ilustrasi herpes di mulut atau herpes labialis (commons.wikimedia.org/Jojo)
Herpes simplex disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Dua jenis HSV yang sering menginfeksi yaitu HSV tipe I dan HSV tipe II.
HSV tipe I biasanya terjadi pada anak-anak yang akan menginfeksi daerah mulut, wajah, dan kadang daerah genital. Semenara itu, HSV tipe II biasanya menginfeksi daerah genital dan sekitar anus, biasanya menular akibat kontak seksual. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat ditemukan di mulut karena adanya kontak orogenital.
Walaupun herpes simplex biasa teratasi, tetapi ini bisa muncul kembali karena HSV tidak pernah meninggalkan tubuh.
Ruam herpes menyebabkan benjolan kecil yang berubah menjadi lepuh atau luka.
Kekambuhan herpes klasik biasanya melibatkan satu atau lebih lepuh yang awalnya berupa benjolan kecil berwarna merah. Lepuh tersebut dengan cepat berkembang menjadi lepuh berisi cairan yang menyakitkan dan terkadang bergabung menjadi lepuh yang lebih besar.
Gejala tambahan ini mungkin muncul beberapa hari sebelum ada perubahan kulit yang terlihat:
- Gatal.
- Mati rasa.
- Perasaan geli.
- Sensasi terbakar.
Lepuh herpes biasanya pecah, meninggalkan ulkus yang menyakitkan dengan tepi terangkat. Lukanya bisa mengeluarkan cairan dan mengeras. Kekambuhan yang parah dapat menyebabkan jaringan parut.
Selain ruam, herpes pada mulut dapat disertai:
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Mual.
- Pusing.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Selain ruam, herpes genital dapat menyebabkan:
- Demam.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Kelelahan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
- Kesulitan buang air kecil.
- Sakit saat buang air kecil.