Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kencing Berwarna Gelap? Ini 10 Kemungkinan Penyebabnya

ilustrasi pemeriksaan warna urine (freepik.com/freepik)
ilustrasi pemeriksaan warna urine (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Kekurangan asupan cairan bisa membuat warna urine gelap karena meningkatnya konsentrasi urobilin dalam urine.
  • Warna urine yang gelap bisa menjadi tanda masalah hati serius seperti hepatitis, sirosis, dan infeksi virus hepatitis C.
  • Urine berwarna gelap juga bisa disebabkan oleh makanan tertentu, tercampurnya darah di urine, obat-obatan, penyakit ginjal, olahraga intens, dan melanoma.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Warna kencing yang normal berkisar dari kuning pucat hingga kuning tua. Namun, apa jadinya jika warna urine tiba-tiba berubah menjadi kecokelatan atau bahkan kemerahan?

Warna urine yang berubah menjadi gelap bisa jadi indikator atas kondisi kesehatanmu, jadi kamu perlu waspada dan berhati-hati.

Ada banyak faktor mengapa warna kencing berubah menjadi gelap. Bagaimana penjelasan ilmiahnya? Simak selengkapnya di bawah ini!

1. Penanda dehidrasi

ilustrasi perempuan sedang minum agar tidak dehidrasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi perempuan sedang minum agar tidak dehidrasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kekurangan asupan cairan bisa menyebabkan warna urine menggelap. Apabila tubuhmu tidak menerima cukup air, maka konsentrasi urobilin dalam urine akan meningkat. Urobilin merupakan produk buangan tubuh yang dihasilkan dari pemecahan hemoglobin dan diperlukan untuk pembaruan sel darah.

Dehidrasi disebabkan ketika volume air dalam tubuh habis. Apabila kamu mengalami dehidrasi, maka ginjal akan memerintahkan tubuh untuk menahan air. Akibatnya, jumlah urine yang dikeluarkan akan lebih sedikit, lalu membuat warnanya menjadi lebih pekat dan gelap.

2. Berkaitan dengan masalah hati yang serius

Warna urine yang menggelap bisa menandakan masalah hati yang serius, seperti hepatitis atau penyakit kuning (jaundice). Penyebabnya adalah jumlah pigmen kuning (bilirubin) yang berlebihan yang diproduksi selama penguraian sel darah mati. Apabila hati tidak berfungsi dengan baik, maka bilirubin tidak dikeluarkan dari tubuh, jelas laman STD.

Hepatitis akan memengaruhi kemampuan hati untuk melakukan fungsi-fungsi penting tubuh, semisal menyaring racun, memproduksi empedu, berkaitan dengan sistem metabolisme serta menyimpan mineral. Hepatitis akan membuat warna urine menjadi pekat.

Virus hepatitis C (HCV) dapat menyebabkan infeksi pada hati. Ini memiliki sedikit gejala pada tahap awal, sehingga banyak orang tidak mengetahuinya sampai kerusakan hati mulai menimbulkan masalah. Karena memengaruhi cara hati memproses limbah, HCV dapat menyebabkan urin berwarna gelap.

Urine berwarna cokelat juga bisa menjadi gejala sirosis. Ini merupakan kondisi yang berkembang pada seseorang yang hidup bertahun-tahun dengan hepatitis atau jenis penyakit hati lainnya.

3. Disebabkan oleh makanan tertentu

ilustrasi blackberry (unsplash.com/Andrew Wwelch)
ilustrasi blackberry (unsplash.com/Andrew Wwelch)

Sebelum panik akibat warna urine yang menggelap, sebaiknya kamu mengingat-ingat apa yang kamu makan sebelumnya. Beberapa makanan bisa menyebabkan warna kencing berubah menjadi pekat, seperti kacang, buah bit, buah blackberry serta makanan yang mengandung karoten dan vitamin B.

Apabila disebabkan oleh makanan, jangan khawatir berlebihan, ya! Segera setelah kamu berhenti mengonsumsi makanan tersebut, maka warna urine akan berubah menjadi normal. Perubahan ini akan hilang seiring berjalannya waktu dan bukan penanda atas masalah kesehatan yang serius.

4. Tercampur oleh darah

Kamu merasa tidak sedang dehidrasi atau mengonsumsi makanan tertentu? Tetapi, warna kencingmu gelap dan pekat? Bisa jadi, ini disebabkan oleh tercampurnya urine dengan darah! Salah satu penyebab mengapa ada darah di dalam air kencing adalah kondisi bernama hematuria.

Hematuria menyebabkan sel darah merah bocor dari ginjal atau saluran kemih ke urine. Kondisi ini biasanya disertai dengan beberapa gejala tertentu, seperti rasa sakit ketika kencing, demam, sakit perut, mual dan muntah. Alasan lain mengapa ada darah di urine adalah karena infeksi, batu ginjal, masalah hati, dan kanker.

5. Disebabkan oleh obat-obatan tertentu

ilustrasi obat-obatan (unsplash/Adam Nieścioruk)
ilustrasi obat-obatan (unsplash/Adam Nieścioruk)

Beberapa obat juga dapat menyebabkan perubahan warna urine, membuat warnanya menggelap. Contohnya:

  • Senna, chlorpromazine, dan thioridazine dapat menyebabkan urine berwarna merah.
  • Rifampin, warfarin, dan phenazopyridine dapat menyebabkan urine berwarna oranye.
  • Amitriptyline, indomethacin, cimetidine, dan promethazine dapat menyebabkan urine berwarna biru atau hijau.
  • Chloroquine, primaquine, metronidazole, dan nitrofurantoin dapat menyebabkan urine berwarna cokelat tua atau seperti teh.

6. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri masuk ke kandung kemih, biasanya melalui uretra. Perempuan cenderung lebih sering terkena ISK daripada laki-laki, dan banyak orang mengetahuinya sebagai infeksi kandung kemih atau sistitis.

Gejala ISK yang perlu diwaspadai antara lain rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri atau tekanan di perut, sering ingin buang air kecil, serta
urine yang keruh, gelap, atau tampak berdarah.

7. Anemia hemolitik

ilustrasi sel darah merah (freepik.com/kjpargeter)
ilustrasi sel darah merah (freepik.com/kjpargeter)

Sel darah merah berkembang di sumsum tulang. Tubuh biasanya menghancurkan sel darah merah tua atau rusak di limpa dalam proses yang disebut hemolisis. Ketika tubuh secara keliru menghancurkan terlalu banyak sel darah merah, ini bisa menandakan anemia hemolitik.

Kelainan darah genetik, seperti penyakit sel sabit atau talasemia, juga dapat menyebabkan anemia hemolitik. Ini juga merupakan efek samping potensial dari beberapa obat dan terkadang dapat terjadi setelah transfusi darah.

Selain urine berwarna gelap, gejala anemia hemolitik meliputi kelelahan, pusing, palpitasi jantung, kulit pucat, sakit kepala, penyakit kuning, dan limpa atau hati yang membesar.

Pada kasus yang parah, anemia hemolitik dapat menyebabkan menggigil, demam, nyeri punggung dan perut, dan syok.

8. Penyakit ginjal

Beberapa penyakit ginjal dapat menyebabkan urin berwarna cokelat. Misalnya, infeksi ginjal yang disebut post-streptococcal glomerulonephritis dapat membuat kencing berwarna cokelat kemerahan. Infeksi ini terjadi setelah radang tenggorokan dan paling sering pada anak-anak.

Jika penyakit ginjal adalah penyebab urin berwarna cokelat, kamu mungkin juga mengalami gejala seperti:

  • Pembengkakan di wajah, sekitar mata, dan di tangan dan kaki.
  • Lebih sedikit kebutuhan untuk buang air kecil, atau lebih sedikit urine.
  • Merasa lelah.

9. Olahraga intens

ilustrasi spin cycle class (commons.wikimedia.org/www.localfitness.com.au)
ilustrasi spin cycle class (commons.wikimedia.org/www.localfitness.com.au)

Dalam kasus yang jarang, olahraga intens dapat menyebabkan sel otot pecah dan bocor ke aliran darah. Kondisi ini disebut rhabdomyolysis dan dapat mengubah warna urine menjadi cokelat.

Gejala lainnya yang perlu dikenali termasuk nyeri otot dan kelemahan otot.

Rhabdomyolysis dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius dan dapat mengancam jiwa. Jika merasa memilikinya, segera dapatkan bantuan medis.

10. Kanker kulit

Melanoma terkadang dapat menyebabkan pigmen kulit bocor ke aliran darah, meski jarang terjadi. Ini bisa menyebabkan urine berwarna cokelat.

Tanda-tanda melanoma yang lebih umum adalah perubahan pada tahi lalat. Temui dokter untuk setiap kelainan kulit yang tumbuh atau berubah dengan cepat dan tidak kunjung sembuh.

Gejala urine gelap bisa mengkhawatirkan. Namun, kabar baiknya dokter dapat membantu menentukan penyebabnya dan merencanakan perawatan sesuai kondisi kamu.

Referensi

"Urine color." Mayo Clinic. Diakses Februari 2025.
"What causes dark urine?" Medical News Today. Diakses Februari 2025.
"Why Is Your Urine Brown?" WebMD. Diakses Februari 2025.
"What Your Urine Says About You and Your Health." Everyday Health. Diakses Februari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Pinka Wima Wima
3+
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us