Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sesak napas (freepik.com/wayhomestudio)
ilustrasi sesak napas (freepik.com/wayhomestudio)

Intinya sih...

  • Ada banyak kondisi dapat menyebabkan dada sakit saat menarik napas.
  • Nyeri dada saat menarik napas bisa disebabkan oleh kondisi medis seperti serangan jantung atau angina.
  • Kondisi lainnya seperti GERD, serangan panik, pleuritis, PPOK, dan pneumonia juga dapat menjadi penyebab nyeri dada saat menarik napas.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Achnes Pangaribuan, M.Biomed, SpPD

Umumnya, kita bisa bernapas secara otomatis dan nyaman. Namun, jika dada sakit saat menarik napas, itu bisa menjadi tanda adanya sesuatu yang tidak beres. Biasanya, rasa sakit makin parah saat kamu menarik napas dalam-dalam.

Penting untuk mencari pertolongan medis jika kamu mengalami nyeri dada, terutama jika parah, berkelanjutan, atau disertai gejala lain.

Nyeri dada saat bernapas dapat dipicu oleh sejumlah kondisi medis atau cedera yang melibatkan jantung, paru-paru, atau jaringan atau organ di dekatnya. Berikut beberapa penyebab rasa sakit saat menarik napas.

1. Serangan jantung

Infark miokard atau serangan jantung terjadi saat ada sesuatu yang menghentikan aliran darah ke bagian otot jantung. Artinya, jantung tidak mendapatkan oksigen. Tanpa penanganan yang cepat, otot akan mulai mati.

Penting untuk mendapatkan penanganan sesegera mungkin guna mencegah kerusakan lebih lanjut. Kamu harus segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala berikut:

  • Bagian tengah atau sisi kiri dada terasa seperti ditekan, diremas, penuh, nyeri ulu hati, atau gangguan pencernaan.
  • Sesak napas, sering kali saat istirahat atau melakukan aktivitas fisik dalam jumlah kecil.
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman yang menjalar di lengan, bahu, rahang, punggung, leher, atau perut bagian atas.

2. Angina

ilustrasi nyeri dada (freepik.com/jcomp)

Angina terasa seperti nyeri yang diremas atau tekanan di dada. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke jantung tidak cukup. Pada angina, nyeri mungkin juga terasa sampai di:

  • Bahu.
  • Punggung.
  • Leher.
  • Lengan.
  • Rahang.

Angina juga dapat terasa seperti gangguan pencernaan. Ini merupakan gejala penyakit arteri koroner yang paling umum.

3. GERD

GERD terjadi saat asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Gejala utama GERD adalah nyeri ulu hati, tetapi kamu mungkin juga mengalami:

  • Mual.
  • Bau mulut.
  • Kesulitan menelan.
  • Sesak napas.
  • Dada terasa sakit saat menarik napas.

4. Serangan panik

ilustrasi serangan panik (pexels.com/Liza Summer)

Serangan panik adalah episode tiba-tiba dari rasa takut atau ketidaknyamanan yang intens.

Gejala serangan panik sering kali mirip dengan gejala penyakit jantung atau gangguan pernapasan. Intensitas serangan panik biasanya mencapai puncaknya dalam waktu 10 menit atau kurang.

Selain rasa sakit saat menarik napas, serangan panik juga menyebabkan gejala berikut ini:

  • Jantung berdebar-debar.
  • Berkeringat.
  • Gemetar.
  • Sesak napas.
  • Pusing.
  • Pening.
  • Kehilangan kesadaran akan realitas.

5. Pleuritis

Pleuritis ialah peradangan pada pleura. Pleura adalah lapisan jaringan yang memisahkan paru-paru dari tulang rusuk. Pleuritis dapat muncul karena berbagai alasan, seperti infeksi atau kanker.

Gejala khas pleuritis ialah nyeri di bahu atau dada. Ini dapat memburuk dengan:

  • Bernapas.
  • Batuk.
  • Bersin.
  • Gerakan tubuh.

Nyeri dada pleuritis bisa tumpul, tajam, terbakar, atau terasa sangat kuat.

6. PPOK

ilustrasi perempuan terkena PPOK (freepik.com/stefamerpik)

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) ialah kondisi saat aliran udara di dalam paru-paru terbatas, yang menyebabkan kesulitan bernapas. Sebagian orang dengan PPOK juga mengalami nyeri dada. Kondisi ini dapat memburuk saat melakukan pernapasan dalam.

PPOK dapat menyebabkan beberapa gejala, yang meliputi:

  • Penyusutan otot.
  • Gangguan pernapasan.
  • Ekspirasi yang memanjang.
  • Bernapas dengan bibir mengerut.
  • Mengi.

7. Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang muncul akibat infeksi di dalam paru-paru. Infeksi dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.

Pneumonia dapat menyebabkan nyeri dada, yang memburuk ketika bernapas. Gejala lain dari pneumonia meliputi:

  • Perasaan tidak enak badan.
  • Menggigil.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Nyeri otot.
  • Nyeri perut.
  • Batuk.

Dalam beberapa kasus, pneumonia dapat disertai batuk berdarah.

8. Emboli paru

ilustrasi nyeri dada (vecteezy.com/armmypicca)

Emboli paru adalah bekuan darah yang menghalangi aliran darah ke bagian paru-paru. Banyak orang dengan kondisi ini memiliki dua atau lebih bekuan darah di satu atau kedua paru-paru.

Gejala emboli paru bisa jadi tidak kentara, seperti sesak napas saat beraktivitas atau nyeri dada yang hilang timbul. Kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala yang lebih parah seperti nyeri dada yang parah disertai kesulitan bernapas dalam-dalam.

Dalam beberapa kasus, gejala emboli paru dapat terjadi sekaligus. Dalam kasus lain, gejala dapat muncul perlahan dan memburuk seiring berjalannya waktu.

Gejala umum emboli paru meliputi:

  • Sesak napas atau napas cepat.
  • Palpitasi akibat detak jantung cepat.
  • Nyeri dada, terutama saat menarik napas dalam-dalam.
  • Pingsan (sinkop) jika denyut jantung atau tekanan darah tiba-tiba turun.

Gejala lain yang dapat terjadi akibat emboli paru meliputi:

  • Batuk yang mungkin disertai lendir berdarah.
  • Pusing.
  • Keringat berlebihan.
  • Demam.
  • Nyeri atau pembengkakan kaki, atau keduanya, biasanya di bagian belakang tungkai bawah.
  • Kulit lembap atau berubah warna (sianosis).

Embolisme paru adalah kondisi yang serius dan berpotensi mengancam jiwa.

Nyeri dada saat menarik napas terkadang bisa menjadi tanda kondisi yang berpotensi mengancam nyawa, seperti serangan jantung atau emboli paru. Segeralah mencari pertolongan medis jika nyeri disertai dengan gejala berikut:

  • Tersedak.
  • Penurunan kesadaran
  • Nyeri menjalar ke lengan, punggung, bahu, leher, atau rahang.
  • Sesak berat.
  • Wajah pucat, kebiruan pada kuku dan pucat pada ujung jari.
  • Usaha bernapas yang berlebihan atau terengah-engah.
  • Keringat berlebihan.
  • Pusing mendadak berat.

Perawatan untuk nyeri dada bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Referensi

Healthline. Diakses pada Juli 2024. Why Do I Have Chest Pain When Breathing.
Medical News Today. Diakses pada Juli 2024. What causes chest pain when breathing deeply?
Verywell Health. Diakses pada Juli 2024. Chest Pain When Breathing: Causes and When to See a Doctor.
Harvard Health Publishing. Diakses pada Juli 2024. Pulmonary embolism: Symptoms, causes, risk factors, and treatment.
Mayo Clinic. Diakses pada Agustus 2024. Pulmonary embolism.

Editorial Team