Hari Ginjal Sedunia, Penyakit Ginjal Kronis Sering Tanpa Gejala

Pentingnya deteksi dini agar tidak terlambat ditangani

Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day diperingati setiap hari Kamis kedua bulan Maret. Tahun 2023, Hari Ginjal Sedunia diperingati pada tanggal 9 Maret. Momentum ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan ginjal sekaligus meningkatkan kesadaran akan penyakit ginjal. 

Ginjal merupakan organ yang penting untuk menyaring darah dan memisahkannya dari komponen yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Komponen yang tidak digunakan lagi selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk urine. Ketika ada masalah pada ginjal, maka fungsinya akan menurun. 

1. Penyakit ginjal termasuk penyebab kematian dan pembiayaan tertinggi

Hari Ginjal Sedunia, Penyakit Ginjal Kronis Sering Tanpa Gejalailustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian di dunia dan Indonesia. Di Indonesia, penyakit ginjal kronis menjadi penyebab kematian urutan ke-10.

Selain menjadi penyebab kematian paling banyak, penyakit ginjal juga menjadi penyebab pembiayaan tertinggi. Pembiayaan terbanyak didominasi penyakit jantung, kanker, dan stroke. Sementara itu, gagal ginjal menempati urutan ke-4 dengan pembiayaan tertinggi.

2. Penyebab penyakit ginjal kronis

Penyakit ginjal kronis mengalami peningkatan prevalensi dari 2 permil tahun 2013 menjadi 3,8 permil tahun 2018. Jumlah tersebut paling tinggi terjadi pada rentang usia 65 sampai 74 tahun, diikuti usia 75 tahun ke atas, dan usia 55 sampai 64 tahun.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes menyampaikan pada acara Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2023 yang disiarkan secara daring, bahwa faktor risiko penyebab penyakit ginjal kronis ada yang dapat diubah dan tidak bisa diubah.

Faktor yang bisa diubah antara lain diabetes tipe 2, hipertensi, konsumsi obat pereda nyeri, radang ginjal, serta penggunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif.

Sementara itu, faktor risiko yang tidak dapat diubah yaitu riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, kelahiran prematur, trauma di area abdomen, dan jenis penyakit tertentu, seperti lupus.

Baca Juga: Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Penyakit Ginjal Kronis

3. Diabetes merupakan penyebab penyakit ginjal kronis tertinggi

Hari Ginjal Sedunia, Penyakit Ginjal Kronis Sering Tanpa Gejalailustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Pada kesempatan yang sama, dr. Wachid Putranto, SpPD-KGH, FINASIM dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) menjelaskan bahwa penyakit ginjal kronis merupakan kerusakan ginjal baik struktural maupun fungsional yang terjadi lebih dari 3 bulan dan berlangsung progresif. Progresif artinya kondisinya makin lama makin memburuk.

Penyebab penyakit ginjal kronis paling tinggi adalah diabetes. Penyebab selanjutnya yaitu hipertensi, peradangan pada ginjal, kista pada ginjal, dan lainnya.

Penyakit ginjal kronis tidak dapat disembuhkan. Oleh sebab itu, tujuan penanganannya bukan untuk menyembuhkan, melainkan untuk menghambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah terjadinya kematian awal.

4. Penyakit ginjal kronis sering kali tanpa gejala

Hari Ginjal Sedunia, Penyakit Ginjal Kronis Sering Tanpa Gejalailustrasi tes urine (freepik.com/benzoix)

Menurut dr. Wachid, penyakit ginjal kronis sering kali tanpa gejala. Biasanya, gejala baru muncul jika sudah stadium lanjut. Oleh sebab itu, sangat penting untuk melakukan deteksi dini.

Ia meminta agar waspada jika mengalami kencing berbusa, kencing berwarna merah, atau mengalami hipertensi. Jika masih stadium awal sudah terdeteksi, maka bisa dicegah agar kondisinya tidak makin memburuk.

5. Pencegahan penyakit ginjal kronis

Hari Ginjal Sedunia, Penyakit Ginjal Kronis Sering Tanpa Gejalailustrasi olahraga (pexels.com/Andres Ayrton)

Pencegahan penyakit ginjal kronis dengan cara menjaga pola hidup sehat. Penting untuk menghindari minum obat sembarangan. Jika sudah mengalami penyakit, maka penting untuk mengendalikan penyakitnya, seperti hipertensi atau diabetes.

Selain itu, menjaga berat badan yang ideal dan melakukan aktivitas fisik teratur juga penting untuk mencegah penyakit ginjal kronis. Melakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara berkala juga penting dilakukan agar mengetahui kesehatan ginjal.

Penyakit ginjal kronis sering kali tanpa gejala saat stadium awal. Oleh sebab itu, sangat penting untuk melakukan deteksi dini agar tidak terlambat. Jika terdeteksi dini, maka bisa mendapatkan penanganan segera sehingga kondisi yang lebih buruk dapat dicegah. 

Baca Juga: 7 Minuman yang Kurang Baik untuk Ginjal, Batasi Konsumsinya

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya