ilustrasi bola mata (unsplash.com/Harpreet Singh)
Berikut ini adalah hal-hal yang diperiksa selama pemeriksaan mata komprehensif:
Dokter akan menanyakan tentang penglihatan dan kesehatan kamu. Dokter mungkin bertanya atau kamu mungkin perlu memberi tahu tentang riwayat kesehatan keluarga, obat yang sedang dikonsumsi, dan apakah kamu menggunakan lensa korektif.
Ini adalah bagian dari pemeriksaan mata yang paling umum. Kamu akan membaca bagan mata untuk menentukan seberapa baik penglihatan pada berbagai jarak. Kamu menutup satu mata atau satu mata akan ditutup saat mata lainnya sedang diperiksa. Pemeriksaan ini akan menentukan apakah ketajakan penglihatan kamu 20/20 atau tidak.
Dokter akan meminta kamu untuk melihat grafik mata melalui alat yang disebut phoroptor, alat yang berisi berbagai lensa. Alat ini akan membantu menentukan resep kacamata atau lensa kontak terbaik untuk kamu.
Dokter mungkin akan memeriksa bagaimana pupil mata merespons cahaya dengan menyinari mata dengan sinar terang. Pupil mata biasanya merespons dengan mengecil. Jika pupil mata melebar atau tidak merespons, ini dapat menunjukkan adanya masalah.
Hilangnya penglihatan samping (penglihatan tepi) bisa jadi merupakan gejala glaukoma. Tes ini dapat menemukan masalah mata yang tidak kamu sadari karena kamu dapat kehilangan penglihatan samping tanpa menyadarinya.
Tes yang disebut motilitas okular mengevaluasi gerakan mata. Dokter mata akan memeriksa apakah mata sejajar. Dokter juga akan memeriksa apakah otot mata kamu bekerja dengan baik.
Pemeriksaan tekanan mata (tonometri) mengukur tekanan di dalam mata (tekanan mata intraokular/TIO). TIO yang meningkat merupakan salah satu tanda glaukoma.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan udara dengan cepat ke mata atau dengan menempelkan ujung yang peka terhadap tekanan di dekat atau di dekat mata.
Dokter mata menggunakan mikroskop slit-lamp untuk menerangi bagian depan mata. Ini termasuk kelopak, kornea, iris, dan lensa mata. Tes ini bertujuan untuk memeriksa katarak atau bekas luka atau goresan pada kornea.
Untuk tes ini, dokter akan meneteskan obat tetes mata untuk melebarkan (dilatasi) pupil. Ini akan memungkinkan dokter memeriksa retina dan saraf optik untuk mencari tanda-tanda kerusakan akibat penyakit. Mata mungkin sensitif terhadap cahaya selama beberapa jam setelah dilatasi.
Dokter mata mungkin menyarankan tes lain untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ini dapat mencakup teknik pencitraan khusus seperti: tomografi keselarasan optik atau tomografi koherensi optik (OCT), foto fundus, angiografi fluorescein, topografi, dan tes perimetri.
Tes-tes tersebut membantu dokter mata mendeteksi masalah di bagian belakang mata, di permukaan mata, atau di dalam mata untuk mendiagnosis penyakit sejak dini.
Setiap bagian dari pemeriksaan mata komprehensif memberikan informasi penting tentang kesehatan mata. Pastikan kamu mendapatkan pemeriksaan mata lengkap sebagai bagian dari perawatan kesehatan secara keseluruhan.
Referensi
"Periksa Mata Anak Sejak Dini." KMN EyeCare. Diakses September 2024.
"Eye Exam and Vision Testing Basics." American Academy of Ophtalmology. Diakses September 2024.
"How often should you get your eyes checked?" All About Vision. Diakses September 2024.
"Eye Exams Are Now Recommended Every Year—But Do You Really Need One?" Verywell Health. Diakses September 2024.