Apa Itu White Lung Pneumonia?

Merujuk pada lonjakan kasus pneumonia anak di AS

Sejak pertengahan November 2023, dilaporkan penyakit pernapasan di China bagian utara. Dilaporkan juga peningkatan penyakit pernapasan pada anak-anak di Ohio, Amerika Serikat, dan Denmark, yang tampaknya merupakan Mycoplasma pneumonia.

Sampai saat ini, belum ada patogen baru yang teridentifikasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga kesehatan lain masih menyelidiki situasi ini.

Pejabat kesehatan di Ohio memperingatkan mengenai peningkatan kasus pneumonia pada anak-anak. Namun, para ahli mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara wabah ini dengan yang terjadi di China bagian utara.

Lewat siaran pers, para pejabat di Warren County, Ohio menyampaikan informasi terkini mengenai wabah tersebut di sana, dan mencatat bahwa 145 kasus telah dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia 3 hingga 14 tahun, dilansir CBS News.

Kasus pneumonia pada anak ini, yang oleh sebagian orang dijuluki "white lung" pneumonia atau white lung syndrome, paling sering menyebabkan batuk, demam, dan kelelahan. Dokter mengatakan sebagian besar kasus pneumonia akibat bakteri dapat diobati dengan antibiotik dan sebagian besar tidak memerlukan rawat inap.

Dikatakan juga bahwa penyakit ini tidak dicurigai sebagai virus pernapasan baru, tetapi tampaknya merupakan peningkatan dalam jumlah kasus pneumonia anak-anak pada umumnya. Belum ada bukti bahwa wabah ini ada hubungannya dengan wabah lain, baik di tingkat negara bagian, nasional, atau internasional.

Para ahli menganggap bahwa COVID-19, flu, respiratory syncytial virus (RSV), dan Mycoplasma. Mycoplasma adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia.

Apa itu white lung pneumonia?

White lung pneumonia bukanlah istilah medis yang sebenarnya. Beberapa pejabat kesehatan menciptakan istilah tersebut merujuk pada lonjakan Mycoplasma pneumonia anak-anak di Ohio, dilansir NBC Boston.

Pneumonia tampak pada gambar rontgen sebagai pemutihan pada paru-paru. Dari situlah istilah "white lung" atau paru-paru putih berasal.

Baca Juga: Kemenkes RI: Pneumonia di China Tingkat Fatalitasnya Rendah

Gejala white lung pneumonia

Apa Itu White Lung Pneumonia?ilustrasi pneumonia pada anak (pexels.com/cottonbro studio)

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), secara umum, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae bersifat ringan. Gejalanya tergantung pada jenis infeksinya.

Jenis infeksi yang paling umum adalah tracheobronchitis (chest cold). Gejala umumnya meliputi:

  • Sakit tenggorokan.
  • Merasa lelah.
  • Demam.
  • Batuk yang memburuk secara perlahan dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
  • Sakit kepala.

Anak-anak usia di bawah 5 tahun yang mengalami infeksi Mycoplasma pneumoniae bisa mengalami gejala yang berbeda dengan anak-anak usia yang lebih tua dan orang dewasa. Mereka mungkin mengalami gejala mirip pilek, seperti: 

  • Bersin-bersin.
  • Hidung meler atau hidung tersumbat.
  • Sakit tenggorokan.
  • Mata berair.
  • Mengi.
  • Muntah.
  • Diare.

Pneumonia (infeksi paru-paru) bisa muncul. Gejala umumnya meliputi:

  • Demam dan menggigil.
  • Batuk.
  • Merasa lelah.
  • Sesak napas.

Begitu seseorang terinfeksi bakteri tersebut, gejalanya biasanya muncul setelah 1 hingga 4 minggu.

Penyebab white lung pneumonia

Apa Itu White Lung Pneumonia?ilustrasi Mycoplasma pneumoniae (journals.asm.org/ASM Journals Clinical Microbiology Reviews Vol. 17, No. 4)

CDC menjelaskan bahwa Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dengan merusak lapisan sistem pernapasan (tenggorokan, paru-paru, batang tenggorokan).

Seseorang bisa saja memiliki bakteri di hidung atau tenggorokannya pada suatu saat tanpa merasa sakit. Ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, mereka menghasilkan droplet yang mengandung bakteri tersebut. Orang lain dapat tertular jika mereka menghirup droplet tersebut.

Kebanyakan orang yang menghabiskan waktu singkat dengan seseorang yang menderita M. pneumoniae tidak akan tertular. Namun, bakteri ini sering menyebar di antara orang-orang yang tinggal bersama karena berkontak dalam jangka waktu lama.

Untuk mencegah anak-anak terkena infeksi paru-paru yang lebih serius seperti pneumonia, para ahli menyarankan untuk memberikan vaksinasi kepada anak-anak terhadap virus seperti flu, COVID-19, dan RSV.

Walaupun virus-virus tersebut tidak membunuh anak-anak dan bayi, tetapi itu semua membuat anak-anak lebih rentan terhadap pneumonia akibat virus dan pneumonia bakterial, dan itu bisa dicegah melalui vaksinasi.

Cara lain untuk membantu melindungi anak-anak adalah menjaga sistem kekebalan tubuh mereka tetap kuat dengan makan makanan bergizi seimbang, cukup aktivitas fisik, dan tidur cukup.

Juga, ajari anak tentang cara mengurangi risiko infeksi atau terkena penyakit pernapasan dengan sering-sering mencuci tangan, menutup mulut dengan tisut atau siku bagian dalam saat batuk dan bersin, pakai masker jika memungkinkan, dan tetap di rumah jika sedang sakit agar tidak berpotensi menularkan ke orang lain.

Baca Juga: Penyebab Wabah Pneumonia Misterius pada Anak di China

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya