ilustrasi cairan infus (unsplash.com/marcelo leal)
Sebelum mendapatkan pengobatan albumin, beritahu dokter apabila memiliki riwayat alergi obat jenis apapun. Juga komunikasikan apabila pernah mengalami gejala alergi makanan, hewan, atau alergen lainnya.
Beberapa kondisi kesehatan bisa mempengaruhi penggunaan albumin sebagai obat. Maka dari itu, pastikan memberi tahu dokter apabila memiliki masalah medis lain, terutama:
- Alergi terhadap N-acetyl tryptophan atau sodium caprylate
- Anemia berat
- Masalah perdarahan misalnya, diatesis hemoragik
- Varises esofagus yaitu vena terbuka sangat lebar di kerongkongan yang dapat menyebabkan perdarahan
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Gagal ginjal
Albumin tidak boleh diberikan pada pasien gagal jantung dengan volume darah normal atau meningkat. Pun penggunaannya pada penderita gagal jantung rendah cadangan atau tanpa defisiensi albumin harus dipantau ketat karena dapat menyebabkan gangguan sirkulasi.
Albumin infus juga harus diberikan secara hati-hati pada pasien dengan edema paru (pembengkakan cairan di paru-paru). Karena penggunaannya berpotensi meningkatkan risiko hipervolemia (terlalu banyak cairan dalam darah).
Obat ini dapat menyebabkan terlalu banyak cairan dalam darah (hipervolemia atau hemodilusi). Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kelebihan beban pada jantung, pembuluh darah, atau paru-paru (pembengkakan).
Belum diketahui apakah albumin berpengaruh pada janin jika diberikan pada ibu hamil. Juga belum ada penelitian memadai yang menunjukkan albumin dapat mempengaruhi ASI.
Beritahukan pada dokter apabila kamu berencana atau sedang hamil. Juga sampaikan apabila sedang menyusui sebelum mendapat pengobatan. Dokter akan menyesuaikan obat sehingga mendapatkan manfaat lebih besar daripada risiko efek samping.