ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (pexels.com/RODNAE Productions)
Wakil Ketua Indonesia Influenza Foundation dan Pakar Imunisasi dari PAPDI, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, FINASIM, menyatakan bahwa influenza memiliki dampak yang bermacam-macam. Tak hanya pada kesehatan, tetapi juga bisa berdampak pada kehidupan pasien. Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers "Konsensus Panduan Vaksinasi Influenza pada Pasien Diabetes" pada Kamis (24/8/2023), di Cimandiri One Jakarta Pusat.
Selain menyebabkan demam, pusing, nyeri otot, dan batuk, influenza juga bisa memberikan beban ekonomi dan sosial akibat komplikasi influenza. Selain sistem pernapasan, dampak influenza meliputi:
- Masalah kardiovaskular, termasuk gagal jantung, miokarditis, stroke, venous thromboembolism (VTE).
- Ketidakseimbangan dalam tubuh, termasuk ADL menurun, berat badan turun, dan ulkus dekubitus.
- Diabetes, contohnya kontrol gula darah yang terganggu.
- Masalah sistem saraf, termasuk kebingungan, sindrom Guillain-Barre, dan ensefalopati.
- Penyakit ginjal, termasuk gagal ginjal akut dan rhabdomyolysis.
"Selain angka kasus yang tinggi, penanganan influenza dapat menelan biaya yang signifikan. Pada tahun 2011, Indonesia mengeluarkan biaya sebanyak 831 miliar rupiah untuk rawat jalan dan 540 miliar rupiah untuk rawat inap," ungkap Prof. Samsuridjal.