Alendronate: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Obat ini berfungsi untuk meningkatkan kepadatan tulang

Alendronate adalah obat resep yang ditujukan untuk mengobati beberapa jenis pengeroposan tulang atau osteoporosis pada orang dewasa. Termasuk golongan obat bifosfonat, alendronate bekerja mencegah kerusakan tulang dengan meningkatkan kepadatan tulang.

Obat ini hadir dalam bentuk tablet, tablet effervescent , juga larutan atau bentuk cair yang dapat langsung diminum sesuai rekomendasi dokter. Untuk pengobatan, disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman kaya akan vitamin D serta kalsium. 

1. Manfaat

Seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang ikut berkurang. Hal ini dapat menyebabkan osteoporosis. Akibatnya, tulang menjadi lemah dan mudah patah. Kondisi ini memungkinkan postur tubuh berubah dan sulit beraktivitas. 

Mekanisme pengobatan alendronate adalah membantu membentuk kepadatan tulang dan mengurangi dampak buruk dari osteoporosis. Ini biasa diberikan pada perempuan yang telah mengalami menopause (tidak lagi mendapat menstruasi), pria dewasa, serta pasien yang mengonsumsi obat kortikosteroid dengan peningkatan potensi osteoporosis. 

Selain itu, alendronate juga diberikan sebagai pengobatan penyakit tulang Paget, yakni suatu kondisi yang menjadikan tulang lunak dan lemah sehingga sangat mungkin berubah bentuk, nyeri, atau mudah patah. Alendronate membantu meningkatkan kepadatan dan mengurangi dampak patah tulang yang mungkin terjadi.

2. Peringatan

Alendronate: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi obat (unsplash.com/james yarema)

Beri tahukan kepada dokter apabila memiliki alergi pada jenis obat terkait atau obat lain. Komunikasikan keluhan yang pernah timbul setelah mengonsumsi obat tertentu. Ini penting guna menghindari reaksi anafilaksis atau gejala efek samping parah akibat alergi. 

Seperti bifosfonat oral lain, pemberian alendronate dapat menyebabkan iritasi lokal pada mukosa saluran cerna atas. Informasikan kepada dokter apabila kamu memiliki riwayat penyakit esofagus Barrett, disfagia, penyakit esofagus lainnya, gastritis, atau duodenitis guna menghindari potensi perburukan penyakit. 

Beri tahu dokter jika kamu sedang menjalani terapi radiasi atau menjalani diet dengan pembatasan natrium. Komunikasikan kepada dokter apabila pernah menderita anemia, tingkat vitamin D rendah, kesulitan menelan, hingga masalah pada gigi dan mulut.

Alendronate tidak dianjurkan untuk anak-anak. Pemberian obat ini pada anak-anak menimbulkan efek samping parah seperti muntah, demam, dan gejala mirip flu, dilansir WebMD.

Obat alendronate juga dapat mengendap dalam tubuh dalam hitungan tahun. Maka dari itu, konsultasikan kepada dokter terkait penggunaannya apabila kamu sedang atau berencana hamil. 

Penggunaannya pada ibu menyusui juga belum diketahui secara pasti apakah ada pengaruh terhadap ASI atau tidak. Dokter akan menyesuaikan kebutuhan agar mendapatkan lebih banyak manfaat daripada efek samping. 

Baca Juga: Perempuan Rentan Terkena Osteoporosis, Saatnya Cegah dengan 3S

3. Interaksi

Alendronate tidak boleh diberikan bersamaan dengan ​​human parathyroid hormone. Konsumsi kelompok obat bifosfonat dengan rhPTH menyebabkan pengurangan efek hemat kalsium rhPTH yang berakibat mengganggu normalisasi kalsium. 

Drugs.com menyebut alendronate dapat berinteraksi dengan suplemen kalsium atau antasida. Penggunaannya secara bersamaan dapat mengganggu penyerapan natrium alendronate. Tunggu setidaknya satu jam setengah apabila perlu meminum kedua obat tersebut. 

Kejadian efek samping gastrointestinal bagian atas mengalami peningkatan pada pasien yang mengonsumsi alendronate bersamaan dengan produk aspirin. Maka dari itu, sebaiknya hindari dan konsultasikan kepada dokter apabila memang harus meminum kedua obat. 

Alendronate dapat diberikan pada pasien yang juga sedang mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Namun, penggunaan NSAID dikaitkan dengan meningkatnya efek samping iritasi gastrointestinal. Maka dari itu, penggunaan keduanya harus dipantau secara hati-hati.

4. Dosis

Alendronate: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi dosis dan waktu minum obat (unsplash.com/ksenia yakovleva)

Pemberian dosis alendronate disesuaikan pada kondisi kesehatan serta kebutuhan masing-masing pasien. Hindari mengubah takaran obat tanpa rekomendasi dokter. Ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan obat guna mempertahankan efektivitas kerja obat. 

Pengobatan osteoporosis pada perempuan pascamenopause: Satu tablet 70 mg seminggu sekali atau satu tablet 10 mg satu kali sehari. 

Pencegahan osteoporosis pada perempuan pascamenopause: Satu tablet 35 mg seminggu sekali atau satu tablet 5 mg satu kali sehari. 

Meningkatkan kepadatan tulang pada pria dengan osteoporosis: Satu tablet 70 mg seminggu sekali atau satu tablet 10 mg satu kali sehari. 

Pengobatan osteoporosis yang diinduksi glukokortikoid: Satu tablet 5 mg diminum satu kali sehari. Pada perempuan pascamenopause yang tidak menerima estrogen, dosis yang dianjurkan yakni 10 mg satu kali sehari. 

Pengobatan penyakit Paget: Sebanyak 40 mg sekali sehari selama enam bulan. 

Setelah enam bulan pertama pemberian alendronate, selanjutnya harus melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan berdasar pada peningkatan serum alkaline phosphatase. Apabila pasien mengalami kegagalan menormalkan serum alkaline phosphatase, maka perawatan ulang dapat dipertimbangkan. 

Petunjuk administrasi konsumsi obat:

  • Alendronate diminum segera setelah bangun tidur saat perut kosong. Jika tidak memungkinkan, beri jarak satu setengah jam antara obat dengan mengonsumsi makanan, minuman, atau obat lain. Mendapatkan obat dalam kondisi perut terisi dapat menurunkan penyerapan natrium ke dalam tubuh.
  • Minum alendronate dengan posisi tegak dan hindari berbaring selama 30 menit setelah mengonsumsinya serta setelah makan makanan pertama. Tablet alendronate tidak boleh diminum sebelum tidur atau sebelum bangun untuk hari itu (masih hari yang sama dengan sebelumnya). Ini penting dilakukan guna menghindari risiko efek samping ke esofagus. 

5. Efek samping

Alendronate: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi nyeri pergelangan kaki (unsplash.com/imani bahati)

Karena dapat memengaruhi organ pencernaan secara langsung, konsumsi alendronate dapat menimbulkan reaksi sakit perut, sembelit, diare, hingga mual. Dapatkan bantuan medis apabila gejala dialami berlarut-larut dan tidak segera membaik.

Juga, perhatikan apabila muncul reaksi alergi yang ditunjukkan dengan gejala ruam, gatal, bengkak (terutama pada wajah, lidah, dan tenggorokan), pusing, dan sesak napas. Hentikan pengobatan dan segera hubungi dokter untuk mencegah efek samping yang lebih buruk.

Obat ini tidak menyebabkan efek samping serius. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan timbulnya gejala seperti:

  • Nyeri pada rahang, telinga, tulang, sendi, atau otot yang meningkat atau parah.
  • Timbul nyeri pada pinggul, paha, atau selangkangan yang baru dan tidak biasa.
  • Pembengkakan sendi, tangan, pergelangan kaki atau kaki.
  • Feses berwarna hitam.
  • Muntah seperti ampas kopi .

Hentikan konsumsi obat dan segera dapatkan bantuan dokter untuk mengurangi dan mencegah efek samping parah datang kembali. Sebagai catatan, jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.

Ketahuilah bahwa alendronate diresepkan karena dokter mempertimbangkan manfaat yang lebih besar daripada efek samping. Konsumsilah obat sesuai tata cara dan ikuti petunjuk dokter agar pengobatan dapat bekerja secara maksimal.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, 5 Gejala Ini Bisa Jadi Tanda Awal Osteoporosis 

Topik:

  • Laili Zain
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya