
  • Tidak dapat menjalani operasi untuk mengobati varises karena adanya kontraindikasi.

Kontraindikasi EVLT:

  • Tidak bisa pada pasien dengan pembuluh darah vena yang kecil karena serat fiber yang tidak dapat dimasukkan dalam pembuluh darah vena.
  • Pada vena yang mengalami tromboflebitis (peradangan pada pembuluh dara vena).

Teknik EVLT adalah sebagai berikut:

  • Pembuluh darah yang mengalami varises akan ditandai terlebih dahulu menggunakan alat USG Duplex dan juga menetukan besarnya diameter pembuluh darah vena yang mengalami varises.
  • Kemudiaan dokter akan menentukan tempat terbaik untuk memasukan kateter.
  • Daerah yang akan dimasukkan kateter disterilkan terlebih dahulu dan kemudian diberi anestesi lokal untuk mengurangi nyeri.
  • Setelah anestesi mulai bekerja, dokter akan membuat sayatan yang sangat kecil di kulit dan memasukkan kateter dan kawat kecil sebagai pemandu.
  • Anestesi disuntikkan di sepanjang vena dan kawat pemandu dilepas.
  • Serat laser yang merupakan kawat halus yang membawa energi panas dilewatkan melalui kateter.

USG digunakan untuk mengonfirmasi lokasi kateter dan serat laser sebelum terapi dimulai. Laser dapat diaktifkan secara manual oleh dokter atau dapat diatur untuk menembakkan panas otomatis setiap 1 hingga 2 detik, tergantung kasusnya. Dokter akan memberikan tekanan pada kulit saat ia bekerja di sepanjang vena. Energi laser menyegel vena yang rusak dan aliran darah diarahkan kembali ke vena yang sehat. Dokter menggunakan USG lagi setelah prosedur untuk memastikan pengobatan berhasil. Seluruh proses biasanya tidak lebih dari 1 jam.

Kelebihan dari EVLT yakni:

  • Kurangnya rasa sakit dan memar pasca tindakan sehingga dapat kembali beraktivitas normal dengan cepat.
  • Anestesi lokal pada daerah yang akan dimasukkan serat fiber.
  • Tindakan yang lebih simpel daripada operasi sehingga tidak melalui anestesi umum, sayatan paha bagian dalam.
  • Risiko perdarahan dan infeksi luka sangat kecil.
  • Tidak perlu rawat inap.

Komplikasi, memar dan nyeri tekan umumnya mengikuti EVLT. Komplikasi serius belum diamati, tetapi risiko untuk terjadinya jaringan parut, perubahan warna kulit, kerusakan saraf, dan terbentuknya bekuan darah tetap ada.

Pasca terapi, pasien tidak boleh mengemudikan kendaraan segera setelah EVLT dan tidak boleh mengangkat benda berat, tetapi dapat segera melanjutkan semua aktivitas lainnya.

Pasien harus memakai stoking kompresi selama kurang lebih 1 minggu, tetapi dapat melepasnya untuk mandi setelah 3 hari. Dokter mungkin menyarankan 30 menit berjalan kaki setiap hari setelah prosedur, dan/atau menempatkan kompres es di kaki selama 15 menit setiap jam.

Follow up biasanya direncankan 24–72 jam setelah tindakan EVLT untuk melihat perkembangan pasca tindakan EVLT. Jika prosedur EVLT dianggap tidak berhasil, maka dapat dilakukan pengerjaan kembali setelah 6 minggu.

6. Phlebectomy

Pengobatan Varises Paling Ampuh, Ada yang Minimal Invasifilustrasi phlebectomy (metroveincenters.com)

Dalam prosedur ini, varises diangkat melalui tusukan kecil di kulit.

Dirangkum dari NYU Langone Hospitals, dokter menyuntikkan anestesi lokal ke area kulit di atas vena dan membuat sayatan kecil. Kemudian, ia memasukkan pengait logam tipis, yang terlihat seperti pengait kecil, untuk menarik vena keluar dari kaki.

Biasanya dalam prosedur ini hanya timbul sedikit rasa tidak nyaman. Memar atau bengkak hanya bersifat sementara, berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu.

Prosedurnya memakan waktu 30 menit hingga 1 jam. Jaringan parut yang ada hanya sedikit dan biasanya hampir tidak terlihat dalam waktu 1 tahun.

Terkadang, phlebectomy dilakukan bersamaan dengan terapi ablasi.

7. Perekat medis

Juga disebut VenaSeal, prosedur ini menggunakan lem medis untuk menutup pembuluh darah yang terkena. Lem khusus ini menyatukan dinding vena, menghentikan, dan kemudian mengarahkan aliran darah ke vena yang sehat. Seiring waktu, tubuh akan menyerap pembuluh darah yang tidak aktif, dan pembuluh darah tersebut akan hilang, dikutip dari UVA Health.

Karena varises tidak selalu muncul di permukaan kulit, spesialis vena akan menggunakan USG untuk memetakan vena yang memerlukan perawatan dan memandu prosedurnya sendiri. Dokter akan menggunakan kateter untuk mengaplikasikan lem medis.

Dibandingkan dengan prosedur lain yang menangani varises melalui operasi pengangkatan atau kauterisasi (pembakaran), VenaSeal memerlukan:

  • Hanya satu tusukan jarum. Kamu hanya memerlukan anestesi lokal dan satu tusukan jarum agar dokter dapat mengakses pembuluh darah dengan kateter.
  • Tidak ada rasa tidak nyaman. Karena menggunakan lem, bukan panas atau laser, kamu tidak akan merasakan rasa terbakar atau nyeri yang biasanya timbul akibat pengobatan varises.
  • Mengurangi waktu pemulihan. Kamu dapat kembali ke aktivitas normal hanya 1 hari setelah perawatan.
  • Tidak membutuhkan kaus kaki kompresi. Penggunaan lem berarti tubuh tidak memiliki kebutuhan penyembuhan yang sama setelah perawatan.

Prosedur ini memakan waktu kurang dari 1 jam. Umumnya kamu bisa pulang pada hari yang sama.

8. Liquid sclerosant

Pengobatan Varises Paling Ampuh, Ada yang Minimal Invasifilustrasi varises di kaki (flickr.com/Marco Verch Professional Photographer)

Juga disebut ClariVein, teknik ini menggunakan kawat logam kecil yang berputar dan bahan kimia cair yang mengiritasi dinding pembuluh darah yang rusak, sehingga menyebabkan penutupannya. Menurut NYU Langone Hosptals, dibandingkan dengan beberapa perawatan termal, perawatan ini memerlukan lebih sedikit suntikan anestesi lokal.

Dokter spesialis akan membuat sayatan kecil di kulit, lalu mengarahkan kateter ke vena yang terkena menggunakan pencitraan USG. Selanjutnya, dokter mengalirkan cairan melalui kateter sementara kawat yang berputar membantu menghancurkan vena. Darah dialihkan ke pembuluh darah sehat di dekatnya.

Prosedur ini memakan waktu lebih sedikit dibandingkan prosedur invasif minimal lainnya, seperti phlebectomy, dan kamu dapat pulang pada hari yang sama.

9. Busa suntik

Juga disebut Varithena, prosedur ini melibatkan penyuntikan bahan kimia ke pembuluh darah yang terkena untuk menyebabkan pembuluh darah tersebut kolaps. Darah dialihkan ke pembuluh darah sehat di dekatnya.

Dokter spesialis akan membuat kulit di area kaki mati rasa dengan anestesi lokal, membuat sayatan, dan memasukkan kateter ke dalam vena yang rusak. Kemudian, dokter menyuntikkan sejumlah kecil bahan kimia melalui kateter ke dalam pembuluh darah.

Prosedur ini memakan waktu kurang dari 1 jam, dan bisa dapat pulang pada hari yang sama. Kamu bisa segera melanjutkan aktivitas seperti biasa, tetapi dokter biasanya menyarankan untuk menghindari olahraga hingga 2 minggu.

10. Ligasi dan pengupasan vena

Pengobatan Varises Paling Ampuh, Ada yang Minimal Invasifilustrasi spider veins (vecteezy.com/Artinun Prekmoung)

Prosedur ini melibatkan pengikatan vena sebelum bergabung dengan vena dalam dan mengeluarkan vena melalui sayatan kecil. Ini adalah prosedur rawat jalan bagi kebanyakan orang. Mengupas vena tidak akan menghentikan aliran darah di kaki karena vena yang lebih dalam di kaki menangani volume darah yang lebih besar, dikutip dari Mayo Clinic.

11. Obat-obatan

Dilansir SingleCare, meskipun obat-obatan dapat membantu mengatasi spider veins dan vena retikuler (vena terlihat muncul di bawah kulit namun biasanya tidak menonjol dari kulit), tetapi obat-obatan tersebut mungkin tidak aman atau efektif untuk semua jenis varises, kecuali varises yang paling kecil. Oleh karena itu, tidak ada obat terbaik untuk varises. Sebaliknya, profesional kesehatan menggunakan serangkaian alat untuk menangani kondisi tersebut.

Beberapa obat yang sering digunakan untuk mengelola varises antara lain:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid seperti aspirin dan ibuprofen.
  • Analgesik seperti asetaminofen.
  • Sclerosing agent seperti polidocanol dan sodium tetradecyl sulfate.

Perawatan varises mungkin diperlukan untuk mengangkat pembuluh darah yang rusak, mengatasi komplikasi, atau memperbaiki masalah yang menyebabkan varises. Ukuran varises mempengaruhi pilihan pengobatan. Diskusikan pilihan perawatan yang tersedia dan sesuai untuk kamu.

Beberapa orang mungkin ingin memperbaiki penampilan kakinya, meskipun varisesnya tidak menyebabkan masalah lain. Dalam kasus ini, prosedur medis mungkin merupakan pilihan yang baik, selama tidak ada masalah kesehatan lain yang membuat pengobatan tersebut berisiko.

Baca Juga: 7 Komplikasi Varises Jika Tidak Ditangani, Bisa Sebabkan Infeksi

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya