ilustrasi obat (unsplash.com/james yarema)
Beri tahukan kepada dokter apabila memiliki alergi pada jenis obat terkait atau obat lain. Komunikasikan keluhan yang pernah timbul setelah mengonsumsi obat tertentu. Ini penting guna menghindari reaksi anafilaksis atau gejala efek samping parah akibat alergi.
Seperti bifosfonat oral lain, pemberian alendronate dapat menyebabkan iritasi lokal pada mukosa saluran cerna atas. Informasikan kepada dokter apabila kamu memiliki riwayat penyakit esofagus Barrett, disfagia, penyakit esofagus lainnya, gastritis, atau duodenitis guna menghindari potensi perburukan penyakit.
Beri tahu dokter jika kamu sedang menjalani terapi radiasi atau menjalani diet dengan pembatasan natrium. Komunikasikan kepada dokter apabila pernah menderita anemia, tingkat vitamin D rendah, kesulitan menelan, hingga masalah pada gigi dan mulut.
Alendronate tidak dianjurkan untuk anak-anak. Pemberian obat ini pada anak-anak menimbulkan efek samping parah seperti muntah, demam, dan gejala mirip flu, dilansir WebMD.
Obat alendronate juga dapat mengendap dalam tubuh dalam hitungan tahun. Maka dari itu, konsultasikan kepada dokter terkait penggunaannya apabila kamu sedang atau berencana hamil.
Penggunaannya pada ibu menyusui juga belum diketahui secara pasti apakah ada pengaruh terhadap ASI atau tidak. Dokter akan menyesuaikan kebutuhan agar mendapatkan lebih banyak manfaat daripada efek samping.