10 Tips Perawatan setelah Operasi Transplantasi Ginjal

Mengikuti instruksi pengobatan dari dokter sangat penting

Transplantasi ginjal adalah operasi yang melibatkan pengambilan ginjal yang sehat dari donor dan menempatkannya ke seseorang yang ginjalnya tidak lagi berfungsi dengan baik. Ginjal untuk transplantasi bisa berasal dari donor hidup atau donor dari orang yang sudah meninggal. 

Transplantasi ginjal dilakukan untuk membantu orang dengan penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal stadium akhir. Ketika ginjal tidak dapat lagi menyaring limbah dengan benar, seseorang memerlukan dialisis (menggunakan mesin untuk membuang limbah dari aliran darah) atau transplantasi ginjal.

Pemulihan dari transplantasi ginjal bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Masa pemulihan dimulai segera setelah operasi dan tim medis akan secara ketat memantau untuk memastikan pasien pulih dengan baik.

Ginjal yang ditransplantasikan sering kali mulai bekerja segera setelah operasi, dan pasien bisa pulang dari rumau sakit dalam waktu 4 hari. Kadang, dialisis diperlukan sampai ginjal berfungsi dengan baik dan rawat inap di rumah sakit bisa sedikit lebih lama. Pemulihan keseluruhan biasanya sekitar 6 minggu.

Ketahui hal-hal yang perlu diperhatikan setelah operasi transplantasi ginjal.

1. Pemulihan pascaoperasi transplantasi

Diterangkan dalam laman Temple Health, seseorang biasanya akan dirawat di rumah sakit selama 3–5 hari sebelum bisa pulang. Selama masa rawat inap ini, tim transplantasi akan memantau pasien dengan cermat untuk melihat tanda-tanda komplikasi, seperti infeksi dan penolakan organ.

Pasien juga mungkin menjalani tes medis untuk memeriksa fungsi ginjal dan hari. Dari hasil tersebut, penyesuaian dapat dilakukan pada pengobatan pasien.

Ginjal baru mungkin segera berfungsi setelah transplantasi, atau mungkin beberapa hari setelahnya. Pasien mungkin perlu menjalani dialisis sementara sampai ginjal berfungsi dengan baik.

Setiap orang pulih dengan kecepatannya sendiri. Tim transplantasi akan merencanakan pemulangan pasien berdasarkan jenis transplantasi ginjal yang dijalani dan kondisi kesehatan selama pemulihan. Sebelum pulang, tim transplantasi juga ingin memastikan masa pemulihan setelah pulang dari rumah sakit.

2. Mengikuti pedoman pengobatan

10 Tips Perawatan setelah Operasi Transplantasi Ginjalilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Seperti halnya operasi apa pun, mengikuti instruksi dari dokter tentang pengobatan sangat penting. Tubuh akan memperlakukan organ transplantasi sebagai benda asing, sehingga pasien akan diberikan obat anti penolakan, dilansir Cleveland Clinic.

Ada juga obat-obatan tertentu yang tidak boleh diminum selama pemulihan dari transplantasi. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), termasuk ibuprofen dan naproxen, tidak boleh dikonsumsi karena dapat menyebabkan disfungsi ginjal.

Dokter mungkin juga merekomendasikan untuk menghindari antihistamin, antasida, dan suplemen herbal tertentu seperti St. John's wort, Schisandra, dan teh herbal, karena dapat berinteraksi dengan obat transplantasi.

3. Menghadari semua janji tindak lanjut dengan dokter

Kunjungan tindak lanjut pertama dengan tim transplantasi setelah meninggalkan rumah sakit sangat penting. Selama kunjungan ini, dokter dan perawat akan memantau seberapa baik tubuh menyesuaikan diri dengan ginjal baru. Mereka akan menanyakan sejumlah pertanyaan untuk melihat bagaimana perasaan pasien sejak transplantasi ginjal, melakukan penilaian umum untuk mengevaluasi kesehatan, memeriksa tanda-tanda vital, dan meninjau hasil lab.

Sesaat sebelum janji temu pasca transplantasi pertama, pasien akan menjalani tes darah. Darah akan diuji untuk memantau jumlah darah, fungsi hati dan ginjal, elektrolit, dan kadar obat. Pasien mungkin perlu menghentikan beberapa obat sebelum tes darah. Dokter atau pihak laboratiom dapat menjelaskan ini lebih lanjut.

Saat kunjungan tindak lanjut, tanyakan segala hal atau utarakan kekhawatiran yang mungkin dimiliki. Ini termasuk tekanan darah, efek samping yang mungkin dialami, tanda-tanda infeksi luka atau gejala lain yang mungkin terjadi.

Selalu bawa obat dalam setiap kunjungan tindak lanjut. Jika memungkinkan, ajak seseorang untuk menemani setiap kunjungan tidak lanjut untuk mencatat, sehingga pasien bisa fokus pada percakapan dengan dokter.

Setelah kunjungan tindak lanjut pertama, seberapa sering kunjungan tindak lanjut lainnya perlu dilakukan akan tergantung pada waktu transplantasi:

  • Beberapa bulan pertama: 2–3 kunjungan per minggu, perlahan menjadi seminggu sekali.
  • Bulan ke-5: Setiap 2 minggu.
  • Bulan ke-6 sampai ke-9: Kunjungan bulanan.
  • Setelah 1 tahun: Setiap 6 bulan.

4. Tips pemulihan di rumah

10 Tips Perawatan setelah Operasi Transplantasi Ginjalilustrasi beristirahat di rumah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dokter akan menyarankan pasien untuk santai setidaknya 6 minggu setelah transplantasi ginjal dilakukan, atau mungkin lebih lama kalau pasien pernah mengalami komplikasi.  Hindari aktivitas berat seperti mengangkat benda berat atau pekerjaan fisik apa pun. Mengemudi juga dilarang selama 6 minggu karena dapat memengaruhi luka.

Penting untuk mendengarkan tubuh sendiri dan menghubungi tim transplantasi jika ada pertanyaan atau kekhawatiran apa pun. Dokter akan memberi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebelum pasien dibolehkan untuk pulang. Ini termasuk:

  • Berikan waktu yang cukup bagi diri untuk pulih.
  • Hindari mengoperasikan mesin, seperti mengendarai mobil dan mengangkat benda berat sampai dokter memberi tahu ini aman untuk dilakukan.
  • Ikuti pedoman diet dan olahraga apa pun dari tim transplantasi.
  • Ikuti instruksi perawatan sayatan dan beri tahu dokter jika ada kemerahan, keluarnya cairan, atau panas dari sayatan operasi.
  • Hindari alkohol dan tembakau karena dapat menyebabkan infeksi.
  • Untuk pasien yang tinggal sendiri, pertimbangkan untuk meminta seseorang untuk menemani sampai pasien merasa cukup stabil untuk mengurus diri sendiri.

5. Kenali tanda-tanda penolakan organ

Salah satu masalah paling umum yang dihadapi pasien setelah transplantasi ginjal adalah penolakan organ. Penting untuk memperhatikan tanda-tandanya dan segera hubungi dokter jika mengalami salah satu dari gejala ini:

  • Suhu tubuh lebih dari 37 derajat Celcius.
  • Nyeri di area ginjal.
  • Mual, muntah, atau menggigil.
  • Pembengkakan atau penambahan berat badan secara tiba-tiba.
  • Lebih jarang buang air kecil.

Tim transplantasi akan melakukan serangkaian tes untuk melihat apakah tubuh menolak ginjal baru. Obat-obatan tersedia untuk membantu mencegah penolakan dan mengurangi kemungkinan pasien mengalami komplikasi lebih lanjut.

Baca Juga: Seperti Apa Proses Pemulihan setelah Mendonorkan Ginjal?

6. Olahraga

10 Tips Perawatan setelah Operasi Transplantasi Ginjalilustasi jalan kaki (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Olahraga akan menjadi bagian penting dalam hidup, memungkinkan pasien kembali lebih cepat ke aktivitas rutin, dan membantu menjaga kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

Olahraga teratur akan membantu mengontrol kadar kolesterol, tekanan darah, dan berat badan. Olahraga melepaskan ketegangan dan membantu meningkatkan energi, serta mendorong perubahan positif dalam kebiasaan gaya hidup penting lainnya, seperti  menjaga pola makan yang sehat.

Olahraga telah terbukti meningkatkan tonus otot, serta fungsi jantung dan paru-paru. Ini juga membantu mengurangi stres, serta mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.

Dikutip dari laman Columbia Surgery, saat boleh pulang setelah operasi transplantasi ginjal, pasien akan disarankan untuk berolahraga ringan setiap hari selama 15–20 menit, dan secara bertahap meningkatkan waktu sesuai toleransi.

Jangan melakukan olahraga berat atau mengangkat beban sampai diizinkan atau dinyatakan aman oleh dokter.

Hindari olahraga kontak karena dapat menyebabkan cedera pada ginjal yang ditransplantasikan. Jika ragu tentang aktivitas apa pun, bicarakan dengan dokter.

7. Rekomendasi pola makan

Hidrasi adalah kunci untuk semua jenis pemulihan, jadi cobalah minum setidaknya 8 gelas air sehari dan batasi asupan kafein. Makan banyak protein karena ini akan membantu membangun otot dan massa tubuh dengan cara yang sehat, dilansir Cleveland Clinic.

Hindari makanan berisiko seperti daging atau telur yang kurang matang. Pasien transplantasi akan memiliki sistem kekebalan yang melemah setelah operasi, dan jenis makanan ini menimbulkan risiko penyakit serius yang lebih besar.

Menambahkan dari laman Divisi Ginjal dan Hipertensi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang (RSSA), pilihan makanan bagi pasien transplantasi juga bervariasi, dengan syarat rendah lemak, rendah gula, rendah garam dan tinggi serat.

Pasien juga dianjurkan untuk minum susu dan makanan laut pada awal minggu setelah transplantasi untuk mencegah hipofosfatemia. Hindari makanan seperti keju, yoghurt, telur mentah, dan mayonais untuk mencegah terjadi infeksi bakteri Listeria. Hindari juga makanan berisiko seperti daging atau telur yang kurang matang. Pasien transplantasi akan memiliki sistem kekebalan yang melemah setelah operasi, dan jenis makanan ini menimbulkan risiko penyakit serius yang lebih besar.

Selain itu, hindari konsumsi anggur dan olahannya karena dapat menurunkan efek obat anti penolakan (obat imunosupresan).

8. Tahu kapan harus menghubungi dokter

10 Tips Perawatan setelah Operasi Transplantasi Ginjalilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/cottonbro)

Selain memperhatikan tanda-tanda penolakan organ, waspadai gejala lain yang mungkin mengindikasikan adanya masalah. Segera hubungi dokter jika mengalami gejala berikut:

  • Mengalami pendarahan.
  • Pembengkakan atau retensi cairan.
  • Batuk berdahak, terutama jika berlangsung lebih dari seminggu.
  • Perubahan kulit, termasuk ruam.
  • Keputihan yang tidak biasa atau gatal.
  • Mual, muntah, atau diare.
  • Tinja atau urine berubah warna, atau kesulitan buang air kecil.

Jika mengalami sesuatu yang tidak biasa, sebaiknya hubungi dokter.

9. Vaksinasi

Pasca transplantasi, suntikan flu tahunan direkomendasikan setelah 1 tahun. Jika inokulasi tambahan diperlukan, pasien hanya boleh menerima vaksinasi "virus mati".

Menurut Colombia Surgery, pasien mungkin tidak menerima vaksin "virus hidup" seperti varicella atau MMR karena risiko penularan. Perawatan harus dilakukan dalam kontak dengan anggota keluarga yang baru saja diimunisasi, terutama bayi yang menerima vaksin polio, karena virus akan keluar melalui tinja mereka.

10. Cek kesehatan secara berkala

10 Tips Perawatan setelah Operasi Transplantasi Ginjalilustrasi pemeriksaan dokter (freepik.com/tirachardz)

Mengembangkan kanker tentu lebih umum pada orang-orang yang menggunakan obat-obatan imunosupresan. Karenanya, orang yang pernah menjalani transplantasi disarankan untuk melakukan cek kesehatan secara berkala.

Pap smear, pemeriksaan payudara, pemeriksaan testis, dan skrining kanker kulit perlu dilakukan oleh dokter setiap tahun. Hasil tes-tes ini bisa dilaporkan ke dokter yang merawat saat kunjungan tindak lanjut pascaoperasi transplantasi.

Transplantasi ginjal menawarkan sebagian besar pasien kehidupan yang utuh dan sehat. Menjaga diri sendiri pascaoperasi akan memberi tubuh kesempatan terbaik untuk pemulihan yang cepat dan sehat.

Baca Juga: Mengenal Nefrektomi, Prosedur Medis Pengangkatan Ginjal

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya