Kenali Apa Saja Gejala Tekanan Darah Tinggi pada Perempuan

Gejalanya sering dikira karena stres atau tanda menopause

Adalah sebuah kesalahpahaman umum bahwa tekanan darah tinggi atau hipertensi jarang menyerang perempuan. Namun, hampir separuh dari seluruh orang dewasa dengan hipertensi adalah perempuan.

Faktanya, perempuan yang kelebihan berat badan 9 kilogram atau lebih, memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga, atau telah mencapai masa menopause diketahui mengalami peningkatan risiko, menurut American Heart Association.

1. Gejala

Tekanan darah tinggi, terutama pada tahap awal, mungkin sulit dikenali. Itu karena gejala yang paling umum adalah gejala yang umum.

Dilansir Houston Methodist, gejala tekanan darah tinggi pada perempuan antara lain:

  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Ketidaknyamanan dada

Sangat mudah untuk melihat bagaimana gejala-gejala ini dapat dikaitkan stres sehari-hari, kecemasan atau, jika sesuai dengan usia, tanda-tanda menopause.

Dalam beberapa kasus, seorang perempuan dengan tekanan darah tinggi mungkin tidak memiliki gejala yang terlihat sama sekali. Cara terbaik untuk memantau risiko tekanan darah tinggi adalah dengan memeriksa tekanan darah secara teratur.

Setelah memeriksakan tekanan darah, penting untuk mengetahui arti angka-angka saat ini:

  • Tekanan darah normal: Lebih rendah dari 120/80 mmHg
  • Peningkatan tekanan darah: Antara 120–129/<80 mmHg
  • Hipertensi stadium 1: Antara 130–139/80-<90 mmHg
  • Hipertensi stadium 2: 140/90 mmHg atau lebih tinggi

Makin tinggi tekanan darah, maka akan makin sulit untuk dikendalikan dan makin besar risiko komplikasi. Jadi, makin dini diagnosis dan penanganan akan makin baik.

2. Kehamilan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi

Kenali Apa Saja Gejala Tekanan Darah Tinggi pada Perempuanibu hamil mengalami preeklampsia (freepik.com/freepik)

Diagnosis baru tekanan darah tinggi terkadang terjadi selama kehamilan. Salah satu alasannya adalah karena perubahan yang terjadi selama kehamilan dapat mengekspos tekanan darah tinggi yang selama ini mengintai.

Diagnosis baru mungkin juga disebabkan oleh pengukuran tekanan darah seorang perempuan untuk pertama kalinya setelah beberapa waktu pada pertemuan prenatal pertamanya.

Ada juga bentuk tekanan darah tinggi tertentu yang bisa terjadi selama kehamilan, yang disebut preeklamsia. Hal ini biasa terjadi dan penting untuk ditangani baik bagi ibu maupun bayinya.

Preeklamsia biasanya hilang setelah melahirkan, tetapi sangat penting bagi perempuan hamil yang mengalami preeklamsia untuk mengikuti saran tim perawatannya dalam menanganinya.

3. Risiko perempuan mengalami hipertensi meningkat setelah menopause

Risiko perempuan terkena tekanan darah tinggi meningkat setelah menopause.
Menopause, biasanya sekitar usia 50-an, berhubungan dengan tekanan darah tinggi.

Selama penuaan dan menopause, ada beberapa perubahan pada tubuh terkait kadar hormon dan berat badan. Perubahan ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada perempuan.

Menopause dan gejalanya juga mungkin menjadi alasan lain mengapa tekanan darah tinggi terkadang tidak terdiagnosis pada perempuan. Gejala keduanya, seperti kelelahan dan sakit kepala, bisa saja tumpang tindih. Jadi, penting untuk memeriksa tekanan darah secara teratur.

Baca Juga: 7 Komplikasi Darah Tinggi selama Kehamilan, Bumil Waspada!

4. Kapan harus menemui dokter

Kenali Apa Saja Gejala Tekanan Darah Tinggi pada Perempuanilustrasi konsultasi dokter (vecteezy.com/Sakda Intawiphan)

Jika seseorang menunjukkan gejala tekanan darah tinggi, hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ingat, gejala tekanan darah tinggi bisa mirip kondisi lain, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.

Jika seseorang tidak menunjukkan gejala apa pun, maka akan sulit mendeteksi tekanan darah tinggi. Kamu bisa memeriksa tekanan darahnya di rumah, tempat praktik dokter, apotek, dan sebagainya. Mendiagnosis hipertensi adalah tes tekanan darah yang cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit.

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Dilansir Medical News Today, jika tidak diobati hipertensi bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Nyeri dada persisten (angina)
  • Detak jantung tidak teratur
  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Kerusakan ginjal
  • Gagal ginjal

Mengalami peningkatan tekanan darah dalam waktu singkat mungkin merupakan respons standar saat stres. Oleh karena itu, untuk mendiagnosis hipertensi dengan aman, dokter memerlukan beberapa pemeriksaan yang menunjukkan tekanan darah tinggi yang konsisten dari waktu ke waktu.

Penting untuk memeriksakan tekanan darahnya secara teratur, meskipun tidak ada gejala, untuk menyingkirkan risiko terkait kesehatan. Ini dapat membantu mencegah komplikasi.

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, orang dewasa harus memeriksa tekanan darahnya setidaknya setahun sekali. Siapa pun yang berusia di atas 40 tahun memiliki peningkatan risiko tekanan darah tinggi.

6. Pencegahan

Kenali Apa Saja Gejala Tekanan Darah Tinggi pada Perempuanilustrasi lari pagi (pexels.com/blue bird)

Kabar baiknya, tekanan darah tinggi bisa dicegah. Kuncinya adalah dengan fokus pada pilihan gaya hidup sehat. Berikut ini tips mencegah tekanan darah tinggi:

  • Pantau tekanan darah secara teratur.
  • Menjaga berat badan yang sehat dan menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan.
  • Makan makanan seimbang yang membatasi makanan olahan.
  • Membatasi asupan garam.
  • Melakukan aktivitas fisik 150 menit per minggu.
  • Membatasi alkohol.
  • Berhenti merokok.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Jika sudah didiagnosis dengan tekanan darah tinggi, langkah-langkah di atas menjadi lebih penting karena juga membantu mengelola tekanan darah. Mengontrol tekanan darah tinggi membantu mencegah perkembangannya, dan bekerja sama dengan ahli jantung preventif dapat membantu mencapai pemantauan ketat yang diperlukan untuk mencapai target tekanan darah.

Tekanan darah tinggi sering kali dianggap sebagai masalah kesehatan laki-laki, padahal perempuan juga bisa mengalaminya. Tekanan darah tinggi bisa menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin.

Jika tidak diobati, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, demensia, gagal ginjal, dan banyak lagi. Itulah mengapa penting untuk memeriksakan tekanan darah minimal setahun sekali.

Baca Juga: 10 Jenis Obat Darah Tinggi dan Cara Kerjanya

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya