ilustrasi cek gula darah (diabetesandtheheart.com)
Hipertensi dan diabetes. Dua kondisi kronis ini dapat memengaruhi air seni dan menyebabkannya berbusa. Mari kita bahas satu per satu.
Seseorang dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol akan memiliki lebih banyak molekul glukosa darah di dalam tubuhnya. Glukosa adalah molekul besar, seperti protein.
Jika kadar glukosa darah terlalu tinggi, ginjal mungkin kesulitan menyaring molekul dengan benar. Akibatnya, ginjal membiarkan kelebihan glukosa dan protein keluar melalui urine. Selain air kencing berbusa, orang dengan diabetes bisa mengalami gejala lain, seperti:
- Gangguan penglihatan
- Mulut kering
- Terus lapar dan haus
- Frekuensi buang air kecil yang meningkat
- Gatal-gatal pada kulit
- Kelelahan yang tidak bisa dijelaskan
memeriksa tekanan darah (health.harvard.edu)
Kemudian, selain diabetes, tekanan darah tinggi atau hipertensi juga bisa menjadi alasan di balik air seni yang berbusa. Hipertensi membuat pembuluh arteri ke ginjal terganggu dan rusak, sehingga aliran darah pun terpengaruh. Hasilnya, protein tidak terfilter dan masuk ke urine (kembali ke penyebab ke-1).
Selain kencing berbusa hingga berdarah (hematuria), hipertensi juga ditandai dengan gejala-gejala:
- Pusing dan sakit kepala
- Sesak napas
- Mimisan
- Frekuensi buang air kecil yang meningkat
- Sensasi nyeri di dada
- Gangguan penglihatan
Jadi, jika kencing berbusa ditandai dengan gejala-gejala diabetes dan hipertensi, segera berkonsultasi ke dokter.